Langsung ke konten utama

Ketika Orang Tua Bertanya tentang Kurikulum 2013

Susah menjawabnya. Demikian yang saya rasakan ketika muncul pertanyaan tentang kurikulum 2013. Banyak sekali pertanyaan yang diajukan kepada kita. Apa itu kurikulum 2013 ? Bagaiman cara belajar kurikulum 2013  ? Apa itu tema 1 ? Apa itu tema 2 ? semuanya terlontar secara spontas dari bibir orang tua ketika melihat jadwal baru yang dibagikan sekolah kepada anak mereka. Tak terkecuali isteri saya. Sulit menjawabnya. Namun, dengan segala kesabaran saya mencoba menjawabnya. Meski saya sadar mungkin jawaban saya tidak dapat memuaskan. Minimal ada gambaran baru kepada orang tua tentang kurikulum baru ini.
Kurikulum 2013 bukanlah barang atau mainan baru. Sudah satu tahun pemerintah mensosialisasikan kurikulum ini. Bahkan ujicoba kurikulum ini sudah dilakukan kepada bebeapa sekolah sampel. Tidak banyak memang sekolah yang dijadikan sampel. Satu kabupaten paling ada beberapa sekolah yang ditunjuk untuk penerapan kurikulum ini. Anehnya mungkin tidak setiap kecamatan ada sekolah sampel yang menjadi pilot project K-13. Sekolah-sekolah yang ditunjuk biasanya memiliki kelebihan ketimbang sekolah lain. Lebih gemuk, lebih besar dan tentunya lebih bonafit.
Namun, meski sudah setahun diujikan dan disosialisasikan serta dianggap berhasil dalam penerapan sehingga wajib dijadikan kurikulum baru di tahun 2014, dalam pelaksanaannya masih amburadul. Hari ini, hari kedua pelaksanaan tahun pelajaran 2014/2015 masih banyak sekali kendala yang ada di sekolah. Mulai buku yang ada belum dikirim sampai yang paling parah adalah penguasaan konsep kurikulum 2013 itu sendiri.
Jujur saya merasakan kurikulum ini seperti sulapan. Ketika jelang tahun pelajaran 2014/2015 guru secara bergilir didiklat atau diworkshop untuk memahami kurikulum ini. Padahal saat itu guru sedang sibuk-sibuknya untuk melaksanakan penerimaan raport. Ada juga yang sedang puasa dan liburan namun ditunjuk untuk masuk diklat. Agenda sudah dirancang, amburadul. Ada lagi yang sampai saat ini belum merasakan diklat kurikulum baru, meski tahun pelajaran baru sudah berjalan.
Ada rasa pesimis di sebagian orang. Jangan - jangan kurikulum ini nanti akan bernasib sama dengan Kurikulum berbasis Kompetensi (KBK) atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Sehingga nanti akan dipelesetkan sebagai kurikulum gagal, Kurikulum Tidak Siap Pakai dan lain-lain. 
Mudah-mudahan tidak demikian....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BLAI SLAMET

Mohon maaf bagi kawan-kawana yang kurang paham dengan bahasa Jawa. kata di atas memang kata-kata dalam bahasa jawa. orang jawa menyebutnya sebagai unen-unen . kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih menjadi "Celaka tetapi Selamat". kontradiktif sekali, tetapi demikianlah orang jawa. satu sisi orang terkena bencana atau kecelakaan. namun si satu sisi orang tersebut selamat. kalau kita renungkan lebih dalam lagi ternyata ada makna filosofis yang terkandung di dalamnya. Bencana atau kecelakaan atau juga kesialan memang sudah menjadi takdir yang tidak dapat kita hindari. bencana adalah kehendak Ilahi. tak seorang pun dapat menolaknya, termasuk yang nulis catatatn ini ketika mendapatkan blai   "kesialan" beruntun beberapa waktu yang lalu. orang jawa menerimanya sebagai sebuah keputusan Pencipta bagaimanapun keadaannya. namun dalam kondisi bersamaan, orang jawa mengatakan blai itu sebagai blai slamet   selama kesialan yang di dapa...

PB13: Para Ulama Daulah Abbasiyah Yang Mendunia (BAGIAN 1)

Ilmu pengetahuan paling penting yang muncul dari aktivitas-aktivitas intelektual bangsa Arab dan umat Islam yang lahir karena motif keagamaan adalah teologi, hadits, fiqih, filologi, dan linguistik. Pengembangan ilmu agama pada masa Daulah Abbasiyah juga dikuti munculnya para ulama yang mumpuni dan produktif banyak menghasilkan karya ilmiah. 1.         Ulama Hadits (Muhadditsin) Para ulama yang mengembangkan ilmu hadits pada zaman Daulah Abbasiyah sangat banyak, yang paling menonjol diantara mereka ada enam. Mereka merupakan pakar hadits yang telah melakukan seleksi ketat terhadap hadits-hadits Nabi Muhammad Saw. tujuan dari penyelesian tersebut adalah untuk mengetahui sumber hukum yang benar. Karya-karya dari enam ulama hadits itu disebut dengan Kutubussittah. Para ulama hadits tersebut adalah : a.         Imam Bukhori (194-256 H/810-870 M) Nama lengkapnya Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Muqi...

PB 14 : NILAI-NILAI ISLAM DAN KEARIFAN LOKAL DARI BERBAGAI SUKU DI INDONESIA (BAGIAN 1)

  Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin yang berisi aturan dan tata nilai untuk segala manusia yang masih hidup di alam dunia agar terhindar dari kesesatan. Dengan menerapkan ajaran Islam, manusia dapat mencapai kedamaian, kemuliaan, keselamatan, kesejahteraan, aman, sentosa, bahagia, serta meraih kedudukan yang tinggi di dunia dan akhirat kelak. Hal tersebut disebabkan manusia mengemban amanah dari Allah Swt. sebagai Abdillah, Imaratul fil ‘Ardhi, dan Khalifatullah. Manusia sebagai hamba Allah yang senantiasa harus patuh untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Manusia juga berperan sebagai pemimpin di dunia yang kelak ditanyakan tentang kepemimpinannya, baik untuk dirinya sendiri, keluarganya, ataupun sebagai pemimpin umat. Manusia di dunia ini berperan sebagai “pengganti Allah” dalam arti diberi otoritas atau kewenangan oleh Allah kemampuan untuk mengelola dan memakmurkan alam ini sesuai dengan ketentuan Allah dan untuk mencari ridha-Nya. Dari ketiga fun...