Langsung ke konten utama

Sidang Isbat Penentuan Tahun Baru Hijriyah 1435 H

Hari ini Ahad tanggal 3 Nopember 2013 digelar sidang isbat penentuan tahun baru Hijriyah 1435 H. Sidang itu cukup serius meskipun sesekali diselingi gelak tawa peserta sidang. Bergiliran ormas satu dengan ormas lain menyampaikan pandangannya. Acara yang digelar mulai pukul 17.00 WIB itu diawali dengan pembacaan surat Al Fatihah yang dipimpin sekjen Bimas Islam Kemenag RI. Dalam sambutannya dia meminta masyarakat terutama umat Islam agar tenang dan menunggu saja apa yang akan diputuskan Kemenag. Apakah akan tahun baruan besok atau lusa. Hal ini mengingat, pantauan hilal yang dilakukan oleh Badan Rukyat Hilal di beberapa titik di Tanah Air belum selesai. Beberapa wilayah barat Indonesia masih melakukan pantaun dengan harapan dapat menyaksikan hilal meskipun ketinggian hilal versi Imkan Rukyat berkisar minus dua derajat di bawah ufuk. Jadi dengan kata lain mustahil untuk dapat dirukyat. Hanya satu ormas yang tidak hadir dalam sidang itu dan menjadi gunjingan peserta.
Selesai sudah semua ormas telah memberikan pandangan tentang hasil rukyat hilal di beberapa titik. Hampir semua mufakat tidak melihat hilal karena mereka yakin bahwa hilal tidak mungkin dirukyat dengan mata telanjang. Berdasar masukan ormas dan hasil observasi rukyat hilal di beberapa titik tersebut, akhirnya  Bapak Menteri Agama memutuskan Tahun Baru Hijriyah jatuh pada hari Selasa tanggal 5 Nopember 2013. Bilangan bulan Dzulhijjah menurut Bapak Menteri harus dibulatkan 30 hari. Dan Hari raya jatuh 2 hari kemudian. Suasana seketika cair. Tepuk tangan dan Sholawat bergema. Semua hadirin diminta ke ruang sebelah untuk ramah tamah. Telah disediakan hidangan untuk santap malam bersama.
Sementara itu, di Cakung salah satu ormas berbeda dengan pemerintah. Mereka mengaku telah melihat hilal dengan ketinggian 3 derajat. Lama hilal terlihat sekitar 23 detik di atas ufuk setelah matahari terbenam. Karena kecewa 2 kali tidak diakui pemerintah akhirnya mereka memilih untuk tidak melaporkannya. Akhirnya mereka tahun baruan sendiri pada hari seninnya. 
Berbeda dengan Muhammadiyah, mereka telah menetapkannya jauh-jauh hari. Mereka juga tidak mengikuti sidang isbat yang diselenggarakan pemerintah. Kata seorang Profesor, mereka memilih mufarroqoh alias memisahkan diri dari jamaah dan melakukan bid'ah dengan mengusung wujudul hilal.

-------
Cerita fiktif. hanya untuk hiburan saja

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SKI Kelas 9 PB 1 : Menganalisis biografi Walisanga dan perannya dalam mengembangkan Islam (Sunan Gresik-Sunan Giri)

A. Pengantar Tokoh-tokoh Walisongo sebagai waliyullah, yaitu orang yang dekat dengan Allah serta mulia. Walisongo juga berkedudukan sebagai waliyul amri, yaitu orang yang memegang kekuasaan atas hukum kaum muslimin serta pemimpin masyarakat yang berwenang menentukan dan memutuskan urusan masyarakat, baik dalam bidang keduniawian maupun keagamaan. Wali yang dimaksud adalah Waliyullah yang mempunyai makna orang yang mencintai dan dicintai Allah. Adapun kata songo berasal dari bahasa Jawa yang bermakna “sembilan”. Jadi, Walisongo berarti “wali sembilan” yang mencintai dan dicintai Allah.  Mereka dipandang sebagai pemimpin dari sejumlah mubaligh Islam di nusantara. Adapun nama-nama Wali Songo sebagai berikut; Sunan Ampel, Sunan Gresik, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Kudus, Sunan Kali Jogo, Sunan Muria dan Sunan Gunung Jati B. Buka Cakrawalamu Tokoh-tokoh Walisongo sebagai waliyullah, yaitu orang yang dekat dengan Allah serta mulia. Walisongo juga berkedudukan sebagai waliyul

SKI Kelas 8 PB 11 : B. Sumbangsih Besar Ilmuan Muslim Daulah Ayyubiyah (Bagian 3)

