Langsung ke konten utama

Cara Membuat Media Pembelajaran (bagian 6) : Kartu Jodoh



Sambungan dari postingan sebelumnya. Berikut ini saya posting kembali tentang diskripsi media pembelajaran. Kali ini tentang kartu jodoh. bagaimana media pembelajaran kartu jodoh ini, sebaiknya anda simak saja paparan diskripsi berikut ini, semoga bermanfaat :

DISKRIPSI  MEDIA PEMBELAJARAN

I . Identitas
1. Nama Media                             : Kartu Jodoh.
      2. Mata Pelajaran                         : Akhlak
      3. Satuan Pendidikan                    : SD
4. Kelas / Semester                        : 1 / Genap
5. Standar Kompetensi                 : Membiasakan Perilaku Terpuji.
  1. Kompetensi Dasar       :
- Menampilkan perilaku terpuji
- Menampilkan perilaku tolong-menolong.
- Menampilkan perilaku hormat terhadap orang tua.
- Menampilkan perilaku adab makan dan  minum
- Menampilkan perilaku adab belajar.

7. Tujuan Pembelajaran     :
- Siswa mampu menampilkan perilaku terpuji
- Siswa  mampu menampilkan perilaku tolong-menolong.
- Siswa mampu menampilkan perilaku hormat terhadap orang tua.
- Siswa mampu menampilkan perilaku adab makan dan  minum
- Siswa mampu menampilkan perilaku adab belajar.

II. Teknik Pembuatan Media
1. Menentukan jenis media yang akan dibuat, yaitu visual.
2. Mencari bahan pembuatan media, antara lain kertas HVS warna
            3. Menyiapkan alat pembuatan media berupa gunting,  dan alat tulis.
      4. Menggunting kertas HVS sebanyak 5 lembar .
      5. Menentukan langkah-langkah penggunaan media Kartu Jodoh.
      6. Menentukan kriteria penilaian.
                                                                                                                             
III. Langkah-langkah penggunaan
            1. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok
            2. Kartu  Jodoh dibagikan kepada masing-masing kelompok secara acak.
      3. Anggota kelompok bersama-sama menyusun kartu jodoh agar menemukan
          pasangan yang tepat antara kartu soal dan kartu jawaban.
      4. Masing-masing kelompok berlomba menyusun kartu jodoh tersebut secara tepat.
      5. Lakukan koreksi bersama  setelah semua kelompok selesai.
      6. Mintalah salah satu penanggung jawab kelompok untuk menjelaskan hasil
          penyusunan kartu jodoh  tsb. Kemudian mintalah komentar dari kelompok
          lainnya.
      7. Kelompok yang paling cepat dan benar akan mendapatkan point tertinggi.
      8. Berikan apresiasi setiap hasil kerja murid.
      9. Lakukan klarifikasi, penyimpulan dan tindak lanjut.

Keterangan : wujud media terlampir

                                                                                                Gempol, 16 Juli 2010

            Mengetahui
            Kepala SD Muhammadiyah 1 Gempol                                   Pembuat Media




            RIYONO, S.PdI                                                                     RIYONO, S.PdI

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BLAI SLAMET

Mohon maaf bagi kawan-kawana yang kurang paham dengan bahasa Jawa. kata di atas memang kata-kata dalam bahasa jawa. orang jawa menyebutnya sebagai unen-unen . kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih menjadi "Celaka tetapi Selamat". kontradiktif sekali, tetapi demikianlah orang jawa. satu sisi orang terkena bencana atau kecelakaan. namun si satu sisi orang tersebut selamat. kalau kita renungkan lebih dalam lagi ternyata ada makna filosofis yang terkandung di dalamnya. Bencana atau kecelakaan atau juga kesialan memang sudah menjadi takdir yang tidak dapat kita hindari. bencana adalah kehendak Ilahi. tak seorang pun dapat menolaknya, termasuk yang nulis catatatn ini ketika mendapatkan blai   "kesialan" beruntun beberapa waktu yang lalu. orang jawa menerimanya sebagai sebuah keputusan Pencipta bagaimanapun keadaannya. namun dalam kondisi bersamaan, orang jawa mengatakan blai itu sebagai blai slamet   selama kesialan yang di dapa...

PB13: Para Ulama Daulah Abbasiyah Yang Mendunia (BAGIAN 1)

Ilmu pengetahuan paling penting yang muncul dari aktivitas-aktivitas intelektual bangsa Arab dan umat Islam yang lahir karena motif keagamaan adalah teologi, hadits, fiqih, filologi, dan linguistik. Pengembangan ilmu agama pada masa Daulah Abbasiyah juga dikuti munculnya para ulama yang mumpuni dan produktif banyak menghasilkan karya ilmiah. 1.         Ulama Hadits (Muhadditsin) Para ulama yang mengembangkan ilmu hadits pada zaman Daulah Abbasiyah sangat banyak, yang paling menonjol diantara mereka ada enam. Mereka merupakan pakar hadits yang telah melakukan seleksi ketat terhadap hadits-hadits Nabi Muhammad Saw. tujuan dari penyelesian tersebut adalah untuk mengetahui sumber hukum yang benar. Karya-karya dari enam ulama hadits itu disebut dengan Kutubussittah. Para ulama hadits tersebut adalah : a.         Imam Bukhori (194-256 H/810-870 M) Nama lengkapnya Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Muqi...

PB 14 : NILAI-NILAI ISLAM DAN KEARIFAN LOKAL DARI BERBAGAI SUKU DI INDONESIA (BAGIAN 1)

  Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin yang berisi aturan dan tata nilai untuk segala manusia yang masih hidup di alam dunia agar terhindar dari kesesatan. Dengan menerapkan ajaran Islam, manusia dapat mencapai kedamaian, kemuliaan, keselamatan, kesejahteraan, aman, sentosa, bahagia, serta meraih kedudukan yang tinggi di dunia dan akhirat kelak. Hal tersebut disebabkan manusia mengemban amanah dari Allah Swt. sebagai Abdillah, Imaratul fil ‘Ardhi, dan Khalifatullah. Manusia sebagai hamba Allah yang senantiasa harus patuh untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Manusia juga berperan sebagai pemimpin di dunia yang kelak ditanyakan tentang kepemimpinannya, baik untuk dirinya sendiri, keluarganya, ataupun sebagai pemimpin umat. Manusia di dunia ini berperan sebagai “pengganti Allah” dalam arti diberi otoritas atau kewenangan oleh Allah kemampuan untuk mengelola dan memakmurkan alam ini sesuai dengan ketentuan Allah dan untuk mencari ridha-Nya. Dari ketiga fun...