Langsung ke konten utama

Ulat Bulu, Kecil Tapi Menakutkan

Ulat Bulu, adalah sebuah hewan yang ukurannya kecil. Dengan diameter tak lebih dari satu centimeter dan panjang maksimal 8 cm hewan ini mampu membuat merinding orang yang memandangnya. Bagi hewan lainnya pun demikian. Jarang kita temui ada hewan pemangsa serangga yang terang-terangan memangsa ulat bulu. Ulat bulu, hewan kecil tapi menakutkan. Tak terkecuali bagi yang phobi terhadapnya.
Ada banyak faktor yang membuat orang phobi terhadap ulat bulu. Salah satunya mungkin memang tampangnya yang cukup sangar sehingga membuat orang takut. Atau mungkin juga karena ulat ini mempunyai bulu-bulu halus yang mampu membuat orang kegatelan karenanya. Bulu-bulu halus ini memang mengandung zat tertentu yang jika tersentuh kulit maka kulit itu akan iritasi dan bentol sana sini. Karenanya mungkin banyak orang merasa geli dan takut dengan ulat bulu.
Tapi ini hanya sebagian orang saja. Banyk juga orang yang tidak takut dengan ulat bulu. Karenanya untuk antisipasi jangan sampai kena bulunya terlebih dulu dibunuh. Penyingkiran ulat bulu memang perlu jika sudah menjadi wabah akan berbahaya. Di daerah Probolinggo contohnya, ketika ulat ini mewabah maka akan sampai mengganggu aktivitas banyak orang. Masuk kerumah dan tempat ibadah. Orang keluar rumah juga akan pikir - pikir.
Tapi tahukah kita, sesungguhnya ulat hanya sebuah proses metamorfosis belaka. Lambat laun ulat itu akan menjadi kepompong dan akhirnya setelah bersemedi sekian lama berubah menjadi kupu-kupu yang indah. Saya tidak tahu persis berapa waktu yang dihabiskan oleh ulat untuk menjadi ulat, kemudian waktu untuk menjadi kepompong dan akhirnya menjadi kupu-kupu.
Intinya proses itu memang tidak kita ketahui.Umumnya kita melihatnya jijik dan serta merta memusnahkannya. Bahkan tak jarang pohon tempat dia berda turut dimusnahkan. Akhirnya tempat semula yang sejuk menjadi panas lantaran tiada lagi tempat berteduh. Sekali menyelam sambil minum air. Sekali membasmi ulat, hilang pula pepohonan. Ketika itu barulah kita menyesal. Kenapa pohonnya ikut dimusnahkan ?
Penyesalan memang datangnya akhir.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BLAI SLAMET

Mohon maaf bagi kawan-kawana yang kurang paham dengan bahasa Jawa. kata di atas memang kata-kata dalam bahasa jawa. orang jawa menyebutnya sebagai unen-unen . kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih menjadi "Celaka tetapi Selamat". kontradiktif sekali, tetapi demikianlah orang jawa. satu sisi orang terkena bencana atau kecelakaan. namun si satu sisi orang tersebut selamat. kalau kita renungkan lebih dalam lagi ternyata ada makna filosofis yang terkandung di dalamnya. Bencana atau kecelakaan atau juga kesialan memang sudah menjadi takdir yang tidak dapat kita hindari. bencana adalah kehendak Ilahi. tak seorang pun dapat menolaknya, termasuk yang nulis catatatn ini ketika mendapatkan blai   "kesialan" beruntun beberapa waktu yang lalu. orang jawa menerimanya sebagai sebuah keputusan Pencipta bagaimanapun keadaannya. namun dalam kondisi bersamaan, orang jawa mengatakan blai itu sebagai blai slamet   selama kesialan yang di dapa...

PB13: Para Ulama Daulah Abbasiyah Yang Mendunia (BAGIAN 1)

Ilmu pengetahuan paling penting yang muncul dari aktivitas-aktivitas intelektual bangsa Arab dan umat Islam yang lahir karena motif keagamaan adalah teologi, hadits, fiqih, filologi, dan linguistik. Pengembangan ilmu agama pada masa Daulah Abbasiyah juga dikuti munculnya para ulama yang mumpuni dan produktif banyak menghasilkan karya ilmiah. 1.         Ulama Hadits (Muhadditsin) Para ulama yang mengembangkan ilmu hadits pada zaman Daulah Abbasiyah sangat banyak, yang paling menonjol diantara mereka ada enam. Mereka merupakan pakar hadits yang telah melakukan seleksi ketat terhadap hadits-hadits Nabi Muhammad Saw. tujuan dari penyelesian tersebut adalah untuk mengetahui sumber hukum yang benar. Karya-karya dari enam ulama hadits itu disebut dengan Kutubussittah. Para ulama hadits tersebut adalah : a.         Imam Bukhori (194-256 H/810-870 M) Nama lengkapnya Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Muqi...

PB 14 : NILAI-NILAI ISLAM DAN KEARIFAN LOKAL DARI BERBAGAI SUKU DI INDONESIA (BAGIAN 1)

  Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin yang berisi aturan dan tata nilai untuk segala manusia yang masih hidup di alam dunia agar terhindar dari kesesatan. Dengan menerapkan ajaran Islam, manusia dapat mencapai kedamaian, kemuliaan, keselamatan, kesejahteraan, aman, sentosa, bahagia, serta meraih kedudukan yang tinggi di dunia dan akhirat kelak. Hal tersebut disebabkan manusia mengemban amanah dari Allah Swt. sebagai Abdillah, Imaratul fil ‘Ardhi, dan Khalifatullah. Manusia sebagai hamba Allah yang senantiasa harus patuh untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Manusia juga berperan sebagai pemimpin di dunia yang kelak ditanyakan tentang kepemimpinannya, baik untuk dirinya sendiri, keluarganya, ataupun sebagai pemimpin umat. Manusia di dunia ini berperan sebagai “pengganti Allah” dalam arti diberi otoritas atau kewenangan oleh Allah kemampuan untuk mengelola dan memakmurkan alam ini sesuai dengan ketentuan Allah dan untuk mencari ridha-Nya. Dari ketiga fun...