Langsung ke konten utama

PB 1 AKidah Akhlak : PENGERTIAN BERIMAN KEPADA HARI AKHIR

A. PENGERTIAN BERIMAN KEPADA HARI AKHIR


Ingatlah, manusia akan terus bertambah usia dan meninggalkan dunia ini akhirnya kembali menjadi tanah. Langit dan bumi akan hancur pada saatnya. Matahari akan kehabisan cahayanya, lalu padam. Maka berakhirlah kehidupan di dunia ini. Hari akhir sering disebut sebagai hari kiamat. Hari akhir adalah hari dimana dunia dan seiisinya rusak binasa (hancur) dan tidak ada kehidupan lagi.

Beriman kepada hari akhir adalah percaya dengan sepenuh hati bahwa suatu saat alam semesta dan seisinya akan hancur dan berakhir. Kehidupan dunia hanya sementara, kehidupan selanjutnya dialam akhirat yang kekal dan tiada berakhir. Dunia hanya tempat menguji manusia apakah manusia mau berbuat baik atau tidak. Jika manusia selama hidup di dunia mau beribadah kepada Allah Swt. dan mau berbuat baik karena Allah Swt., maka kelak di akhirat akan bahagia yaitu masuk surga. Begitu sebaliknya,jika manusia selama hidup di dunia tidak mau beribadah kepada Allah Swt. dan enggan berbuat baik, maka akan mengalami kesengsaraan dan siksaan yaitu masuk neraka.

3 (tiga) golongan yang berpendapat tentang hari akhir sebagai berikut:

  1. Golongan atheis, yaitu golongan manusia yang mengingkari atau tidak mempercayai adanya hari akhir, juga disebut mulhid (tidak mempercayai adanya tuhan). 
  2. Golongan agama ardli, yaitu golongan manusia yang mempercayai adanya reinkarnasi yaitu penjelmaan roh manusia. Golongan agama ardhi yaitu golongan agama yang dibuat oleh manusia. 
  3. Golongan agama samawi, yaitu golongn manusia yang mempercayai adanya hari akhir dan adanya kehidupan akhirat. Golongan ini dianut oleh pemeluk agama yang berasal dari Allah Swt.)
B. DALIL BERIMAN PADA HARI AKHIR

1. DALIL AQLI

Tidak ada sesuatu yang kekal di dunia ini. Begitu pula alam semesta dan segala isinya akan mengalami kerusakandan kehancuran. Sesungguhnya yang kekal hanyalah Allah Swt. Semua makhluk ciptaan Allah tidak ada yang abadi, termasuk dunia ini. Oleh karena itu sangatlah masuk akal jika suatu saat nanti dunia ini akan mati, hancur, dan berakhir. Itulah yang disebut hari akhir.

Para pakar ilmu pengetahuan mengaakan bahwa matahari sebagai sumber energi dalam bentuk bola api yang sangat besar dan sangat panas suatu saat akan kehilangan cahayanya. Mula-mula ditandai dengan keadaannya yang semakin mengecil karena setiap detik matahari kehilangan beratnya sekitar 4.000.000 ton. Lalu habis dan jelaslah gelap gulita alam semesta beserta isinya, termasuk bumi yang kita tempati. Di sinilah alam semesta mengalami kehancuran yang disebut hari akhir (hari kiamat).

2. DALIL NAQLI

QS. al-A’raf:187

يَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلسَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَىٰهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ رَبِّى ۖ لَا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَآ إِلَّا هُوَ ۚ ثَقُلَتْ فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ لَا تَأْتِيكُمْ إِلَّا بَغْتَةً ۗ يَسْـَٔلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِىٌّ عَنْهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ ٱللَّهِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

Artinya:

Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba". Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui" (QS. al-A’raf:187).

QS. al-An’am: 134

اِنَّ مَا تُوْعَدُوْنَ لَاٰتٍۙ وَّمَآ اَنْتُمْ بِمُعْجِزِيْنَ 

Terjemah :

Sesungguhnya apa pun yang dijanjikan kepadamu pasti datang dan kamu tidak mampu menolaknya.

QS. al-Hajj:7

وَّاَنَّ السَّاعَةَ اٰتِيَةٌ لَّا رَيْبَ فِيْهَاۙ وَاَنَّ اللّٰهَ يَبْعَثُ مَنْ فِى الْقُبُوْرِ 


Artinya :

Dan sungguh, (hari) Kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya; dan sungguh, Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur.


