Langsung ke konten utama

PB 3 Akidah Akhlak IX Semester 1 : PERILAKU DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI YANG MENCERMINKAN BERIMAN KEPADA HARI AKHIR

 Orang yang mempercayai adanya hari akhir akan menampakkan perilaku yang dapat dipertanggungjawabkan. Perilaku orang beriman kepada hari akhir antara lain:

  1. Menjaga pikiran, sikap, dan perilaku dari akhlak tercela seperti; su’uzan, hasad, dendam namimah, tamak , dan sebagainya, Sebaliknya memupuk perilaku dari akhlak terpuhi seperti: husnuzan, bertanggungjawab, amanah, dan sebagainya.
  2. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt. Memantapkan keimanan terhadap Rukun Iman, beribadah dan beramal shalih berdasarkan Rukun Islam kecuali haji bagi yang mampu saja.
  3. Memperbanyak zikir dan bershalawat Berzikir untuk mengingat Allah Swt. dan mohon ampun atas kesalahan-kesalahan. Bershalawat untuk menyanjung dan mendoakan Rasulullah Muhammad Saw. sebagai rasa kecintaan kepada Nabi Saw. dan agar kelak kita mendapat syafaat di hari kiamat.
  4. Selalu membaca Al-Qur’an Sebagai orang yang beriman kepada hari akhir semestinya selalu membaca dan mengkaji ayat-ayat al-Qur’an selain untuk menambah pahala juga sebagai pengingat kelak dunia dan seisinya akan berakhir dan al-Qur’an sebagai pedoman hidup manusia juga bercerita tentang hari akhir.
  5. Bergaul dengan orang-orang shalih. Dengan siapa kita berteman dapat menandakan akhlak kita seperti apa. Jika kita berteman dengan orang shalih berarti kita termasuk orang yang shalih. Begitu sebaliknya. Berarti teman dapat membawa kita ke arah baik atau buruk. Maka hati-hati dalam memilih teman.
  6. Mengembangkan potensi diri Setiap orang memiliki potensi yang berbeda. Selama potensi itu baik, maka perlu dikembangkan agar lebih bermanfaat bagi diri sendiri dan mungkin bagi orang lain. Pandai memanfaatkan waktu luang untuk kegiatan yag positif dan gemar berlatih adalah cara mengembangkan potensi diri.
  7. Memupuk tali persaudaraan dan silaturahmi. Zaman sudah akhir dan suatu saat akan terjadi hari akhir. Memupuk tali persaudaraan sangat dibutuhkan. Bersaudara menandakan ada satu rasa, satunya senang yang lain ikut senang, yang satu sedih yang lainnya ikut sedih. Bersaudara jauh dengan sifat pemusuhan. Memupuk tali silaturahmi adalah cara terbaik untuk memperkuat persaudaraan. Silaturrahmi akan melancarkan rezeki dan memanjangkan umur.
Setelah mempelajari teks di atas, silakah isikan daftar hadirmu pada fformulir berikut ini! 

Komentar

Posting Komentar

Terima kasih telah meninggalkan komentar pada blog ini.

Postingan populer dari blog ini

BLAI SLAMET

Mohon maaf bagi kawan-kawana yang kurang paham dengan bahasa Jawa. kata di atas memang kata-kata dalam bahasa jawa. orang jawa menyebutnya sebagai unen-unen . kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih menjadi "Celaka tetapi Selamat". kontradiktif sekali, tetapi demikianlah orang jawa. satu sisi orang terkena bencana atau kecelakaan. namun si satu sisi orang tersebut selamat. kalau kita renungkan lebih dalam lagi ternyata ada makna filosofis yang terkandung di dalamnya. Bencana atau kecelakaan atau juga kesialan memang sudah menjadi takdir yang tidak dapat kita hindari. bencana adalah kehendak Ilahi. tak seorang pun dapat menolaknya, termasuk yang nulis catatatn ini ketika mendapatkan blai   "kesialan" beruntun beberapa waktu yang lalu. orang jawa menerimanya sebagai sebuah keputusan Pencipta bagaimanapun keadaannya. namun dalam kondisi bersamaan, orang jawa mengatakan blai itu sebagai blai slamet   selama kesialan yang di dapa...

PB13: Para Ulama Daulah Abbasiyah Yang Mendunia (BAGIAN 1)

Ilmu pengetahuan paling penting yang muncul dari aktivitas-aktivitas intelektual bangsa Arab dan umat Islam yang lahir karena motif keagamaan adalah teologi, hadits, fiqih, filologi, dan linguistik. Pengembangan ilmu agama pada masa Daulah Abbasiyah juga dikuti munculnya para ulama yang mumpuni dan produktif banyak menghasilkan karya ilmiah. 1.         Ulama Hadits (Muhadditsin) Para ulama yang mengembangkan ilmu hadits pada zaman Daulah Abbasiyah sangat banyak, yang paling menonjol diantara mereka ada enam. Mereka merupakan pakar hadits yang telah melakukan seleksi ketat terhadap hadits-hadits Nabi Muhammad Saw. tujuan dari penyelesian tersebut adalah untuk mengetahui sumber hukum yang benar. Karya-karya dari enam ulama hadits itu disebut dengan Kutubussittah. Para ulama hadits tersebut adalah : a.         Imam Bukhori (194-256 H/810-870 M) Nama lengkapnya Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Muqi...

PB 14 : NILAI-NILAI ISLAM DAN KEARIFAN LOKAL DARI BERBAGAI SUKU DI INDONESIA (BAGIAN 1)

  Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin yang berisi aturan dan tata nilai untuk segala manusia yang masih hidup di alam dunia agar terhindar dari kesesatan. Dengan menerapkan ajaran Islam, manusia dapat mencapai kedamaian, kemuliaan, keselamatan, kesejahteraan, aman, sentosa, bahagia, serta meraih kedudukan yang tinggi di dunia dan akhirat kelak. Hal tersebut disebabkan manusia mengemban amanah dari Allah Swt. sebagai Abdillah, Imaratul fil ‘Ardhi, dan Khalifatullah. Manusia sebagai hamba Allah yang senantiasa harus patuh untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Manusia juga berperan sebagai pemimpin di dunia yang kelak ditanyakan tentang kepemimpinannya, baik untuk dirinya sendiri, keluarganya, ataupun sebagai pemimpin umat. Manusia di dunia ini berperan sebagai “pengganti Allah” dalam arti diberi otoritas atau kewenangan oleh Allah kemampuan untuk mengelola dan memakmurkan alam ini sesuai dengan ketentuan Allah dan untuk mencari ridha-Nya. Dari ketiga fun...