Akhir-akhir ini ada kesibukan baru buat saya. Aktivitas ini rutin saya lakukan, jika tidak pagi ya sore hari. Saya jarang melewatkannya jika memang sudah terpaksa tidak ada waktu untuk melakukannya. Aktivitas ini lazim disebut orang sebagai berkebun. Ya, berkebun. Kesannya memang sangat jauh dengan aktivitas saya sebagai seorang tenaga pendidik di sebuah lembaga pendidikan Muhammadiyah. memang, aktivitas ini saya lakukan di luar pekerjaan. Aktivitas ini semacam hiburan saja. namun, di sisi lain dapat mendatangkan ketenangan batin dan tentunya kepuasan.
Saya tidak melihat aktivitas saya ini sebagai hobby baru. Bagi saya ini aktivitas biasa saja namun efeknya luar biasa. Ada kalanya saya harus mengeluarkan uang untuk membeli tanaman, pupuk dan juga kelengkapan lainnya semisal pot ataupun polibag. Semua kegiatan saya tersebut lebih banyak saya lakukan dalam pot atau polibag. Hanya sebagian kecil saja yang saya tanam pada pekarangan baik depan ataupun belakang rumah. Maklum tanahnya sempit. Lebih dari itu sekarang masih musim panas dengan tingkat suhu yang ekstrim. Percuma saya beli bibit mahal dan kemudian saya paksa untuk ditanam namun pada akhirnya harus menghembuskan nafas terakhir karena tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan. Jadinya sebagian besar masih saya taruh dalam pot atau polibag seraya menunggu masuk musim hujan.
Beberapa tanaman yang saya tanam di halaman baik belakang maupun depan adalah tanaman keras yang sudah siap ditanam. Ada pohon sirsak pemberian tetangga di rumah isteri yang sudah hidup dengan nyaman di area yang baru. Saya tidak khawatir karena tanaman ini saya nilai cukup siap untuk hidup. beberapa hama memang mengancam. Tapi dengan sabar harus saya singkirkan. Pohon salam di belakang juga sudah mencapai dua meter. Banyak tetangga yang memanfaatkan, silakan. Memang sengaja saya peruntukkan bagi yang mau. Pohon Jeruk Pecel sudah mulai beranjak tinggi meski belum setahun ditanam. namun karena cangkokan, belum menunjukkan bakal hendak berbuah. Berbeda dengan jambu bangkok yang dulu hidupnya tidak saya kehendaki. Berkali-kali saya babat, beribu kali pula dia bersemi. Nampaknya pohon ini mempunyai semangat hidup yang tinggi. Saya biarkan saja. Sekarang dia sudah berbuah. Dulu pernah berbuah sekali dan hanya sebiji. Itupun dicuri tangan usil yang lewat. Biar saja. Sekarang buahnya rimbun. