Sejarah terbentuknya Daulah Abbasiyah tidak dapat terlepas dari perjalanan sejarah
Daulah Umayyah. Pada awal terbentuknya, Daulah Umayyah mengalami masa kejayaan.
Beragam prestasi mampu dicapai pemerintah Daulah Umayyah, keadaan ini berlangsung
hingga masa pemerintahan khalifah al Walid bin Abdul Malik. Setelah itu, kemunduran
Daulah Umayyah makin tampak. Sepeninggal khalifah Hisyam bin Abdul Malik,
kemunduran itu semakin tampak. Kekacauan terjadi dimana-mana, pertikaian internal
keluarga tak terhindarkan.
3. Wawasanku
Kalian akan memiliki wawasan lebih luas terkait terbentuknya daulah besar dalam
sejarah Islam dimulai dengan membaca dan memahami teks tentang proses
terbentuknya Daulah Abbasiyah, mari kita membaca dan memahami materi berikut
a. Faktor Pendukung Terbentuknya Daulah Abbasiyah
Tentunya kalian masih ingat tentang Daulah Umayyah yang berkuasa selama
90 tahun (660 – 750 M). Sejarawan mencatat cukup banyak kemajuan yang
dicapai Daulah Umayyah, mulai wilayah kekuasaan yang membentang dari India
hingga Afrika Utara, sistem administrasi pemerintahan yang tertata dengan rapih,
penyebaran Islam hingga ke dataran Eropa, hingga kemajuan ilmu pengetahuan.
Terbentuknya Daulah Abbasiyah disebabkan beberapa faktor pendukung.
Antara lain :
1. Perpecahan internal keluarga Daulah
Umayyah dan kekisruhan politik dalam
negeri.
2. Munculnya gerakan perlawanan terhadap
pemerintah Daulah Umayah yang
dilakukan oleh : kelompok Mawali, kelompok Dahaq bin Qais Asy-Syaibani,
dan kelompok Syiah yang menilai tampuk kekuasaan khalifah adalah hak
keturunan Ali bin Abi Thalib dan ingin menuntut balas atas terbunuhnya Husain
bin Ali di Karbala.
3. Perpecahan kelompok suku Arab Utara dan Arab Selatan.
4. Kekecewaan Ulama dan tokoh agama kepada Khalifah Marwan bin Muhammad
yang dinilai tidak memiliki sikap negarawan yang baik.
5. Wafatnya Khalifah Marwan bin Muhammad (khalifah terakhir Daulah
Umayyah) setelah kalah dalam pertempuran di tepi sungai Zab, Irak di tahun
132 H/750 M.
b. Proses Berdirinya Daulah Abbasiyah
Babak ketiga dalam drama besar politik Islam ditandai dengan berdirinya
Daulah Abbasiyah, mereka menyebut dirinya dengan Daulah. Menandakan sebuah era baru, dan memang benar-benar menjadi era baru. Dinamakan Abbasiyah,
karena pendiri Daulah ini merupakan keturunan Abbas bin Abdul Muthalib,
paman Nabi Muhammad Saw. Daulah Abbasiyah berkuasa dalam rentang waktu
yang panjang selama 550 tahun (750 – 1258 M). Berpusat di Baghdad, Irak
sebagai ibu kota, wilayah kekuasaan Daulah Abbasiyah membentang luas meliputi
Asia Barat, Asia Selatan, Afrika Utara hingga Eropa.
Lembar sejarah dari proses berdirinya Daulah Abbasiyah tidak terlepas dari
sosok keluarga Bani Abbas bernama Ali bin Abdullah. Sebagai sepupu Rasulullah
Saw, ia merasa yang paling berhak menjadi pemimpin setelah Khulafa’ur
Rasyidin. Ali bin Abdullah melakukan propaganda anti Daulah Umayyah, ia
mencoba meraih simpati masyarakat luas dengan menamakan gerakan
propagandanya sebagai keluarga Bani Hasyim. Tetapi sebelum usahanya itu
terwujud, Ali bin Abdullah wafat di tahun 124 H/742 M.
Ambisi Ali bin Abdullah selanjutnya dilanjukan oleh putranya yaitu
Muhammad bin Ali. Dalam rangka mewujudkan cita-citanya itu ia menjadikan
kota Kuffah dan Khurasan sebagai basis gerakan anti Daulah Umayyah. Di kota
Khurasan Muhammad bin Ali mendapat dukungan dari pemimpin masyarakat
Khurasan yaitu Abu Muslim al Khurasani. Namun, Muhammad bin Ali lebih dulu
wafat di tahun 127 H/745 M sebelum cita-citanya meraih kekuasaan terwujud.
Ibrahim bin Muhammad bertekad melanjutkan perjuangan para
pendahulunya sepeninggal Muhammad bin Ali. Gerakan yang dilakukan Ibrahim
bin Muhammad mendapat perhatian khusus dari Khalifah Marwan bin
Muhammad (Khalifah terakhir Daulah Umayyah) dan menganggapnya sebagai
ancaman negara. Untuk meredam gerakan Ibrahim bin Muhammad, pada tahun
128 H/746 M Ibrahim bin Muhammad tertangkap oleh pasukan Daulah Umayyah
dan wafat dalam pengasingan.
Wafatnya Ibrahim bin Muhammad membuat keluarga Bani Abbas semakin
gencar melakukan pemberontakan. Dibantu oleh Abu Muslim Al-Khurasani, Abu
Abbas As-Saffah dan Abu Ja’far Al-Mansyur melakukan penyerangan terhadap
kota-kota penting Daulah Umayyah dan menguasainya. Keadaan ini membuat
Khalifah Marwan bin Muhammad tidak bisa berbuat apa-apa hingga ia terkepung
di kota Damaskus, Syiria. Walaupun ia berhasil melarikan diri ke Yordania dan
Palestina, Khalifah Marwan bin Muhammad tertangkap di kota Fustat, Mesir dan wafat di sana. Dengan wafatnya Khalifah Marwan bin Muhammad, maka
berakhirlah era pemerintahan Daulah Umayyah.
Jangan Lupa Isi daftar hadir berikut:
0 comments:
Posting Komentar
Terima kasih telah meninggalkan komentar pada blog ini.