Langsung ke konten utama

Semua Tergantung Maqamnya

Nabi Muhammad pernah bersabda tentang suatu perkara yang diserahkan kepada bukan pakrnya, maka tunggu saja saatnya (kehancuran). Hal ini berlaku General. Semua unsur profesi jika tidak diserahkan pada orang yang punya  Maqam atau profesionalitas atas suatu pekerjaan maka alamat kehancuran yang akan  didapat.
Seorang kawan terjatuh. Kakinya terkilir. Pada saat itu posisinya sedang berada di Yogyakarta. Ketika balik ke Jatim rentang waktunya sudah dua hari. Kaki semakin bengkak dan sulit untuk dibuat jalan, Solusinya, kakinya dipijit atau diurut. Satu orang didatangi. Namun hasilnya belum maksimal. Kemudian dipijitkan lagi sampi kepada empat orang. Ketika sampai ke empat orang ini, dianya mala tidka dapat jalan. Akhirnya atas solusi seorang teman lainnya dibawah ke suatu daerah yang disana ada seorang yang mumpuni dalam urusan tulang belulang.
Jadilah dipijit lagi. Menurut sang ahli, ada tiga bagian tulang yang mengalami dislokasi. Dengan cekatan tulang belulang engkel kaki itu dibetulkan. Krekk, seperti di film-film Jet Li. Jadi sedikit enakan. dan sudah dapat dibuat menapak dengan nyaman walaupun jalan masih belum bisa.
Kedua, kemarin ada undangan dari salah satu saudara sepupuh untuk ikut Gugur Gunung atau kerja bakti menggali pondasi rumah baru. Dalam bahasa kampung disebut soyo. Kerja dimulai pagi sekali dengan banca'an terlebih dahulu. Hasi itu makan pagi. Kerja dimulai. Saya bawah cangkul untuk menggali pondasi. Baru beberapa menit saja sudah ngos-ngosan. Maklum saya tidak pernah angkal cangkul. Paling berat saya hanya angkat kapur saja.
Itulah kalau kerja bukan pada maqomnya. Yang pertama bisa jadi penyakit salah urat tidak sembuh. Yang kedua, jika saya nglancangi jadi tukang batunya pasti rumahnya tidak akan jadi.
Semua sudah ada maqomnya,

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SKI Kelas 9 PB 1 : Menganalisis biografi Walisanga dan perannya dalam mengembangkan Islam (Sunan Gresik-Sunan Giri)

A. Pengantar Tokoh-tokoh Walisongo sebagai waliyullah, yaitu orang yang dekat dengan Allah serta mulia. Walisongo juga berkedudukan sebagai waliyul amri, yaitu orang yang memegang kekuasaan atas hukum kaum muslimin serta pemimpin masyarakat yang berwenang menentukan dan memutuskan urusan masyarakat, baik dalam bidang keduniawian maupun keagamaan. Wali yang dimaksud adalah Waliyullah yang mempunyai makna orang yang mencintai dan dicintai Allah. Adapun kata songo berasal dari bahasa Jawa yang bermakna “sembilan”. Jadi, Walisongo berarti “wali sembilan” yang mencintai dan dicintai Allah.  Mereka dipandang sebagai pemimpin dari sejumlah mubaligh Islam di nusantara. Adapun nama-nama Wali Songo sebagai berikut; Sunan Ampel, Sunan Gresik, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Kudus, Sunan Kali Jogo, Sunan Muria dan Sunan Gunung Jati B. Buka Cakrawalamu Tokoh-tokoh Walisongo sebagai waliyullah, yaitu orang yang dekat dengan Allah serta mulia. Walisongo juga berkedudukan sebagai wal...

BLAI SLAMET

Mohon maaf bagi kawan-kawana yang kurang paham dengan bahasa Jawa. kata di atas memang kata-kata dalam bahasa jawa. orang jawa menyebutnya sebagai unen-unen . kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih menjadi "Celaka tetapi Selamat". kontradiktif sekali, tetapi demikianlah orang jawa. satu sisi orang terkena bencana atau kecelakaan. namun si satu sisi orang tersebut selamat. kalau kita renungkan lebih dalam lagi ternyata ada makna filosofis yang terkandung di dalamnya. Bencana atau kecelakaan atau juga kesialan memang sudah menjadi takdir yang tidak dapat kita hindari. bencana adalah kehendak Ilahi. tak seorang pun dapat menolaknya, termasuk yang nulis catatatn ini ketika mendapatkan blai   "kesialan" beruntun beberapa waktu yang lalu. orang jawa menerimanya sebagai sebuah keputusan Pencipta bagaimanapun keadaannya. namun dalam kondisi bersamaan, orang jawa mengatakan blai itu sebagai blai slamet   selama kesialan yang di dapa...

SKI Kelas 8 PB 11 : B. Sumbangsih Besar Ilmuan Muslim Daulah Ayyubiyah (Bagian 3)

4. Abdul Latief Al Baghdadi, Ahli Ilmu Mantiq (Logika)   Seorang ulama berpengaruh yang menginspirasi ulama-ulama Al-Azhar lainnya, ahli ilmu mantiq, bayan, Hadist, fiqh, ilmu kedokteran, dan ilmu-ilmu lainya, sekaligus sebagai tokoh berpengaruh dalam pengembangan dan penyebaran madzhab Sunni di Mesir.  5. Abu Abdullah Al Quda’I, Ahli Ilmu Fiqih  Ahli fiqih, hadis dan sejarah, beberapa karyanya adalah Asy Syihab (Bintang), Sanadus Sihah (Perawi Hadis-Hadis Sahih), Manaqib al Imam Asy Syafi’i (Budi Pekerti Imam Syafi’i), Anba’ Al Anbiya’ (Cerita Para Nabi), ‘Uyun al Ma‘arif (Mata Air Ilmu Pengetahuan), Al Mukhtar fiz Zikir al Khutat wa Al Asar (Buku Sejarah Mesir). 6. Para ilmuan muslim lainnya seperti : Abu Abdullah Muhammad Al-Idrisi, seorang ahli geografi dan juga ahli botani yang mencatat penelitiannya dalam buku Kitab Al-Jami’ li Asytat anNabat (Kitab kumpulan dan Tanaman). Ad-Dawudi, seorang ahli botani, pengarang kitab Nuzhah an-Nufus wa al- Afkar...