Pasuruan, adalah nama sebuah Kabupaten yang terletak di Tapal Kuda Jawa Timur. Sebagai wilayah tapal kuda, sebagian penduduknya adalah keturunan suku Madura yang dulu di jaman Majapahit pernah ekspansi bersamaan pembagian wilayah yang diminta Arya Wiraraja kepada Raden Wijaya karena berjasa membantu mendirikan Kerajaan Besar Majapahit. Namun, bukan berarti sebagian besar penduduknya sebagai peranakan Madura. Sebagain juga bersuku Jawa sebagai mana wilayah Pasuruan bagian barat. Wilayah Pasuruan sebenarnya sangat strategis. Askes ke Ibukota Propinsi dari arah timur selalu melewati Pasuruan. Demikian juga wilayah Malang dan sekitarnya. Namun sayang, akses yang demikian, kemuddian rusak karena adanya bencana lumpur lapindo di Sidoarjo. Mau tidak mau, karena berbatasan langsung dengan Sidoarjo dampaknya juga turut dirasakan oleh Pasuruan. Salah satunya adalah macet.
Kembali kepada topik. Sepanjang tahun 2012-2013, Pasuruan menjadi wilayah yang sangat rawan dengan kejahatan terutama Begal motor. Banyak diberitakan di media massa bagaimana komplotan begal beraksi menggunakan gaya rider touring. Berjalan di jalanan beriringan 3 sampai empat motor sport. Dandanannya pun demikian, mirip pengendara touring dengan membawa lampu senter merah sebagai lampu komando. Mereka menyusuri wilayah Pasuruan mulai dari Pasuruan timur di Grati sampai Pasuruan Barat di Watukosek. Mulai Utara di Gempol sampai Pasuruan Selatan di Purwodadi. Kejahatan ini dilakukan tak mengenal waktu demikian juga mangsa. Boleh jadi kejahatannya dilakukan di pagi hari ketika banyak orang bekerja lalu lalang dijalanan. Mangsanya pun demikian, mulai dari anak sekolah, pelajar sampai pekerja. Beberapa kejadian juga dialami oleh petugas keamanan (TNI dan polisi)
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih telah meninggalkan komentar pada blog ini.