Langsung ke konten utama

Berlibur Ke Tanjung Papuma (Bagian I) : Mampir dan Bermalam di Villa Tatik

Jember, adalah salah satu kota di sisi timur Propinsi Jawa Timur. Terkenal juga sebagai kota pendidikan karena banyaknya Perguruan Tinggi di sana. Jember juga maju dai segi agraris dan tentu pula wisata.
Sebelumnya saya tidak pernah sama sekali menginjakkan kaki di Jember. Untuk nama memang sudah familier. namun, untuk kunjungan dan mengeksploitasi keindahannya hamper nol persen saya lakukan selama hidup. Karenanya, ketika ada tawaran untuk ke Jember, langsung saya sambut dengan antusias.
Kami berombongan 4 mobil, namun di perjalanan kami tercerai berai. Perjalanan ke Jember sebenarnya sangat melelahkan. Hampir lima jam, kami terombang ambing dalam mobil. Jalanan pantura mulai Bangil sampai Probolinggo kurang bagus. Banyak ranjau di sepanjang perjalanan. Hal ini banyak dikeluhkan oleh isteri dan anak-anak. Ketika kendaraan masuk wilayah Lumajang pun demikian. Jalanan hanya terdiri atas dua lajur saja. Cukup untuk dua kendaraan dari arus yang berlawanan. Kecepatan kendaraan pun harus dikurangi. Belum lagi medan yang berkelok dan menanjak. Ketika mobil angkutan berat lewat tanjakan maka dapat dipastikan kemacetan tak terbendung. Hal inilah yang kemudian banyak memakn waktu perjalanan.
Namun syukurlah, daerah lumajang dan jember amnya masih asri. Banyak lahan kosong dimana-mana. Pepohonan pun masih banyak menemani perjalanan kami. Hijaunya alam sangaat kentara. Hutan dan sungai masih banyak kami jumpai di sana. Hampir jam 8 malam kami sampai dan beristirahat di rumah Bu tatik, salah satu teman guru di sekolah kami.


 

Komentar

  1. morning, minna.. sekarang lagu amatsuki x aho no sakata yang berjudul asking too much sudah bisa ditonton dalam bahasa indonesia! Ayo berkunjung...!!

    BalasHapus
  2. pagi, kawan... Nice post nich, keep posting ya?? Saya mau blog walking lagi.. hehe

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih telah meninggalkan komentar pada blog ini.

Postingan populer dari blog ini

BLAI SLAMET

Mohon maaf bagi kawan-kawana yang kurang paham dengan bahasa Jawa. kata di atas memang kata-kata dalam bahasa jawa. orang jawa menyebutnya sebagai unen-unen . kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih menjadi "Celaka tetapi Selamat". kontradiktif sekali, tetapi demikianlah orang jawa. satu sisi orang terkena bencana atau kecelakaan. namun si satu sisi orang tersebut selamat. kalau kita renungkan lebih dalam lagi ternyata ada makna filosofis yang terkandung di dalamnya. Bencana atau kecelakaan atau juga kesialan memang sudah menjadi takdir yang tidak dapat kita hindari. bencana adalah kehendak Ilahi. tak seorang pun dapat menolaknya, termasuk yang nulis catatatn ini ketika mendapatkan blai   "kesialan" beruntun beberapa waktu yang lalu. orang jawa menerimanya sebagai sebuah keputusan Pencipta bagaimanapun keadaannya. namun dalam kondisi bersamaan, orang jawa mengatakan blai itu sebagai blai slamet   selama kesialan yang di dapa...

PB13: Para Ulama Daulah Abbasiyah Yang Mendunia (BAGIAN 1)

Ilmu pengetahuan paling penting yang muncul dari aktivitas-aktivitas intelektual bangsa Arab dan umat Islam yang lahir karena motif keagamaan adalah teologi, hadits, fiqih, filologi, dan linguistik. Pengembangan ilmu agama pada masa Daulah Abbasiyah juga dikuti munculnya para ulama yang mumpuni dan produktif banyak menghasilkan karya ilmiah. 1.         Ulama Hadits (Muhadditsin) Para ulama yang mengembangkan ilmu hadits pada zaman Daulah Abbasiyah sangat banyak, yang paling menonjol diantara mereka ada enam. Mereka merupakan pakar hadits yang telah melakukan seleksi ketat terhadap hadits-hadits Nabi Muhammad Saw. tujuan dari penyelesian tersebut adalah untuk mengetahui sumber hukum yang benar. Karya-karya dari enam ulama hadits itu disebut dengan Kutubussittah. Para ulama hadits tersebut adalah : a.         Imam Bukhori (194-256 H/810-870 M) Nama lengkapnya Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Muqi...

PB 14 : NILAI-NILAI ISLAM DAN KEARIFAN LOKAL DARI BERBAGAI SUKU DI INDONESIA (BAGIAN 1)

  Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin yang berisi aturan dan tata nilai untuk segala manusia yang masih hidup di alam dunia agar terhindar dari kesesatan. Dengan menerapkan ajaran Islam, manusia dapat mencapai kedamaian, kemuliaan, keselamatan, kesejahteraan, aman, sentosa, bahagia, serta meraih kedudukan yang tinggi di dunia dan akhirat kelak. Hal tersebut disebabkan manusia mengemban amanah dari Allah Swt. sebagai Abdillah, Imaratul fil ‘Ardhi, dan Khalifatullah. Manusia sebagai hamba Allah yang senantiasa harus patuh untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Manusia juga berperan sebagai pemimpin di dunia yang kelak ditanyakan tentang kepemimpinannya, baik untuk dirinya sendiri, keluarganya, ataupun sebagai pemimpin umat. Manusia di dunia ini berperan sebagai “pengganti Allah” dalam arti diberi otoritas atau kewenangan oleh Allah kemampuan untuk mengelola dan memakmurkan alam ini sesuai dengan ketentuan Allah dan untuk mencari ridha-Nya. Dari ketiga fun...