Langsung ke konten utama

Awal Ramadhan, Idul Fitri dan Idul Adha 1436 H/ 2015 M Berdasar Almanak Muhammadiyah

Tahun depan, Tahun 2015 sudah di depan mata. Selangkah lagi kita akan memasukinya. Postingan tentang hari libur sudah saya ulas sebelumnya. Yang menarik dari tahun ke tahun adalah masalah awal Ramadhan dan Hari Raya yang selalu terjadi perbedaan. Satu sisi pemerintah kukuh dengan menggunakan rukyat. Satu sisi Muhammadiyah selangkah lebih maju menggunakan hisab hakiki wujudul hilal. Perbedaan niscaya terjadi dan tidak dapat di hindari. Ukurannya jelas berbeda. hasilnya lebih jelas lagi pasti berbeda. Namun, umat sudah pandai, mereka tidak lagi terpedaya. Alhamdulillah. 
Berikut ulasan tentang Awal Ramadhan dan Dua Hari Raya tahun 2015 / 1436 ini :

Awal Ramadhan 1436 H
Awal Ramadhan ini jatuh pada hari Kamis tanggal 18 Juni 2014. Berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal diperoleh hitungan sebagai berikut :
Ijtimak : Selasa Legi, 16 Juni 2015 pukul 21.07.23 WIB
Tinggi Hilal : - 02 derajat 15 menit 58 detik

Idul Fitri 1436 H
Idul Fitri jatuh pada tanggal 17 Juli 2015,
Ijtimak : Kamis Legi, 16 Juli 2015 pukul 08.26.29 WIB
Tinggi Hilal : +03 derajat 3 menit 22 detik

Idul Adha 1436 H
Idul Adha / 10 Dzulhijjah jatuh pada tanggal 23 September 2015
Ijtimak : Ahad Kliwon, 13 September 2015 pukul  13.43.35 WIB
Tinggi Hilal : +0 derajat 25 menit 52 detik
(Kemungkinan Idul Adha yang berbeda)








Komentar

Postingan populer dari blog ini

BLAI SLAMET

Mohon maaf bagi kawan-kawana yang kurang paham dengan bahasa Jawa. kata di atas memang kata-kata dalam bahasa jawa. orang jawa menyebutnya sebagai unen-unen . kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih menjadi "Celaka tetapi Selamat". kontradiktif sekali, tetapi demikianlah orang jawa. satu sisi orang terkena bencana atau kecelakaan. namun si satu sisi orang tersebut selamat. kalau kita renungkan lebih dalam lagi ternyata ada makna filosofis yang terkandung di dalamnya. Bencana atau kecelakaan atau juga kesialan memang sudah menjadi takdir yang tidak dapat kita hindari. bencana adalah kehendak Ilahi. tak seorang pun dapat menolaknya, termasuk yang nulis catatatn ini ketika mendapatkan blai   "kesialan" beruntun beberapa waktu yang lalu. orang jawa menerimanya sebagai sebuah keputusan Pencipta bagaimanapun keadaannya. namun dalam kondisi bersamaan, orang jawa mengatakan blai itu sebagai blai slamet   selama kesialan yang di dapa...

PB 14 : NILAI-NILAI ISLAM DAN KEARIFAN LOKAL DARI BERBAGAI SUKU DI INDONESIA (BAGIAN 1)

  Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin yang berisi aturan dan tata nilai untuk segala manusia yang masih hidup di alam dunia agar terhindar dari kesesatan. Dengan menerapkan ajaran Islam, manusia dapat mencapai kedamaian, kemuliaan, keselamatan, kesejahteraan, aman, sentosa, bahagia, serta meraih kedudukan yang tinggi di dunia dan akhirat kelak. Hal tersebut disebabkan manusia mengemban amanah dari Allah Swt. sebagai Abdillah, Imaratul fil ‘Ardhi, dan Khalifatullah. Manusia sebagai hamba Allah yang senantiasa harus patuh untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Manusia juga berperan sebagai pemimpin di dunia yang kelak ditanyakan tentang kepemimpinannya, baik untuk dirinya sendiri, keluarganya, ataupun sebagai pemimpin umat. Manusia di dunia ini berperan sebagai “pengganti Allah” dalam arti diberi otoritas atau kewenangan oleh Allah kemampuan untuk mengelola dan memakmurkan alam ini sesuai dengan ketentuan Allah dan untuk mencari ridha-Nya. Dari ketiga fun...

DELAP VS MEDHIT

Sekali lagi saya uraiakan kata-kata dalam bahasa Jawa untuk kita apahami kembali dikarenakan kata-kta tersebut sudah mulai  jarang kita jumpai atau kita dengarkan lagi. Kata pertama kata DELAP , arti delap adalah suatu karakter atau sifat seseorang yang suka meminta kepada orang lain. orang delap itu kreatif. tetapi kreatifnya kreatif meminta kepada orang lain. dulu kata ini dilekatkan pada anak-anak yang suka minta kue atau  minuman kepada temannya dengan intensitas tinggi atau keseringan. walaupun sejatinya dia sendiri punya dan mampu untuk beli sendiri. tetapi setiap kali orang lain pegang makanan pasti dia minta. anak tersebut delap , kata teman-temannya. namun demikian predikat delap tidak hanya dilekatkan pada anak kecil. orang dewasa pun bisa dilekati kata ini jika memang memiliki sifat delap . pejabat pemerintah yang suka minta-minta pun bisa dikatakan delap. bawahannya dijadikan sapi perahannya karena sifat delap nya itu. biasanya orang delap juga be...