Langsung ke konten utama

Parcel,

Alhamdulillah lebaran sudah hampir tiba. Tinggal hitungan jam sudah akan terdengar gema suara takbir berkumandang. Sahut-menyahut dari satu mesjid ke mesjid lain. Dari satu Musholla ke Musholla yang lain. Suara gembira tiada terkira akan kita dengarkan. Suara kemenangan akan kita panjatkan. Sebulan penuh kita puasa. Sekarang kita berahri raya. Susah-susah dahulu bersenang kemudian. Jangan kebablasan. SObat, hari raya identik dengan kesenangan. Makanan yang melimpah ruah, meski tak jarang kita enggan menyentuhnya. Ada aroma bosan dan ketidaktertarikan akan rasa untuk menicicipinya. Meskipun jujur, makanan makanan tersebut jarang kita temui selain di hari raya. Kemudian juga pakaian, mewah tentunya. Kurang afdhol rasanya jika tidak memakai pakaian yang baru. Kurang sip, kurang elegan. Demikian juga segala aksesorisnya, mulai sepatu, sandal, kopya, jilbab dll. Kembali ke Makanan, kue dan minuman lebaran. Alhamdulillah, tahun ini saya mendapatkan rejeki dari Allah berupa parcelan.
Di hari raya sebelumnya juga saya mendapatkannya. Tahun ini juga demikian. Mudah-mudahan yang memberi mendapatkan balasna yang lebih baik dari Allah SWT.
Ketika saya buka ad macam-macam isinya. Mulai roti biskuit, gula, kopi, krispi. Ada juga sebuah sarung yang dapat dugunakan di hari raya. Merknya juga lumayan. Ada minuman cocopandan. Ini kesenangan anak-anak. Malahan tadi ada yang ngasih pisang. Alhamdulillah. Sari apel juga saya dapt dari seorang wali murid. Ada beras dan kain satu stel dari lainnya. Ada sekotak parcel dari sahabat yang lumayan sukses di bidang jual beli. 
Dari koperasi juga ada voucer belanja senilai 125 ribu. Ditambah voucer rutin 50 ribu jadi 175rb. Belanja tidak lihat harga, jadi nomboki 60 rb. Ndak masalah. Masih dapat tabungan hari raya. Lumayan meski tidak besar.
Kembali ke parcel. Mungkin dari sisi nilai tidak besar. Namun, dari segi tali silaturrahim sungguh luar biasa. Benar Islam, sambunglah silaturrahim niscaya akan engkau dapat rejeki. Jika  ada yang tidak senang dengan kita jangan lantas dijauhi. Tetap dekati. Bawakan sesuatu. Niscaya persaudaraan akan tetap terjalin. Kalaupun tidak, serahkan kembali kepada Allah. Allah yang dapat membolak-balik hati manusia.
Jadi sekecil apapun yang kita dapat. Tetap sekuri. Mudah-mudahan rejeki yang kita dapat akan semakin barokah dan ditambah oleh Allah SWT.
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang engakau dustakan ?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BLAI SLAMET

Mohon maaf bagi kawan-kawana yang kurang paham dengan bahasa Jawa. kata di atas memang kata-kata dalam bahasa jawa. orang jawa menyebutnya sebagai unen-unen . kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih menjadi "Celaka tetapi Selamat". kontradiktif sekali, tetapi demikianlah orang jawa. satu sisi orang terkena bencana atau kecelakaan. namun si satu sisi orang tersebut selamat. kalau kita renungkan lebih dalam lagi ternyata ada makna filosofis yang terkandung di dalamnya. Bencana atau kecelakaan atau juga kesialan memang sudah menjadi takdir yang tidak dapat kita hindari. bencana adalah kehendak Ilahi. tak seorang pun dapat menolaknya, termasuk yang nulis catatatn ini ketika mendapatkan blai   "kesialan" beruntun beberapa waktu yang lalu. orang jawa menerimanya sebagai sebuah keputusan Pencipta bagaimanapun keadaannya. namun dalam kondisi bersamaan, orang jawa mengatakan blai itu sebagai blai slamet   selama kesialan yang di dapa...

PB13: Para Ulama Daulah Abbasiyah Yang Mendunia (BAGIAN 1)

Ilmu pengetahuan paling penting yang muncul dari aktivitas-aktivitas intelektual bangsa Arab dan umat Islam yang lahir karena motif keagamaan adalah teologi, hadits, fiqih, filologi, dan linguistik. Pengembangan ilmu agama pada masa Daulah Abbasiyah juga dikuti munculnya para ulama yang mumpuni dan produktif banyak menghasilkan karya ilmiah. 1.         Ulama Hadits (Muhadditsin) Para ulama yang mengembangkan ilmu hadits pada zaman Daulah Abbasiyah sangat banyak, yang paling menonjol diantara mereka ada enam. Mereka merupakan pakar hadits yang telah melakukan seleksi ketat terhadap hadits-hadits Nabi Muhammad Saw. tujuan dari penyelesian tersebut adalah untuk mengetahui sumber hukum yang benar. Karya-karya dari enam ulama hadits itu disebut dengan Kutubussittah. Para ulama hadits tersebut adalah : a.         Imam Bukhori (194-256 H/810-870 M) Nama lengkapnya Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Muqi...

PB 14 : NILAI-NILAI ISLAM DAN KEARIFAN LOKAL DARI BERBAGAI SUKU DI INDONESIA (BAGIAN 1)

  Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin yang berisi aturan dan tata nilai untuk segala manusia yang masih hidup di alam dunia agar terhindar dari kesesatan. Dengan menerapkan ajaran Islam, manusia dapat mencapai kedamaian, kemuliaan, keselamatan, kesejahteraan, aman, sentosa, bahagia, serta meraih kedudukan yang tinggi di dunia dan akhirat kelak. Hal tersebut disebabkan manusia mengemban amanah dari Allah Swt. sebagai Abdillah, Imaratul fil ‘Ardhi, dan Khalifatullah. Manusia sebagai hamba Allah yang senantiasa harus patuh untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Manusia juga berperan sebagai pemimpin di dunia yang kelak ditanyakan tentang kepemimpinannya, baik untuk dirinya sendiri, keluarganya, ataupun sebagai pemimpin umat. Manusia di dunia ini berperan sebagai “pengganti Allah” dalam arti diberi otoritas atau kewenangan oleh Allah kemampuan untuk mengelola dan memakmurkan alam ini sesuai dengan ketentuan Allah dan untuk mencari ridha-Nya. Dari ketiga fun...