Langsung ke konten utama

Bacaan Doa Rasulullah ketika Menyembelih Hewan Kurban


Alhamduluillah, Sekalian puja dan puji hanya milik Allah SWT. Tuhan penguasa alam raya. Sholawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada rasulullag junjugan kita Nabi Muhammad SAW.
Hukumnya sunnah bagi orang yang berkurban atau hendak menyembeli hewan qurban dengan membaca Basmalah dan takbir sebagaimana yang tersebut dalam Shahihain, dari Qatadah dan Anas RA :

ضَحَّى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِكَبْشَيْنِ أَمْلَحَيْنِ أَقْرَنَيْنِ ذَبَحَهُمَا بِيَدِهِ وَسَمَّى وَكَبَّرَ وَوَضَعَ رِجْلَهُ عَلَى صِفَاحِهِمَا

"Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam berkurban dengan dua ekor domba jantan putih campur hitam lagi bertanduk. Beliau sendiri yang menyembelihnya sambil membaca BASAMALAH dan bertakbir dan meletakkan kaki beliau diatas leher keduanya."
Sedangkan dalam lafadz Muslim dari riwayat Anas, "Dan beliau membaca:

بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ

Dalam Shahih Muslim, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam membaca doa saat menyembelih hewan kurbannya sebagai berikut :

بِسْمِ اللهِ اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ وَمِنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ

"Dengan menyebut nama Allah, Ya Allah, terimalah dari Muhammad dan keluarga Muhammad serta umat Muhammad."
Imam Nawawi mengatakan dalam mensyarah hadits ini: Di dalamnya terdapat dalil untuk dianjurkannya seorang pengorban saat menyembelih bersamaan membaca Bismillah dan takbir  membaca Allahumma Taqabbal Minni (Ya Allah Terimalah dariku)."

Bacaan Saat Menyembelih Sendiri
Jika seseorang menyembelih sendiri hewan kurbannya yang diperuntukkan atas nama dirinya dan keluarganya untuk membaca saat menyembelih:
بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ اَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْ أَهْلِي
"Bismillah Wallahu Akbar, Ya Allah terimalah dariku dan keluargaku."
Atau dengan menyebut namanya sendiri:
بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ اَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْ فُلَانٍ وَآلِ فُلَانٍ
"Bismillah Wallahu Akbar, Ya Allah terimalah dari fulan dan keluarga fulan."
Atau membaca bacaan lainnya:
بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ اَللَّهُمَّ هَذَا عَنِّي وَعَنْ أَهْلِ بَيْتِيْ
"Bismillah Wallahu Akbar, Ya Allah ini dariku dan dari keluargaku."
Ini didasarkan kepada hadits dari Jabir bin Abdillah, ia berkata: Aku menghadiri Shalat Idul Adha bersama Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam di Mushalla. Saat beliau selesai berkhutbah, beliau turun dari mimbarnya. Kemudian dibawakan satu ekor domba lalu Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menyembelihnya sendiri dengan tangannya sambil membaca:
بِسْمِ اللَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ هَذَا عَنِّي وَعَمَّنْ لَمْ يُضَحِّ مِنْ أُمَّتِي
"Bismillah Allahu Akbar, Ini dariku dan dari umatku yang tidak berkurban." (HR. al-Tirmidzi dan dishahihkan Al-Albani dalam Shahih al-Tirmidzi)
Terdapat redaksi dalam riwayat lain,
اَللَّهُمَّ إِنَّ هَذَا مِنْكَ وَلَكَ
"Ya Allah, sesungguhnya ini dari-Mu dan untuk-Mu." (Irwa' al-Ghalil, no. 1138, 1152) [Lihat Al-Syarh al-Mumti', Al-'Allamah al-Utsaimin: 7/492]
Jika Menyembelihkan Kurban Orang Lain
Jika seseorang menyebelihkan kurban orang lain maka sesudah membaca Basmalah dan Takbir,
هَذَا عَنْ فُلَانٍ اَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْ فُلَانٍ وَآلِ فُلَانٍ
"Ini dari si fulan, Ya Allah, terimalah dari fulan dan keluarga fulan." (Dinukil dari fatwa Syaikh Ibnu Utsaimin.
Bacaan Pokok Saat Menyembelih
Pada dasarnya bacaan yang wajib ketika menyembelih adalah membaca BASMALAH, yakni BISMILLAH atau BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM. Adapun bacaan tambahan sesudahnya adalah sunnah, bukan wajib. Dasarnya, firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:
وَلَا تَأْكُلُوا مِمَّا لَمْ يُذْكَرِ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ وَإِنَّهُ لَفِسْقٌ
"Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan. " (QS. AL-An'am: 121)
Begitu pula firman-Nya:
فَكُلُوا مِمَّا ذُكِرَ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ إِنْ كُنْتُمْ بِآيَاتِهِ مُؤْمِنِينَ
"Maka makanlah binatang-binatang (yang halal) yang disebut nama Allah ketika menyembelihnya, jika kamu beriman kepada ayat-ayatN" (QS. Al-An'am: 118) Wallahu Ta'ala A'lam.

