Langsung ke konten utama

Akidah Akhlak Kelas IX Semester 1 PB 2 : Peristiwa yang Berhubungan dengan Hari Akhir dan Tanda-tandanya

C. PERISTIWA YANG BERHUBUNGAN DENGAN HARI AKHIR 
Alam-alam gaib yang berhubungan dengan hari akhir adalah alam-alam gaib yang harus dilewati manusia setelah kiamat datang yang dimulai dari alam barzakh sampai hari pembalasan (surga atau neraka). 
1. Alam Barzakh 
Yaitu alam kubur tempat manusia meninggal dunia. Di dalam alam kubur jika manusia yang telah meninggal dunia diperlihatkan dengan kedamaian, kesejukan, keindahan, dan segala kebahagiaan-kebahagian lainnya, maka pertanda manusia itu di hari akhir kelak akan masuk surga. Tetapi sebaliknya jika manusia yang telah meninggal dunia di alam kubur ditampakkan oleh berbagai macam penderitaan dan siksaan, maka menandakan di akhirat manusia itu akan masuk neraka. 
2. Yaumul Ba’ats 
Yaitu hari bangkit manusia dari alam kubur. Pada hari itu semua manusia yang telah meninggal dunia jasadnya diutuhkan lagi seperti sedia kala meskipun sudah meninggal dunia berabad-abad lamanya. Lalu manusia digiring ke suatu tempat yang disebut Padang Mahsyar. 
3. Yaumul Hasyr 
Yaitu hari digiringnya manusia ke Padang Mahsyar setelah dibangkitkan dari kubur. Di Padang Mahsyar manusia dikumpulkan untuk dimintai pertanggungjawaban amal perbuatannya selama hidup di dunia. Malaikat pencatat perbuatan manusia akan menunjukkan kepada masing-masing orang atas izin Allah Swt. Tidak ada catatan yang salah apalagi catatan bohong karena selalu diawasi oleh Allah Swt. 
4. Yaumul Hisab 
Yaitu hari dikumpulkannya manusia di Padang Mahsyar untuk dihitung amal perbuatannya selama hidup di dunia. Semua anggota tubuh akan bicara sendiri tanpa disuruh dan tanpa ditanyai. Malaikat sebagai pengawas ketika semua anggota tubuh bicara untuk mempertanggugjawabkan perbuatan manusia yang memilikinya. 
5. Yaumul Mizan 
Yaitu hari dikumpulkannya manusia di Padang Mahsyar untuk ditimbang amal perbuatannya selama hidup di dunia. Sebagaimana saat dihitung amal perbuatan manusia, semua anggota tubuh juga berbicara sendiri-sendiri melaporkan atas apa perbuatan yang telah dilakukan oleh si empunya selama hidup didunia. 
6. Sirath 
Yaitu jalan menuju surga. Sirath sering disebut sebagai jembatan sirathal mustaqim. Bagi manusia yang beramal baik berjalan lewat sirath akan sampai ke surga. Bagi yang beramal buruk jalannya tidak sampai ke surga tetapi jatuh ke jurang neraka. 
7. Yaumul Jaza (Hari pembalasan) 
a. Surga 
Surga adalah sebutan sebuah tempat yang penuh kenikmatan dan kebahagiaan di hari akhir. Surga disediakan bagi orang-orang yang takwa kepada Allah SWT. Gambaran kenikmatan di surga sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah Swt. : QS. Hud: 108 
 Artinya: Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam surga, mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tiada putus-putusnya (QS. Hud: 108). 
 b. Neraka 
Neraka adalah sebutan sebuah tempat yang penuh penderitaan dan siksaan di hari akhir. Neraka diperuntukkan bagi orang-orang yang durhaka dan mengingkari hukumhukum Allah Swt.. Gambaran penderitaan di neraka diterangkan dalam firman Allah SWT. Q.S. Hud: 106 
Artinya: Adapun orang-orang yang celaka, maka (tempatnya) di dalam neraka, di dalamnya mereka mengeluarkan dan menarik nafas (dengan merintih) (QS. Hud: 106). 
 QS. Hud:107 
 Artinya: Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki (QS. Hud:107). 

