Candi Bangkal |
Candi Bangkal terlketak persis sebelah selatan sungai porong. Kira-kira sekitar 100 meter ke arah selatan. Sisi kanan dan kiri candi adalah sawah dan permukiman penduduk. Karena dekal dengan sawah dan ketinggian candi sama dengan ketinggian tanah sawah. Maka pada saat-saat tertentu air sawah sampai merembet ke area candi. Dri beberapa blog yang pernah menulis kunjungannya ke sana dan melakukan pengamatan ternayata pondasi candi miring agak ke utara. saya sendiri tidak mengamatinya dengan seksama.
Saat keamrin saya melakukan keunjungan kesana. Saat itu saya habis mengantar putra pertama saya jalan sehat PC Aisyiyah Ngoro di SMP Muhammadiyah 5 Ngoro. Kebetulan saat itu saya mencari alternatif jalan lain sambil mengajak ank isteri jalan-jalan. (saya adalah orang lama di Ngoro, besar di sana. Namun sekitar 10 tahun saya sudah meninggalkan kampung halaman dan baru pulang tahun 2011. Istri adalah orang Pasuruan. Seara medan lapangan isteri tidak paham).
Saat itu saya mengambil rute Kembangsri ke timur meyusuri jalanan pinggir sungai Porong. Tingginya tanggul menyulitkan kita untuk dapat menyaksikan langsung sungai Porong. Namun hal ini tidak masalah. Karena tujuan kami bukanlah ke sungai ini.
Kami sampai di Candi Bangkal relatif pagi. Sekitar jam 08.30. kami langsung masuk area. Tidak ada juru kunci dan pintu tidak ditutup. Kami masuk ke pendopo sisi utara candi. Di sana ada beberapa kompleks makam. Ada keterangan satu persatu makam tersebut. Perkiraan saya mereka yang dimakamkan adalah para sesepuh atau yang membabat desa. Karakter daerah Ngoro memang demikian. Mereka yang membabat desa akan dimakamkan di area tengah sawah desa. Namun yang unik adalah makam tersebut panjangnya melebihi ukuran manusia normal. Menurut saya pribadi kayaknya memang dibuat begitu oleh penduduk. Mengingat makam tersebut adalah makam hasil renovasian bukan makam lama.
Anak-anak cukup senang bermain di sana. Sambil mengamati dan mengagumi candi, mereka mengamati persawahan yang ada di sekitar cadi. Orang membajak sawah, Bebek yang berenang adalah tontonan menarik bagi mereka. Maklum walau anak desa kami tidak punya sama. Sehingga jarang sekali mereka menikmati momen seperti ini.
0 comments:
Posting Komentar
Terima kasih telah meninggalkan komentar pada blog ini.