Guru Profesional......Katanya |
Setelah dinyatakan lulus PLPG tahun 2011, nyaris tiada lagi kegiatan semacam diklat atau workshop yang saya ikuti. Hanya beberap seminar dan workshop saja yang saya turut di dalamnya. Khusus masalah Kurikulum 2013, bagi saya masih belum ada gambaran yang sangat jelas. Sampai suatu pagi saya mendapat panggilan telepon dari nomor yang saya tidak ketahui. Ketika saya angkat ternyata panggilan tersebut berasal dari staf UPTD pendidikan Kecamatan Gempol, Ibu Denok Suswati. Dalam percakapan singkat itu saya diminta segera mengambil surat tugas dari Dinas Pendidikan yang dititipkan kepada beliau.
Hari itu hari Senin, tanggal 14 April 2014 pagi hari sebelum saya berangkat sekolah. Setelah percakapan telepon itu saya langsung meluncur menuju tempat kerja dengan niat sekalian mengambil undangan di rumah bu Denok. Kebetulan rumah bu Denok di Kejapanan yang masih satu jalur dengan sekolah saya. Surat Tugas di dapat, sekilas saya perhatikan dengan seksama kapan agendanya dan apa saja yang akan dibawah. Saya agak kaget. Ternyata acaranya hari ini jam 1 siang sudah harus Check-in hotel di Batu. Perlengkapan pun demikian pakai surat keterangan sehat segala dari dokter puskesmas. Huft...
Pagi ini saya mengajar sampe jam 10. Selebihnya ijin kepada kepala sekolah dengan menunjukkan surat Kepala Dinas. Sebenarnya ini dinas resmi bukan liar. Namun karena Surat Tugas jatuh ke tangan saya kesannya yang punya kepentingan adalah saya bukan Dinasm UPTD apalagi sekolah.
Biarlah saya lanjutkan ke Kegiatan tersebut. Singkat kata saya urus semua keperluan yang dibutuhkan dan langsung kontak isteri tolong disiapkan segalanya. Ayah berangkat sekarang, Isteri kaget. Kok mendadak ?
Setelah semua siap, terpacking dalam tas. Saya siapkan di atas motor dengan diikat tali rafia. Maklum, saya belum punya stir bundar. Perjalanan 2 jam ke Batu siap meluncur. Sayang hujan melanda. Jadi saya tanggukan dulu sampai reda. Perkiraan saya. berangkat jam 2 lebih dari cukup untuk mengejar agenda pembukaan pukul 4 sore ini. Hujan pun reda dan perjalanan dimulai.
Sepanjang jalan, hujan memainkan perannya. Terkesan memang tebang pilih untuk mengguyur bumi. Sebentar hujan, bentar lagi tidak. Namun kepalang tanggung tak kubuka mantelku. Biar saja. Sampai di Jembatan Lawang-Malang macet sudah kelihatan. Untungnya hal tak terduga datang. Ada patroli patwal melintas. Langsung saja motor saya masukkan dalam barikade. Dapat deh pengawalan khusus dari pak polisi sampai di Karangloh. Suwun Pak Polisi.
Perjalanan berlanjut belok Kanan di Pertigaan Bentoel. Kurang dari satu jam sampailah saya di hotel. Kuperhatikan sekujur tubuhku, persis orang dari sawah. Ke Hotel pakai sandal jepit dengan kaki belepotan kotoran habis di terjang hujan. Untuk saya termasuk tamu yang diundang jadi tak sampai dikembalikan.
0 comments:
Posting Komentar
Terima kasih telah meninggalkan komentar pada blog ini.