D. TANDA-TANDA TERJADINYA HARI AKHIR 
1. Tanda-tanda kiamat Suhgra \
Maksudnya tanda-tanda hari akhir yang dapat kita saksikan di dunia ini, antara lain: 
a. Hancurnya dunia dan banyaknya kemaksiatan 
b. Banyak orang tidak tahu malu sehingga berbuat maksiat tidak merasa dosa/ salah/malu 
c. Banyak masjid megah tapi hanya sedikit jamaah 
d. Semakin banyak generasi muda dalam pergaulan bebas 
e. Banyak yang durhaka kepada orang tuanya 
f. Semakin banyak generasi muda yang terlibat dalam pergaulan bebas 
g. Ilmu agama sudah diabaikan h. Korupsi meraja lela dan hidup bermegah-megan 
i. Semakin sedikit perlaku orang yang Qur’ani 
j. Banyak berdatangnan di majlis ta’lim tetapi yang didapat hanya kumpul-kumpul saja 
k. Banyak orang yang enggan mengaji dan mengkaji ilmu agama 
l. Banyak orang yang hanya memikirkan kepentinga duniawi saja 
m. Menghambur-hamburkan harta dan enggan bershadaqah 
n. Menggunakan media sosial tidak pada tempatnya (menggunakan untuk hal-hal yang tidak ada manfaatnya bahkan untuk maksiat). 

2. Tanda Kubra (Tanda-tanda kiamat kubra) 
Maksudnya tanda-tanda yang sudah ditetapkan oleh Allah Swt. dan akan terjadi pada saat mendekati hari akhir, antara lain: 
a. Turunnya Dajjal 
b. Munculnya binatang melata yang aneh 
c. Matahari terbit dari sebelah barat (tempat terbenamnya, berlawanan dengan tempat terbitnya) 
d. Keluarnya gas beracun dari semua sudut bumi

Pembelajaran telah usai. Silakan isi daftar hadir berikut ini!



Komentar

Posting Komentar

Terima kasih telah meninggalkan komentar pada blog ini.

Postingan populer dari blog ini

SKI Kelas 9 PB 1 : Menganalisis biografi Walisanga dan perannya dalam mengembangkan Islam (Sunan Gresik-Sunan Giri)

A. Pengantar Tokoh-tokoh Walisongo sebagai waliyullah, yaitu orang yang dekat dengan Allah serta mulia. Walisongo juga berkedudukan sebagai waliyul amri, yaitu orang yang memegang kekuasaan atas hukum kaum muslimin serta pemimpin masyarakat yang berwenang menentukan dan memutuskan urusan masyarakat, baik dalam bidang keduniawian maupun keagamaan. Wali yang dimaksud adalah Waliyullah yang mempunyai makna orang yang mencintai dan dicintai Allah. Adapun kata songo berasal dari bahasa Jawa yang bermakna “sembilan”. Jadi, Walisongo berarti “wali sembilan” yang mencintai dan dicintai Allah.  Mereka dipandang sebagai pemimpin dari sejumlah mubaligh Islam di nusantara. Adapun nama-nama Wali Songo sebagai berikut; Sunan Ampel, Sunan Gresik, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Kudus, Sunan Kali Jogo, Sunan Muria dan Sunan Gunung Jati B. Buka Cakrawalamu Tokoh-tokoh Walisongo sebagai waliyullah, yaitu orang yang dekat dengan Allah serta mulia. Walisongo juga berkedudukan sebagai waliyul

SKI Kelas 8 PB 11 : B. Sumbangsih Besar Ilmuan Muslim Daulah Ayyubiyah (Bagian 3)

4. Abdul Latief Al Baghdadi, Ahli Ilmu Mantiq (Logika)   Seorang ulama berpengaruh yang menginspirasi ulama-ulama Al-Azhar lainnya, ahli ilmu mantiq, bayan, Hadist, fiqh, ilmu kedokteran, dan ilmu-ilmu lainya, sekaligus sebagai tokoh berpengaruh dalam pengembangan dan penyebaran madzhab Sunni di Mesir.  5. Abu Abdullah Al Quda’I, Ahli Ilmu Fiqih  Ahli fiqih, hadis dan sejarah, beberapa karyanya adalah Asy Syihab (Bintang), Sanadus Sihah (Perawi Hadis-Hadis Sahih), Manaqib al Imam Asy Syafi’i (Budi Pekerti Imam Syafi’i), Anba’ Al Anbiya’ (Cerita Para Nabi), ‘Uyun al Ma‘arif (Mata Air Ilmu Pengetahuan), Al Mukhtar fiz Zikir al Khutat wa Al Asar (Buku Sejarah Mesir). 6. Para ilmuan muslim lainnya seperti : Abu Abdullah Muhammad Al-Idrisi, seorang ahli geografi dan juga ahli botani yang mencatat penelitiannya dalam buku Kitab Al-Jami’ li Asytat anNabat (Kitab kumpulan dan Tanaman). Ad-Dawudi, seorang ahli botani, pengarang kitab Nuzhah an-Nufus wa al- Afkar Ma’rifah wa al-Ahjar wa