4. Abdul Latief Al Baghdadi, Ahli Ilmu Mantiq (Logika)   Seorang ulama berpengaruh yang menginspirasi ulama-ulama Al-Azhar lainnya, ahli ilmu mantiq, bayan, Hadist, fiqh, ilmu kedokteran, dan ilmu-ilmu lainya, sekaligus sebagai tokoh berpengaruh dalam pengembangan dan penyebaran madzhab Sunni di Mesir.  5. Abu Abdullah Al Quda’I, Ahli Ilmu Fiqih  Ahli fiqih, hadis dan sejarah, beberapa karyanya adalah Asy Syihab (Bintang), Sanadus Sihah (Perawi Hadis-Hadis Sahih), Manaqib al Imam Asy Syafi’i (Budi Pekerti Imam Syafi’i), Anba’ Al Anbiya’ (Cerita Para Nabi), ‘Uyun al Ma‘arif (Mata Air Ilmu Pengetahuan), Al Mukhtar fiz Zikir al Khutat wa Al Asar (Buku Sejarah Mesir). 6. Para ilmuan muslim lainnya seperti : Abu Abdullah Muhammad Al-Idrisi, seorang ahli geografi dan juga ahli botani yang mencatat penelitiannya dalam buku Kitab Al-Jami’ li Asytat anNabat (Kitab kumpulan dan Tanaman). Ad-Dawudi, seorang ahli botani, pengarang kitab Nuzhah an-Nufus wa al- Afkar Ma’rifah wa al-Ahjar wa

BLAI SLAMET

Mohon maaf bagi kawan-kawana yang kurang paham dengan bahasa Jawa. kata di atas memang kata-kata dalam bahasa jawa. orang jawa menyebutnya sebagai unen-unen . kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih menjadi "Celaka tetapi Selamat". kontradiktif sekali, tetapi demikianlah orang jawa. satu sisi orang terkena bencana atau kecelakaan. namun si satu sisi orang tersebut selamat. kalau kita renungkan lebih dalam lagi ternyata ada makna filosofis yang terkandung di dalamnya. Bencana atau kecelakaan atau juga kesialan memang sudah menjadi takdir yang tidak dapat kita hindari. bencana adalah kehendak Ilahi. tak seorang pun dapat menolaknya, termasuk yang nulis catatatn ini ketika mendapatkan blai   "kesialan" beruntun beberapa waktu yang lalu. orang jawa menerimanya sebagai sebuah keputusan Pencipta bagaimanapun keadaannya. namun dalam kondisi bersamaan, orang jawa mengatakan blai itu sebagai blai slamet   selama kesialan yang di dapa

PB 14 : NILAI-NILAI ISLAM DAN KEARIFAN LOKAL DARI BERBAGAI SUKU DI INDONESIA (BAGIAN 1)

  Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin yang berisi aturan dan tata nilai untuk segala manusia yang masih hidup di alam dunia agar terhindar dari kesesatan. Dengan menerapkan ajaran Islam, manusia dapat mencapai kedamaian, kemuliaan, keselamatan, kesejahteraan, aman, sentosa, bahagia, serta meraih kedudukan yang tinggi di dunia dan akhirat kelak. Hal tersebut disebabkan manusia mengemban amanah dari Allah Swt. sebagai Abdillah, Imaratul fil ‘Ardhi, dan Khalifatullah. Manusia sebagai hamba Allah yang senantiasa harus patuh untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Manusia juga berperan sebagai pemimpin di dunia yang kelak ditanyakan tentang kepemimpinannya, baik untuk dirinya sendiri, keluarganya, ataupun sebagai pemimpin umat. Manusia di dunia ini berperan sebagai “pengganti Allah” dalam arti diberi otoritas atau kewenangan oleh Allah kemampuan untuk mengelola dan memakmurkan alam ini sesuai dengan ketentuan Allah dan untuk mencari ridha-Nya. Dari ketiga fungsi

Mitos Sabdo Palon dan Noyo Genggong : Ini Jawabannya !

Telah banyak bersliweran kabar, informasi, cerita legenda dan hikayat tentang keberadaan abdi dalem Kraton MAJAPAHIT (WILWATIKTA) yang bernama SABDO PALON dan NAYA GENGGONG. Dari yang bersifat sangat halus hingga yang berisi SUMPAH SERAPAH yang bersangkutan di era runtuhnya MAJAPAHIT. Belum lagi terbitnya saduran buku-buku baik berupa ajaran atau ramalan yang mengatas namakan dua abdi ini, tetapi semuanya tidak dapat menunjukkan rujukan asli dari sumber ceritanya. Mengingat seringnya timbul pertanyaan mengenai hal ini di group dan forum WILWATIKTA (MAJAPAHIT), maka saya berinisiatif untuk menjelaskannya secara tertulis seperti ini agar bila pertanyaan yang sama muncul, rekan-rekan dapat mereferensi jawabannya dari catatan ini. Hal ini didasarkan pada pengalaman pribadi saya, baik ketika menerima ajaran adat maupun ketika saya berkunjung ke beberapa lokasi peninggalan WILWATIKTA / MAJAPAHIT (di Jawa Timur dan Jawa Tengah). Sesungguhnya penokohan abdi dalem y