Langsung ke konten utama

Foto-foto Candi Gununggangsir Pasca Rehabilitasi

PT Indofood
Candi Gununggangsir terdapat di desa Kebon Candi, Kecamatan Beji  Pasuruan Jawa Timur. Terletak di sebuah desa yang sejatinya akses menujunya tidak terlanpau sullit. Dari Jalur pantura Surabaya-Pasuruan lewat gempol terus kita susur ke arah timur. Semampainya di PT Indofood perusahaan mie terkemuka di Indonesia kita menyeberang, masuk desa Cangkring Malang ke selatan. Jalanannya sudah bagus, berpaving dan tidka dilewati kendaraan besar sehingga paving tidak mengalami kerusakan yang berarti. Di samping itu kanan kiri jalan masih asri, meskipun di pintu kampung telah dibangun pabrik paralon yang sangat besar sesudahnya kita jumpai pemandangan yang masih ndeso.

jalan masuk
 Perjalanan ke area candi kisaran 1 km. Tidak jauh bukan. Setelah melewati jalanan yang penuh dengan sawah dan rawa kita akan segera berjumpa dengan candi Gununggangsir. Tapi sebelum itu, ini gambar sawah yang saya maksud :
Para wanita desa yang lagi bercocok tanam

Jalan paving ke candi. kanan-kirinya banyak rawa
Nah, setelah itu, silakan nikmati candi Gununggangsir berikut :


Candi Gununggangsir dari sisi barat

Candi Gununggangsir dari arah barat daya

Pekerja sedang membersihkan candi gununggangsir

salah satu relief hasil pemugaran,

candi  gununggangsirdilihat dari arah tenggara

Candi Gununggangsir dari arah timur. Nampak pintu masuk

pintu masuk candi

Candi Gununggangsir dari arah timur laut

salah satu sudut candi

Pekerja membersihkan candi, banyak kolong-kolong di sana, duulunya mungkin ada arcanya

papan penanda candi

lihat pagarnya, mengenaskan

bu Nur Jannah. Sang juru kunci

Lingga Yoni. Terbelah di sudut halaman


Komentar

  1. Semoga TUHAN yang bersemayam di Candi ini ikut menjaga dan memberi selamat kepada masyarakat sekitar. Kelak Hindu akan bangkit lagi.

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih telah meninggalkan komentar pada blog ini.

Postingan populer dari blog ini

BLAI SLAMET

Mohon maaf bagi kawan-kawana yang kurang paham dengan bahasa Jawa. kata di atas memang kata-kata dalam bahasa jawa. orang jawa menyebutnya sebagai unen-unen . kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih menjadi "Celaka tetapi Selamat". kontradiktif sekali, tetapi demikianlah orang jawa. satu sisi orang terkena bencana atau kecelakaan. namun si satu sisi orang tersebut selamat. kalau kita renungkan lebih dalam lagi ternyata ada makna filosofis yang terkandung di dalamnya. Bencana atau kecelakaan atau juga kesialan memang sudah menjadi takdir yang tidak dapat kita hindari. bencana adalah kehendak Ilahi. tak seorang pun dapat menolaknya, termasuk yang nulis catatatn ini ketika mendapatkan blai   "kesialan" beruntun beberapa waktu yang lalu. orang jawa menerimanya sebagai sebuah keputusan Pencipta bagaimanapun keadaannya. namun dalam kondisi bersamaan, orang jawa mengatakan blai itu sebagai blai slamet   selama kesialan yang di dapa...

PB13: Para Ulama Daulah Abbasiyah Yang Mendunia (BAGIAN 1)

Ilmu pengetahuan paling penting yang muncul dari aktivitas-aktivitas intelektual bangsa Arab dan umat Islam yang lahir karena motif keagamaan adalah teologi, hadits, fiqih, filologi, dan linguistik. Pengembangan ilmu agama pada masa Daulah Abbasiyah juga dikuti munculnya para ulama yang mumpuni dan produktif banyak menghasilkan karya ilmiah. 1.         Ulama Hadits (Muhadditsin) Para ulama yang mengembangkan ilmu hadits pada zaman Daulah Abbasiyah sangat banyak, yang paling menonjol diantara mereka ada enam. Mereka merupakan pakar hadits yang telah melakukan seleksi ketat terhadap hadits-hadits Nabi Muhammad Saw. tujuan dari penyelesian tersebut adalah untuk mengetahui sumber hukum yang benar. Karya-karya dari enam ulama hadits itu disebut dengan Kutubussittah. Para ulama hadits tersebut adalah : a.         Imam Bukhori (194-256 H/810-870 M) Nama lengkapnya Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Muqi...

PB 14 : NILAI-NILAI ISLAM DAN KEARIFAN LOKAL DARI BERBAGAI SUKU DI INDONESIA (BAGIAN 1)

  Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin yang berisi aturan dan tata nilai untuk segala manusia yang masih hidup di alam dunia agar terhindar dari kesesatan. Dengan menerapkan ajaran Islam, manusia dapat mencapai kedamaian, kemuliaan, keselamatan, kesejahteraan, aman, sentosa, bahagia, serta meraih kedudukan yang tinggi di dunia dan akhirat kelak. Hal tersebut disebabkan manusia mengemban amanah dari Allah Swt. sebagai Abdillah, Imaratul fil ‘Ardhi, dan Khalifatullah. Manusia sebagai hamba Allah yang senantiasa harus patuh untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Manusia juga berperan sebagai pemimpin di dunia yang kelak ditanyakan tentang kepemimpinannya, baik untuk dirinya sendiri, keluarganya, ataupun sebagai pemimpin umat. Manusia di dunia ini berperan sebagai “pengganti Allah” dalam arti diberi otoritas atau kewenangan oleh Allah kemampuan untuk mengelola dan memakmurkan alam ini sesuai dengan ketentuan Allah dan untuk mencari ridha-Nya. Dari ketiga fun...