BLAI SLAMET

Mohon maaf bagi kawan-kawana yang kurang paham dengan bahasa Jawa. kata di atas memang kata-kata dalam bahasa jawa. orang jawa menyebutnya sebagai unen-unen . kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih menjadi "Celaka tetapi Selamat". kontradiktif sekali, tetapi demikianlah orang jawa. satu sisi orang terkena bencana atau kecelakaan. namun si satu sisi orang tersebut selamat. kalau kita renungkan lebih dalam lagi ternyata ada makna filosofis yang terkandung di dalamnya. Bencana atau kecelakaan atau juga kesialan memang sudah menjadi takdir yang tidak dapat kita hindari. bencana adalah kehendak Ilahi. tak seorang pun dapat menolaknya, termasuk yang nulis catatatn ini ketika mendapatkan blai   "kesialan" beruntun beberapa waktu yang lalu. orang jawa menerimanya sebagai sebuah keputusan Pencipta bagaimanapun keadaannya. namun dalam kondisi bersamaan, orang jawa mengatakan blai itu sebagai blai slamet   selama kesialan yang di dapa

PB 14 : NILAI-NILAI ISLAM DAN KEARIFAN LOKAL DARI BERBAGAI SUKU DI INDONESIA (BAGIAN 1)

  Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin yang berisi aturan dan tata nilai untuk segala manusia yang masih hidup di alam dunia agar terhindar dari kesesatan. Dengan menerapkan ajaran Islam, manusia dapat mencapai kedamaian, kemuliaan, keselamatan, kesejahteraan, aman, sentosa, bahagia, serta meraih kedudukan yang tinggi di dunia dan akhirat kelak. Hal tersebut disebabkan manusia mengemban amanah dari Allah Swt. sebagai Abdillah, Imaratul fil ‘Ardhi, dan Khalifatullah. Manusia sebagai hamba Allah yang senantiasa harus patuh untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Manusia juga berperan sebagai pemimpin di dunia yang kelak ditanyakan tentang kepemimpinannya, baik untuk dirinya sendiri, keluarganya, ataupun sebagai pemimpin umat. Manusia di dunia ini berperan sebagai “pengganti Allah” dalam arti diberi otoritas atau kewenangan oleh Allah kemampuan untuk mengelola dan memakmurkan alam ini sesuai dengan ketentuan Allah dan untuk mencari ridha-Nya. Dari ketiga fungsi

SKI Kelas 8 PB 9 :B. Sumbangsih Besar Ilmuan Muslim Daulah Ayyubiyah

1. As-Suhrawardi al-Maqtul (Ilmuan Teosofis)  Nama lengkapnya Abu Al-Futuh Yahya bin Habash bin Amirak Shihab al-Din as-Suhrawardi al-Kurdi, lahir pada tahun 549 H/ 1153 M di Suhraward, sebuah kampung di kawasan Jibal, Iran Barat Laut dekat Zanjan. Ia memiliki banyak gelar diantaranya, Shaikh al-Ishraq, Master of Illuminationist, al-Hakim, ash-Shahid, the Martyr, dan al-Maqtul.  Suhrawardi melakukan banyak perjalanan untuk menuntut ilmu. Ia pergi ke Maragha, di kawasan Azerbaijan. Di kota ini, Suhrawardi belajar filsafat, hukum dan teologi kepada Majd Al-Din Al-Jili. Juga memperdalam filsafat kepada Fakhr alDin al-Mardini. Selanjutnya ke Isfahan, Iran Tengah dan belajar logika kepada Zahir Al-Din Al-Qari. Juga mempelajari logika dari buku al-Basa’ir al-Nasiriyyah karya Umar ibn Sahlan Al-Sawi. Dari Isfahan dilanjutkan ke Anatolia Tenggara dan diterima dengan baik oleh pangeran Bani Saljuq. Setelah itu pengembaraan Suhrawardi berlanjut ke Persia, pusat lahirnya tokoh-tokoh su