Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2021

SKI Kelas 8 PB 8 : Penguasa Disnasti Ayyubiyah 2 (Sultan Al-Adil Saifuddin 596-615 H /1200-1218 M dan Sultan Al-Kamil Muhammad 1218-1238 M)

2. Sultan Al-Adil Saifuddin 596-615 H /1200-1218 M Sering dipanggil Al-Adil, nama lengkapnya Al-Malik Al-Adil Saifuddin Abu Bakar bin Ayyub, menjadi penguasa ke 4 Dinasti Ayyubiah yang memerintah pada tahun 596-615 H/1200-1218 M berkedudukan di Damaskus. Beliau putra Najmuddin Ayyub yang merupakan saudara muda Shalahuddin Yusuf AlAyyubi, dia menjadi Sultan menggantikan Al-Afdal yang gugur dalam peperangan. Al-Adil merupakan seorang pemimpin pemerintahan dan pengatur strategi yang berbakat dan efektif. Prestasi Al Malik Al-Adil antara lain :  Antara tahun 1168 – 1169 M mengikuti pamannya ( Syirkuh ) ekspedisi militer ke Mesir  Tahun 1174 M, menguasai Mesir atas nama Salahuddin Yusuf Al Ayyubi, sedangkan Salahuddin Yusuf Al Ayyubi mengembangkan pemerintahan di Damaskus  Tahun 1169 M, dapat memadamkan pemberontakan orang-orang Kristen Koptik di Qift-Mesir   Pada tahun 1186-1195 M, kembali ke Mesir untuk memerangi pasukan Salib  Pada tahun 1192-1193 M, menjadi gubernur di wilayah utara Mes

SKI Kelas 8 PB 7 : Penguasa Disnasti Ayyubiyah 1 (Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi (564-589 H/ 1171-1193 M)) Bagian 1

Biografi  Nama lengkapnya, Shalahuddin Yusuf Al-Ayyubi Abdul Muzaffar Yusuf bin Najmuddin bin Ayyub. Shalahuddin Al-Ayyubi berasal dari bangsa Kurdi. Ayahnya Najmuddin Ayyub dan pamannya Asaduddin Syirkuh hijrah (migrasi) meninggalkan kampung halamannya dekat Danau Fan dan pindah ke daerah Tikrit (Irak). Shalahuddin lahir di benteng Tikrit, Irak tahun 532 H/1137 M, ketika ayahnya menjadi penguasa benteng Seljuk di Tikrit. Saat itu, baik ayah maupun pamannya mengabdi kepada Imaduddin Zanky, gubernur Seljuk untuk kota Mousul, Irak. Ketika Imaduddin berhasil merebut wilayah Balbek, Lebanon tahun 534 H/1139 M, Najmuddin Ayyub (ayah Shalahuddin) diangkat menjadi gubernur Balbek dan menjadi pembantu dekat Raja Suriah Nuruddin Mahmud.  Pendidikan masa kecilnya, Shalahuddin dididik ayahnya untuk menguasai sastra, ilmu kalam, menghafal Al Quran dan ilmu hadits di madrasah. Dalam buku-buku sejarah dituturkan bahwa cita-cita awal Shalahuddin ialah menjadi orang yang ahli di bidang ilmu-ilmu agama

PB 7 : KH. Ahmad Dahlan

KH. Ahmad Dahlan mempunyai nama kecil Muhammad Darwisy. Beliau lahir dari kedua orang tua yang dikenal alim, saleh, dan shalihah, yaitu KH. Abu Bakar selaku Imam Masjid Besar Kauman Kasultanan Yogyakarta serta Nyai Abu Bakar (putri H. Ibrahim, Penghulu Kraton Kasultanan Yogyakarta). Silsilah KH. Ahmad Dahlan adalah keturunan ke dua belas dari Maulana Malik Ibrahim, seorang wali yang termasuk Walisongo serta dikenal sebagai salah satu ulama penyebar dan pengembang Islam di tanah Jawa.  Garis nasab KH. Ahmad Dahlan adalah putra KH. Abu Bakar bin KH. Muhammad Sulaiman bin Kiai Murtadla bin Kiai Ilyas bin Demang Djurung Djuru Kapindo bin Demang Djurung Djuru Sapisan bin Maulana Sulaiman Ki Ageng Gribig (Jatinom) bin Maulana Muhammad Fadlullah (Prapen) bin Maulana ‘Ainul Yaqin bin Maulana Ishaq bin Maulana Malik Ibrahim.  KH. Ahmad Dahlan dididik dalam lingkungan pesantren sejak kecil. Di lingkungan itulah beliau menimba berbagai disiplin ilmu dan pengetahuan, termasuk agama Islam dan bahas

SKI Kelas 9 PB 6 : 3.7 Menganalisis biografi tokoh pendiri organisasi kemasyarakatan Islam di Indonesia

Muhammadiyyah lahir 18 November 1912/8 Dzullhijjah 1330, dengan fondasi ayat: “Dan hendaklah ada di antara kalian segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran ayat 104).  Nahdlatul Ulama lahir 31 Januari 1926/16 Raja b 1344, dengan fondasi ayat: “Dan berpeganglah kalian kepada tali (agama) Allah, dan janganlah bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kalian dahulu bermusuh musuhan, maka Allah mempersatu kan hatimu, lalu menjadilah kau karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kau telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkanmu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayatayat- Nya kepadamu agar kalian mendapat petunjuk.” (QS. Ali Imran ayat 103).  KH. Ahmad Dahlan atau Muhammad Darwis bin Abu Bakar bin Muhammad Sulaiman bin Murtadha bin Ilyas bin Demang Djurung Djuru Kapindo bin Demang Djurung Djuru Sapisan bin Sulaiman (

SKI PB 6 : PENGUASA BESAR DAN ILMUAN ISLAM MASA DAULAH AYYUBIYAH

  A. PENGUASA BESAR DAULAH AYYUBIYAH   Sultan Solahuddin Al-Ayyubi dikenal sebagai seorang pemimpin yang sangat memperhatikan pendidikan dan kesejahteraan ekonomi rakyatnya. Ia begitu giat mendorong studi keagamaan, membangun bendungan, menggali terusan, serta mendirikan dan masjid.   Setelah Sultan Salahuddin Al-Ayyubi meninggal dunia, daerah kekuasaannya yang begitu luas terbentang mulai dari sungai Tigris hingga sungai Nil. Dinasti Ayyubiyah  selama lebih kurang 79 tahun Daulah Al-Ayyubiyah berkuasa, terdapat 9 orang penguasa yakni sebagai berikut :  1. Sultan Shalahuddin Yusuf  Al-Ayyubi (564-589 H/ 1171-1193 M)  2. Sultan Al-Aziz Imaduddin (589-596 H/1193-1198 M)  3. Sultan  Al-Mansur Nasiruddin (595-596 H/ (1198-1200 M)  4. Sultan  Al-Adil Saifuddin (596-615 H/1200-1218 M)  5. Sultan  Al-Kamil Muhammad (615-635 H/ 1218-1238 M)  6. Sultan  Al-Adil Saifuddin (635-637 H/ 1238-1240 M)  7. Sultan  As-Saleh Najmuddin (637-647 H/ 1240-1249 M)  8. Sultan  al-Mu’azzam Turansyah (647 H/ 12