Komentar

  1. Ass.matursuwun artikelipun saged nambah seserepan kulo,mugi manfaat ln pikantuk ridhanipun Alloh SWT,saking kulo wargoDs Wonokerto,Kedunggalar Ngawi

    BalasHapus
  2. harus diketahui nih oleh para penjagal kurban, karena tidak semua tahu dan sembarangan saat memotong kurban, jadi mungkin kurang barokah?
    makasih

    BalasHapus
  3. Thanks atas info berharganya....😀

    BalasHapus
  4. Alhamdulilllah,.matur suwunmugi manfat,..

    BalasHapus
  5. terimakasi, tulisannya menghilangkan keraguan saya selama ini. waktu kecil saya bertanya kepada kakek, doa untuk menyemblih ayam apa kek, jawab beliau doanya cuma membaca bismilah, itu saja. saya sampai membaca tulisan ini saya masih ragu dengan ucapan kakek, tetapi sampai saat ini kalo menyemblih ayam saya cuma membaca bismilah saja, meskipun saya yakin tp masih bertanya tanya apakah ada bacaannya selain bismilah, sekarang terjawab sudah, terimakasih

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih telah meninggalkan komentar pada blog ini.

Postingan populer dari blog ini

BLAI SLAMET

Mohon maaf bagi kawan-kawana yang kurang paham dengan bahasa Jawa. kata di atas memang kata-kata dalam bahasa jawa. orang jawa menyebutnya sebagai unen-unen . kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih menjadi "Celaka tetapi Selamat". kontradiktif sekali, tetapi demikianlah orang jawa. satu sisi orang terkena bencana atau kecelakaan. namun si satu sisi orang tersebut selamat. kalau kita renungkan lebih dalam lagi ternyata ada makna filosofis yang terkandung di dalamnya. Bencana atau kecelakaan atau juga kesialan memang sudah menjadi takdir yang tidak dapat kita hindari. bencana adalah kehendak Ilahi. tak seorang pun dapat menolaknya, termasuk yang nulis catatatn ini ketika mendapatkan blai   "kesialan" beruntun beberapa waktu yang lalu. orang jawa menerimanya sebagai sebuah keputusan Pencipta bagaimanapun keadaannya. namun dalam kondisi bersamaan, orang jawa mengatakan blai itu sebagai blai slamet   selama kesialan yang di dapa...

PB13: Para Ulama Daulah Abbasiyah Yang Mendunia (BAGIAN 1)

Ilmu pengetahuan paling penting yang muncul dari aktivitas-aktivitas intelektual bangsa Arab dan umat Islam yang lahir karena motif keagamaan adalah teologi, hadits, fiqih, filologi, dan linguistik. Pengembangan ilmu agama pada masa Daulah Abbasiyah juga dikuti munculnya para ulama yang mumpuni dan produktif banyak menghasilkan karya ilmiah. 1.         Ulama Hadits (Muhadditsin) Para ulama yang mengembangkan ilmu hadits pada zaman Daulah Abbasiyah sangat banyak, yang paling menonjol diantara mereka ada enam. Mereka merupakan pakar hadits yang telah melakukan seleksi ketat terhadap hadits-hadits Nabi Muhammad Saw. tujuan dari penyelesian tersebut adalah untuk mengetahui sumber hukum yang benar. Karya-karya dari enam ulama hadits itu disebut dengan Kutubussittah. Para ulama hadits tersebut adalah : a.         Imam Bukhori (194-256 H/810-870 M) Nama lengkapnya Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Muqi...

PB 14 : NILAI-NILAI ISLAM DAN KEARIFAN LOKAL DARI BERBAGAI SUKU DI INDONESIA (BAGIAN 1)

  Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin yang berisi aturan dan tata nilai untuk segala manusia yang masih hidup di alam dunia agar terhindar dari kesesatan. Dengan menerapkan ajaran Islam, manusia dapat mencapai kedamaian, kemuliaan, keselamatan, kesejahteraan, aman, sentosa, bahagia, serta meraih kedudukan yang tinggi di dunia dan akhirat kelak. Hal tersebut disebabkan manusia mengemban amanah dari Allah Swt. sebagai Abdillah, Imaratul fil ‘Ardhi, dan Khalifatullah. Manusia sebagai hamba Allah yang senantiasa harus patuh untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Manusia juga berperan sebagai pemimpin di dunia yang kelak ditanyakan tentang kepemimpinannya, baik untuk dirinya sendiri, keluarganya, ataupun sebagai pemimpin umat. Manusia di dunia ini berperan sebagai “pengganti Allah” dalam arti diberi otoritas atau kewenangan oleh Allah kemampuan untuk mengelola dan memakmurkan alam ini sesuai dengan ketentuan Allah dan untuk mencari ridha-Nya. Dari ketiga fun...