Langsung ke konten utama

Cara Membuat Media Pembelajaran (Bagian 3) : Mind Mapping Card

Pembelajaran dianggap berhasil jika mampu mentranformasikan nilai, pengatahuan dan ketrampilan kepada peserta didik. Dalam dunia pendidikan tidak ada media dan metode yang ampuh dalam mewujudkan tujuan tersebut dalam pembelajaran. Media dan metode pembelajaran mempunyai karakteristik yang berbeda dan juga mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri. Dalam bahasan kali ini saya akan membahas masalah media pembelajaran Mind Mapping Card,  tenttu langsung pada tataran aplikasi dan bukan teori.



DISKRIPSI MEDIA PEMBELAJARAN

I . Identitas
  1. Nama Media                           : Mind Mapping Card
  2. Mata Pelajaran                        : Tarikh
  3. Satuan Pendidikan                  : SD
  4. Kelas / Semester                      : V/ Ganjil
  5. Standar Kompetensi   : 3. Meceritakan Kisah Nabi
  6. Kompetensi Dasar       : 3.1 Menceritakan kisah Nabi Ayyub AS
  3.2  Menceritakan kisah Nabi Musa AS
  3.3 Menceritakan kisah Nabi Isa AS.
  1.  Tujuan Pembelajaran :
1.      Siswa mampu menceritakan kisah nabi Ayyub AS.
2.      Siswa mampu menceritakan kisah nabi Musa AS.
3.      Siswa mampu menceritakan kisah nabi Isa AS.

II.Teknik Pembuatan Media
  1. Menentukan jenis media yang akan dibuat, yaitu visual.
  2. Mencari bahan pembuatan media, antara lain kertas buffalow.
  3. Menyiapkan alat pembuatan media berupa penggaris, gunting, silet dan alat tulis.
  4. Menggunting Kertas Buffalow sebanyak 10 lembar.
  5. Membuat mind mapping pada potongan-potongan kertas dengan pen yang berwarna-warni yang  berisi garis besar dari cerita tsb.
  6. Menentukan langkah-langkah penggunaan media mindmapping card.
  7. Menentukan kriteria penilaian.

III. Langkah-langkah penggunaan

  1. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok
  2. Mind mapping Card dibagikan pada masing-masing kelompok..
  3. Anggota kelompok bersama-sama mempelajari kartu tsb sambil membaca cerita yang ada di buku kemudian  mencoba bercerita berdasarkan alur yang tertulis di mind mapping card.
  4. Masing-masing kelompok berlomba bercerita sebaik mungkin berdasarkan kartu yang dimiliki.
  5. Mintalah salah satu penanggung jawab kelompok untuk bercerita ,kemudian mintalah komentar dari kelompok lainnya.
  6. Kelompok yang paling runut dalam bercerita  dan benar akan mendapatkan point tertinggi.
  7. Berikan apresiasi setiap hasil kerja murid.
  8. Lakukan klarifikasi, penyimpulan dan tindak lanjut.

Keterangan : wujud media terlampir

                                                                                                Gempol, 16 Juli 2010


            Mengetahui
            Kepala SD Muhammadiyah 1 Gempol                                   Pembuat Media




            RIYONO, S.PdI                                                                     RIYONO, S.PdI

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BLAI SLAMET

Mohon maaf bagi kawan-kawana yang kurang paham dengan bahasa Jawa. kata di atas memang kata-kata dalam bahasa jawa. orang jawa menyebutnya sebagai unen-unen . kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih menjadi "Celaka tetapi Selamat". kontradiktif sekali, tetapi demikianlah orang jawa. satu sisi orang terkena bencana atau kecelakaan. namun si satu sisi orang tersebut selamat. kalau kita renungkan lebih dalam lagi ternyata ada makna filosofis yang terkandung di dalamnya. Bencana atau kecelakaan atau juga kesialan memang sudah menjadi takdir yang tidak dapat kita hindari. bencana adalah kehendak Ilahi. tak seorang pun dapat menolaknya, termasuk yang nulis catatatn ini ketika mendapatkan blai   "kesialan" beruntun beberapa waktu yang lalu. orang jawa menerimanya sebagai sebuah keputusan Pencipta bagaimanapun keadaannya. namun dalam kondisi bersamaan, orang jawa mengatakan blai itu sebagai blai slamet   selama kesialan yang di dapa...

PB13: Para Ulama Daulah Abbasiyah Yang Mendunia (BAGIAN 1)

Ilmu pengetahuan paling penting yang muncul dari aktivitas-aktivitas intelektual bangsa Arab dan umat Islam yang lahir karena motif keagamaan adalah teologi, hadits, fiqih, filologi, dan linguistik. Pengembangan ilmu agama pada masa Daulah Abbasiyah juga dikuti munculnya para ulama yang mumpuni dan produktif banyak menghasilkan karya ilmiah. 1.         Ulama Hadits (Muhadditsin) Para ulama yang mengembangkan ilmu hadits pada zaman Daulah Abbasiyah sangat banyak, yang paling menonjol diantara mereka ada enam. Mereka merupakan pakar hadits yang telah melakukan seleksi ketat terhadap hadits-hadits Nabi Muhammad Saw. tujuan dari penyelesian tersebut adalah untuk mengetahui sumber hukum yang benar. Karya-karya dari enam ulama hadits itu disebut dengan Kutubussittah. Para ulama hadits tersebut adalah : a.         Imam Bukhori (194-256 H/810-870 M) Nama lengkapnya Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Muqi...

DELAP VS MEDHIT

Sekali lagi saya uraiakan kata-kata dalam bahasa Jawa untuk kita apahami kembali dikarenakan kata-kta tersebut sudah mulai  jarang kita jumpai atau kita dengarkan lagi. Kata pertama kata DELAP , arti delap adalah suatu karakter atau sifat seseorang yang suka meminta kepada orang lain. orang delap itu kreatif. tetapi kreatifnya kreatif meminta kepada orang lain. dulu kata ini dilekatkan pada anak-anak yang suka minta kue atau  minuman kepada temannya dengan intensitas tinggi atau keseringan. walaupun sejatinya dia sendiri punya dan mampu untuk beli sendiri. tetapi setiap kali orang lain pegang makanan pasti dia minta. anak tersebut delap , kata teman-temannya. namun demikian predikat delap tidak hanya dilekatkan pada anak kecil. orang dewasa pun bisa dilekati kata ini jika memang memiliki sifat delap . pejabat pemerintah yang suka minta-minta pun bisa dikatakan delap. bawahannya dijadikan sapi perahannya karena sifat delap nya itu. biasanya orang delap juga be...