Langsung ke konten utama

Ketika Para Juru Dakwah Telah DipanggilNya, Kembali (Bag. 5)

Masjid At Taqwa II adalah saksi bisu perjalanan dakwah yang dilakukan H. Hasan Subagio. Tokoh karismatik dari dusun Dateng Desa Watesnegoro Ngoro Mojokerto. Tokoh yang tetap kukuh dalam jalur dakwah dan menghabiskan masa hidupnya hanya dalam rangka mendakwahkan Islam. Tokoh Muhammadiyah yang cukup punya nama. Yang menjadi tempat untuk mengaduh dan bertanya. Lingkup dakwahnya tidak hanya sekedar di wilayah kecamatan Ngoro saja  tetapi menyebar ke lain daerah semisal Mojokerto, Pasuruan, Sidoarjo, Jombang dan sekitarnya. Memang almarhum tidak sebesar tokoh-tokoh Muhammadiyah lainnya. tetapi kegigihannya menyisir dakwah di level bawah inilah yang jarang didapati tandingannya. Apalagi jika segenap hidupnya dihabiskan untuk dakwah.
Masjid At Taqwah II, secara geografis letaknya strategis. Terletak di jantung Dusun Dateng Watesnegoro. Pusat kegiatan dakwah kaum muslimin.
Sebelum awal tahun 90an masjid ini adalah satyu-satunya rumah ibadah di Dateng. baru saat itu seiring dengan perkembangan pendududk di setiap RT berdiri mushollah-mushollah. Tercatat ada 3 Mushollah yang ada di Dusun Dateng. Namun Masjid At Taqwa II tetaplah jujukan mereka untuk beribadah. ada kesan mistis dan kehangatan spiritual jika melaksanakan sholat di masjid ini. Bacaan tartil dan gerakan sholat tumakninah menjadikan sholat mereka terasa khusuk.Memang yang belum pernah menjalankan sholat  di masjid ini terasa lama. gerakan dan bacaannya lambat. dan kadang membuat orang yang tidak pernah sholat seperti ini menjadi "nglambyar".
Mengapa demikian. Sholat adalah ibdah yang diwajibkan oleh Allah SWT. Sunnahnya adalah Nabi Muhammad SAW sebagai teladan. Sebisa mungkin gerakan dan bacaan sesuai dengan yang dicontohkan Nabi. Kalau tidak sama persis minimal mendekati.
(bersambung)
Baca juga : 

Komentar

  1. Ya Allah, ampunilah paman kami, naikkanlah derajatnya diantara orang-orang yang mendapat hidayah, dan lindungilah keluarga dan keturunannya yang masih hidup. Ampunilah dia dan kami, wahai Tuhan sekelian alam, luaskanlah kubur baginya dan berikanlah cahaya didalamnya.

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih telah meninggalkan komentar pada blog ini.

Postingan populer dari blog ini

BLAI SLAMET

Mohon maaf bagi kawan-kawana yang kurang paham dengan bahasa Jawa. kata di atas memang kata-kata dalam bahasa jawa. orang jawa menyebutnya sebagai unen-unen . kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih menjadi "Celaka tetapi Selamat". kontradiktif sekali, tetapi demikianlah orang jawa. satu sisi orang terkena bencana atau kecelakaan. namun si satu sisi orang tersebut selamat. kalau kita renungkan lebih dalam lagi ternyata ada makna filosofis yang terkandung di dalamnya. Bencana atau kecelakaan atau juga kesialan memang sudah menjadi takdir yang tidak dapat kita hindari. bencana adalah kehendak Ilahi. tak seorang pun dapat menolaknya, termasuk yang nulis catatatn ini ketika mendapatkan blai   "kesialan" beruntun beberapa waktu yang lalu. orang jawa menerimanya sebagai sebuah keputusan Pencipta bagaimanapun keadaannya. namun dalam kondisi bersamaan, orang jawa mengatakan blai itu sebagai blai slamet   selama kesialan yang di dapa...

PB 14 : NILAI-NILAI ISLAM DAN KEARIFAN LOKAL DARI BERBAGAI SUKU DI INDONESIA (BAGIAN 1)

  Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin yang berisi aturan dan tata nilai untuk segala manusia yang masih hidup di alam dunia agar terhindar dari kesesatan. Dengan menerapkan ajaran Islam, manusia dapat mencapai kedamaian, kemuliaan, keselamatan, kesejahteraan, aman, sentosa, bahagia, serta meraih kedudukan yang tinggi di dunia dan akhirat kelak. Hal tersebut disebabkan manusia mengemban amanah dari Allah Swt. sebagai Abdillah, Imaratul fil ‘Ardhi, dan Khalifatullah. Manusia sebagai hamba Allah yang senantiasa harus patuh untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Manusia juga berperan sebagai pemimpin di dunia yang kelak ditanyakan tentang kepemimpinannya, baik untuk dirinya sendiri, keluarganya, ataupun sebagai pemimpin umat. Manusia di dunia ini berperan sebagai “pengganti Allah” dalam arti diberi otoritas atau kewenangan oleh Allah kemampuan untuk mengelola dan memakmurkan alam ini sesuai dengan ketentuan Allah dan untuk mencari ridha-Nya. Dari ketiga fun...

DELAP VS MEDHIT

Sekali lagi saya uraiakan kata-kata dalam bahasa Jawa untuk kita apahami kembali dikarenakan kata-kta tersebut sudah mulai  jarang kita jumpai atau kita dengarkan lagi. Kata pertama kata DELAP , arti delap adalah suatu karakter atau sifat seseorang yang suka meminta kepada orang lain. orang delap itu kreatif. tetapi kreatifnya kreatif meminta kepada orang lain. dulu kata ini dilekatkan pada anak-anak yang suka minta kue atau  minuman kepada temannya dengan intensitas tinggi atau keseringan. walaupun sejatinya dia sendiri punya dan mampu untuk beli sendiri. tetapi setiap kali orang lain pegang makanan pasti dia minta. anak tersebut delap , kata teman-temannya. namun demikian predikat delap tidak hanya dilekatkan pada anak kecil. orang dewasa pun bisa dilekati kata ini jika memang memiliki sifat delap . pejabat pemerintah yang suka minta-minta pun bisa dikatakan delap. bawahannya dijadikan sapi perahannya karena sifat delap nya itu. biasanya orang delap juga be...