Pagi ini, untuk kesekalian kali kami makan sahur kerinan. Kadang hanya seteguk air, kadang pula masih bisa menyantap beberapa kepal nasi meski harus berburu dengan waktu adzan subuh. Kerinan adalah bahasa jawa yang artinya kesiangan. Dalam bahasa jawa, kata kerinan digunakan untuk seseorang yang bangunnya kesiangan. Biasanya bangunnya di atas waktu subuh dan tidak sempat melaksanakan sholat subuh. Sementara matahari sudah terlihat nampak tinggi. Dalam dimesi sahur kerinan memiliki dua makna. pertama memang nyata kita tidak bangun sebelum subuh. Makan minum untuk santap sahur pun terlewatkan.
Makna kedua kita bangunnya mepet dengan waktu subuh. Orang Indonesia menyebutnya dengan istilah sudah masuk waktu imsya'. Waktu imsya' sendiri dimaknai sebagai waktu untuk mulai menahan diri dalam makan dan minum karena hampir subuh. Sebagian orang yang awam mengatakan hal tersebut sudah haram untuk makan. Padahal sebenarnya masih sah dan dibolehkan. Dalam definisi ke dua ini. Selama Ramadhan kami beberapa mengalami. Rasanya sesuatu banget.
Kami berburu dengan waktu. Makan dan minumnya terburu. Sungguh tidak islami. Sementara itu anak sulung kami, Haedar sulit untuk dibangunkan. Suatu kali dia hanya minum susu saja. Siangnay dia kelihatan lemas tak bersemangat. Bahkan dia nyaris membatalkan puasa. Mokel.
Ah ternyata almarn tidak banyak menolong. Karena seharian kmrn kami sibuk bekerja membersihkan rumah dan mengecat sebagai persiapan Lebaran. Badan pegal tidak terkira. Akibatnya Sahurnya kerinan
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih telah meninggalkan komentar pada blog ini.