Q.S Thaha 20:15

اِنَّ السَّاعَةَ اٰتِيَةٌ اَكَادُ اُخْفِيْهَا لِتُجْزٰى كُلُّ نَفْسٍۢ بِمَا تَسْعٰى 


Terjemah :

Sungguh, hari Kiamat itu akan datang, Aku merahasiakan (waktunya) agar setiap orang dibalas sesuai dengan apa yang telah dia usahakan.

SETELAH INI ISI DAFTAR HADIR BERIKUT !


Komentar

Posting Komentar

Terima kasih telah meninggalkan komentar pada blog ini.

Postingan populer dari blog ini

SKI Kelas 9 PB 1 : Menganalisis biografi Walisanga dan perannya dalam mengembangkan Islam (Sunan Gresik-Sunan Giri)

A. Pengantar Tokoh-tokoh Walisongo sebagai waliyullah, yaitu orang yang dekat dengan Allah serta mulia. Walisongo juga berkedudukan sebagai waliyul amri, yaitu orang yang memegang kekuasaan atas hukum kaum muslimin serta pemimpin masyarakat yang berwenang menentukan dan memutuskan urusan masyarakat, baik dalam bidang keduniawian maupun keagamaan. Wali yang dimaksud adalah Waliyullah yang mempunyai makna orang yang mencintai dan dicintai Allah. Adapun kata songo berasal dari bahasa Jawa yang bermakna “sembilan”. Jadi, Walisongo berarti “wali sembilan” yang mencintai dan dicintai Allah.  Mereka dipandang sebagai pemimpin dari sejumlah mubaligh Islam di nusantara. Adapun nama-nama Wali Songo sebagai berikut; Sunan Ampel, Sunan Gresik, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Kudus, Sunan Kali Jogo, Sunan Muria dan Sunan Gunung Jati B. Buka Cakrawalamu Tokoh-tokoh Walisongo sebagai waliyullah, yaitu orang yang dekat dengan Allah serta mulia. Walisongo juga berkedudukan sebagai wal...

BLAI SLAMET

Mohon maaf bagi kawan-kawana yang kurang paham dengan bahasa Jawa. kata di atas memang kata-kata dalam bahasa jawa. orang jawa menyebutnya sebagai unen-unen . kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih menjadi "Celaka tetapi Selamat". kontradiktif sekali, tetapi demikianlah orang jawa. satu sisi orang terkena bencana atau kecelakaan. namun si satu sisi orang tersebut selamat. kalau kita renungkan lebih dalam lagi ternyata ada makna filosofis yang terkandung di dalamnya. Bencana atau kecelakaan atau juga kesialan memang sudah menjadi takdir yang tidak dapat kita hindari. bencana adalah kehendak Ilahi. tak seorang pun dapat menolaknya, termasuk yang nulis catatatn ini ketika mendapatkan blai   "kesialan" beruntun beberapa waktu yang lalu. orang jawa menerimanya sebagai sebuah keputusan Pencipta bagaimanapun keadaannya. namun dalam kondisi bersamaan, orang jawa mengatakan blai itu sebagai blai slamet   selama kesialan yang di dapa...

SKI Kelas 8 PB 11 : B. Sumbangsih Besar Ilmuan Muslim Daulah Ayyubiyah (Bagian 3)

4. Abdul Latief Al Baghdadi, Ahli Ilmu Mantiq (Logika)   Seorang ulama berpengaruh yang menginspirasi ulama-ulama Al-Azhar lainnya, ahli ilmu mantiq, bayan, Hadist, fiqh, ilmu kedokteran, dan ilmu-ilmu lainya, sekaligus sebagai tokoh berpengaruh dalam pengembangan dan penyebaran madzhab Sunni di Mesir.  5. Abu Abdullah Al Quda’I, Ahli Ilmu Fiqih  Ahli fiqih, hadis dan sejarah, beberapa karyanya adalah Asy Syihab (Bintang), Sanadus Sihah (Perawi Hadis-Hadis Sahih), Manaqib al Imam Asy Syafi’i (Budi Pekerti Imam Syafi’i), Anba’ Al Anbiya’ (Cerita Para Nabi), ‘Uyun al Ma‘arif (Mata Air Ilmu Pengetahuan), Al Mukhtar fiz Zikir al Khutat wa Al Asar (Buku Sejarah Mesir). 6. Para ilmuan muslim lainnya seperti : Abu Abdullah Muhammad Al-Idrisi, seorang ahli geografi dan juga ahli botani yang mencatat penelitiannya dalam buku Kitab Al-Jami’ li Asytat anNabat (Kitab kumpulan dan Tanaman). Ad-Dawudi, seorang ahli botani, pengarang kitab Nuzhah an-Nufus wa al- Afkar...