Langsung ke konten utama

Workshop Kurikulum 2013 KKGPAI Jatim

Pembuakaan Workshop
Pembukaan Workshop Pengembangan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Sekolah Dasar Propinsi Jawa Timur resmi dibuka. Kepala Seksi  Pendidikan Sekolah Dasar yang membukanya. Namanya siapa saya tidak tahu, lupa. Memang saya termasuk orang yang mudah lupa nama dan tanggal. Ketika saya lihat di Hp acara tersebut berlangsung kisaran jam empat sore sampai dengan maghrib tiba dan dilanjutkan dengan makan malam dan istirahat.
Kegiatan pertama dilakukan malam itu juga. Season yang saya anggap sebagai ruh kegiatan pada malam tersebut, yaitu pembahasan masalah konsep kurikulum 2013 atau yang tenar dengan istilah K-13. Sampai disini saya teringat dengan anjing pelacak milik satuan Brimob Medaeng. Kok bisa-bisanya istilah Kurikulum sama dengan istilah anjing pelacak K-9. Hehehehe...
Pemaparan malam itu saya ikuti tidak dengan sepenuh hati. Jujur, acara malam tersebut jauh dari harapan saya. Ketika berangkat saya sudah punya pandangan bahwa acara tersebut akan sangat mengasyikkan. Bayangn saya bahwa acara workshop tersebut akan berlangsung dalam sistem kelas dengan jumlah peserta maksimal 40 guru. Sayangnya, ketika acara dimulai harapan saya pupus. Kegiatan dilangsungkan dengan sistem seminar dari awal sampai akhir dan ditempatkan dalam satu aula. Aaaaahhhhh....andaikan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BLAI SLAMET

Mohon maaf bagi kawan-kawana yang kurang paham dengan bahasa Jawa. kata di atas memang kata-kata dalam bahasa jawa. orang jawa menyebutnya sebagai unen-unen . kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih menjadi "Celaka tetapi Selamat". kontradiktif sekali, tetapi demikianlah orang jawa. satu sisi orang terkena bencana atau kecelakaan. namun si satu sisi orang tersebut selamat. kalau kita renungkan lebih dalam lagi ternyata ada makna filosofis yang terkandung di dalamnya. Bencana atau kecelakaan atau juga kesialan memang sudah menjadi takdir yang tidak dapat kita hindari. bencana adalah kehendak Ilahi. tak seorang pun dapat menolaknya, termasuk yang nulis catatatn ini ketika mendapatkan blai   "kesialan" beruntun beberapa waktu yang lalu. orang jawa menerimanya sebagai sebuah keputusan Pencipta bagaimanapun keadaannya. namun dalam kondisi bersamaan, orang jawa mengatakan blai itu sebagai blai slamet   selama kesialan yang di dapa...

PB13: Para Ulama Daulah Abbasiyah Yang Mendunia (BAGIAN 1)

Ilmu pengetahuan paling penting yang muncul dari aktivitas-aktivitas intelektual bangsa Arab dan umat Islam yang lahir karena motif keagamaan adalah teologi, hadits, fiqih, filologi, dan linguistik. Pengembangan ilmu agama pada masa Daulah Abbasiyah juga dikuti munculnya para ulama yang mumpuni dan produktif banyak menghasilkan karya ilmiah. 1.         Ulama Hadits (Muhadditsin) Para ulama yang mengembangkan ilmu hadits pada zaman Daulah Abbasiyah sangat banyak, yang paling menonjol diantara mereka ada enam. Mereka merupakan pakar hadits yang telah melakukan seleksi ketat terhadap hadits-hadits Nabi Muhammad Saw. tujuan dari penyelesian tersebut adalah untuk mengetahui sumber hukum yang benar. Karya-karya dari enam ulama hadits itu disebut dengan Kutubussittah. Para ulama hadits tersebut adalah : a.         Imam Bukhori (194-256 H/810-870 M) Nama lengkapnya Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Muqi...

PB 14 : NILAI-NILAI ISLAM DAN KEARIFAN LOKAL DARI BERBAGAI SUKU DI INDONESIA (BAGIAN 1)

  Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin yang berisi aturan dan tata nilai untuk segala manusia yang masih hidup di alam dunia agar terhindar dari kesesatan. Dengan menerapkan ajaran Islam, manusia dapat mencapai kedamaian, kemuliaan, keselamatan, kesejahteraan, aman, sentosa, bahagia, serta meraih kedudukan yang tinggi di dunia dan akhirat kelak. Hal tersebut disebabkan manusia mengemban amanah dari Allah Swt. sebagai Abdillah, Imaratul fil ‘Ardhi, dan Khalifatullah. Manusia sebagai hamba Allah yang senantiasa harus patuh untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Manusia juga berperan sebagai pemimpin di dunia yang kelak ditanyakan tentang kepemimpinannya, baik untuk dirinya sendiri, keluarganya, ataupun sebagai pemimpin umat. Manusia di dunia ini berperan sebagai “pengganti Allah” dalam arti diberi otoritas atau kewenangan oleh Allah kemampuan untuk mengelola dan memakmurkan alam ini sesuai dengan ketentuan Allah dan untuk mencari ridha-Nya. Dari ketiga fun...