Candi Belahan atau Petirtaan Sumber Tetek


Candi Belahan atau Candi sumber Tetek terletak di wilayah Dusun Belahan, Desa Wonosonyo, Kecamatan Gempol, Pasuruan, Jawa Timur, tepatnya sekitar 40 km dari kota Pasuruan. Candi ini sebenarnya kalau dilihat dari arsitektur bangunannya merupakan petirtaan yang sangat unik dan mempesona, karena terdapat dua patung wanita Dewi Sri serta Dewi Laksmi. Dari salah satu patung yang berdiri disitu, yaitu patung Dewi Laksmi mengalir air melalui tetek (kedua puting susu),  yang ditampung pada sebuah kolam berukuran kurang lebih 6 x 4 meter di depan/bawah patung tersebut. Maka dari itu masyarakat setempat menyebut, candi Belahan ini dengan sebutan candi Sumber Tetek.
Kedua patung ini merupakan lambang kesuburan dan kemakmuran, posisi kedua patung tersebut berdiri berdampingan membelakangi dinding yang terbuat dari batu bata dihiasi dengan relief yang menggambarkan Wisnu menunggang Garuda setinggi sekitar tiga meter. Air yang keluar dari patung tersebut mengalir sepanjang tahun, bahkan di musim kemarau sekalipun. Candi ini merupakan salah satu dari sekitar 80 bangunan candi kecil yang ditemukan di seputaran Gunung Penanggungan. Terletak pada ketinggian sekitar 700 meter di atas permukaan air laut. Bahkan candi ini merupakan salah satu candi yang belum pernah dipugar.
Air yang bersumber dari tetek patung Dewi Laksmi ini sangat jernih, hingga sampai sekarang digunakan sebagai keperluan sehari-hari. Oleh masyarakat setempat. Kebutuhan air bersih ini tak hanya dinikmati penduduk Belahan Jawa, namun juga warga desa tetangga yang letaknya jauh di kaki gunung dan dikenal sebagai warga Belahan Nangka meliputi Dukuh Genengan, Jeruk Purut, Gedang, Pojok, Karang Nangka, Dieng, Kandangan serta penduduk Kunjoro yang berbatasan dengan Mojokerto
Konon menurut warga setempat, air tersebut dipercaya memiliki khasiat tertentu seperti bisa menjadikan awet muda dan kesembuhan terhadap segala penyakit-penyakit. Sosok penunggu kawasan ini dipercaya menjaga kelestarian situs petirtaan Sumber Tetek. Konon pada masa penjajahan Belanda (banyak koleksi patung yang berada di Belanda), ada upaya untuk mengangkut salah satu ornamen candi. Tetapi tidak ada satu orang pun yang mampu mengangkatnya sehingga upaya pengangkutan tersebut gagal dan keaslian situs Sumber Tetek tersebut tetap terjaga sampai sekarang.
Meski belum tersentuh pemugaran, Candi Belahan atau Petirtaan Sumber Tetek sangatlah pantas untuk ditawarkan sebagai Daerah Kunjungan Wisata. Karena ditunjang dengan eksotika candi yang sangat unik dan mempesona, dengan dua patung wanita Dewi Sri serta Dewi Laksmi yang mengalir air melalui kedua teteknya (puting susu). Kejernihan serta kesegaran air Sumber Tetek yang ditampung di kolam tersebut serta keindahan alamnya tetap memiliki daya pikat yang kuat. Selain itu semua, menuju lokasi wisata candi ini jalan perbukitan yang menanjak dan bekelok, disuguhi pemandangan berupa hutan pohon akasia dan areal ladang penduduk. Jika cuaca cerah, kepenatan kita selama perjalanan akan terobati dengan hadirnya pemandangan indah dari puncak gunung Penanggungan. Suasana yang sejuk, tenang dan asri khas pedesaan akan semakin sejuk ketika sapaan ramah penduduk setempat yang sudah tidak merasa asing dengan wisatawan karena desa mereka sering menjadi rute pendakian menuju puncak Gunung Penanggungan.
Catatan: Sujarwo (Pustakawan)
Rujukan:
– Menjelajah Obyek Wisata Kabupaten Pasuruan. Bagian Humas, Pemereintah Daerah Kabupaten Pasuruan.
- Pesona Wisata Kabupaten Pasuruan. Dinas Pariwisata Kabupaten Pasuruan (Brosur)
sumber : jawatimuran.wordpress.com

0 comments:

Posting Komentar

Terima kasih telah meninggalkan komentar pada blog ini.