Langsung ke konten utama

CARA MEMBUAT MEDIA PEMBELAJARAN (Bagian 5) : POTONGAN AYAT



Beberaapa bulan yang lalu selalu saya sempatkan membuat diskripsi media pembelajaran. Namun karena saya sibuk saya tidak sempat lagi posting. Dalam kesempatan ini saya postingkan yang ke lima, yaitu potongan ayat. Media ini cocok digunakan dalam pembelajaran PAI khususnya materi Al Quran. Tapi jangan lupa sobat semua, monggo kasih saran dan masukan pada kolom yang sudah tersedia atau bisa di facebook comment sesuai login anda. Berikut Diskripsinya :

DISKRIPSI MEDIA PEMBELAJARAN

I . Identitas
  1. Nama Media                           : Potongan Ayat
  2. Mata Pelajaran                        : AL-Quran
  3. Satuan Pendidikan                  : SD
  4. Kelas / Semester                      : 1 / Genap
  5. Standar Kompetensi               : Menghafal Al-Quran Surah-surah Pendek.
  6. Kompetensi Dasar       :
- Menghafal Surah al-Kautsar dengan lancar.
- Menghafal Surah an-Nasr dengan lancar.
- Menghafal Surah al-Asr dengan lancar.

  1.  Tujuan Pembelajaran :
- Siswa mampu menghafal Surah al-Kautsar dengan lancar.
- Siswa mampu menghafal Surah an-Nasr dengan lancar.
- Siswa mampu menghafal Surah al-Asr dengan lancar.
II. Teknik Pembuatan Media
1. Menentukan jenis media yang akan dibuat, yaitu visual.
2. Mencari bahan pembuatan media, antara lain kertas HVS warna
            3. Menyiapkan alat pembuatan media berupa gunting,  dan alat tulis.
      4. Menggunting kertas HVS sebanyak 5 lembar .
      5. Menentukan langkah-langkah penggunaan media Potongan Ayat.
      6. Menentukan kriteria penilaian.
                                                                                                                             
III. Langkah-langkah penggunaan
            1. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok
            2. Kartu  potongan ayat dibagikan kepada masing-masing kelompok secara acak.
      3. Anggota kelompok bersama-sama menyusun potongan ayat agar menjadi sebuah
          surat yang urut.
      4. Masing-masing kelompok berlomba menyusun potongan ayat tersebut secara urut.
      5. Lakukan koreksi bersama  setelah semua kelompok selesai.
      6. Mintalah salah satu penanggung jawab kelompok untuk menjelaskan hasil
          penyusunan potongan ayat  tsb. Kemudian mintalah komentar dari kelompok
          lainnya.
      7. Kelompok yang paling cepat akan mendapatkan point tertinggi.
      8. Berikan apresiasi setiap hasil kerja murid.
      9. Lakukan klarifikasi, penyimpulan dan tindak lanjut.

Keterangan : wujud media terlampir

                                                                                                Gempol, 16 Juli 2010

            Mengetahui
            Kepala SD Muhammadiyah 1 Gempol                       Pembuat Media




            RIYONO, S.PdI                                                         RIYONO, S.PdI

Komentar

  1. Masyaa Allah,mohon izin mengambil ilmunya ya pak. Sangat bermanfaat sekali untuk saya dalam membuat media pembelajaran secara singkat dan mudah dimengerti. Syukron

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih telah meninggalkan komentar pada blog ini.

Postingan populer dari blog ini

BLAI SLAMET

Mohon maaf bagi kawan-kawana yang kurang paham dengan bahasa Jawa. kata di atas memang kata-kata dalam bahasa jawa. orang jawa menyebutnya sebagai unen-unen . kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih menjadi "Celaka tetapi Selamat". kontradiktif sekali, tetapi demikianlah orang jawa. satu sisi orang terkena bencana atau kecelakaan. namun si satu sisi orang tersebut selamat. kalau kita renungkan lebih dalam lagi ternyata ada makna filosofis yang terkandung di dalamnya. Bencana atau kecelakaan atau juga kesialan memang sudah menjadi takdir yang tidak dapat kita hindari. bencana adalah kehendak Ilahi. tak seorang pun dapat menolaknya, termasuk yang nulis catatatn ini ketika mendapatkan blai   "kesialan" beruntun beberapa waktu yang lalu. orang jawa menerimanya sebagai sebuah keputusan Pencipta bagaimanapun keadaannya. namun dalam kondisi bersamaan, orang jawa mengatakan blai itu sebagai blai slamet   selama kesialan yang di dapa...

PB13: Para Ulama Daulah Abbasiyah Yang Mendunia (BAGIAN 1)

Ilmu pengetahuan paling penting yang muncul dari aktivitas-aktivitas intelektual bangsa Arab dan umat Islam yang lahir karena motif keagamaan adalah teologi, hadits, fiqih, filologi, dan linguistik. Pengembangan ilmu agama pada masa Daulah Abbasiyah juga dikuti munculnya para ulama yang mumpuni dan produktif banyak menghasilkan karya ilmiah. 1.         Ulama Hadits (Muhadditsin) Para ulama yang mengembangkan ilmu hadits pada zaman Daulah Abbasiyah sangat banyak, yang paling menonjol diantara mereka ada enam. Mereka merupakan pakar hadits yang telah melakukan seleksi ketat terhadap hadits-hadits Nabi Muhammad Saw. tujuan dari penyelesian tersebut adalah untuk mengetahui sumber hukum yang benar. Karya-karya dari enam ulama hadits itu disebut dengan Kutubussittah. Para ulama hadits tersebut adalah : a.         Imam Bukhori (194-256 H/810-870 M) Nama lengkapnya Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Muqi...

DELAP VS MEDHIT

Sekali lagi saya uraiakan kata-kata dalam bahasa Jawa untuk kita apahami kembali dikarenakan kata-kta tersebut sudah mulai  jarang kita jumpai atau kita dengarkan lagi. Kata pertama kata DELAP , arti delap adalah suatu karakter atau sifat seseorang yang suka meminta kepada orang lain. orang delap itu kreatif. tetapi kreatifnya kreatif meminta kepada orang lain. dulu kata ini dilekatkan pada anak-anak yang suka minta kue atau  minuman kepada temannya dengan intensitas tinggi atau keseringan. walaupun sejatinya dia sendiri punya dan mampu untuk beli sendiri. tetapi setiap kali orang lain pegang makanan pasti dia minta. anak tersebut delap , kata teman-temannya. namun demikian predikat delap tidak hanya dilekatkan pada anak kecil. orang dewasa pun bisa dilekati kata ini jika memang memiliki sifat delap . pejabat pemerintah yang suka minta-minta pun bisa dikatakan delap. bawahannya dijadikan sapi perahannya karena sifat delap nya itu. biasanya orang delap juga be...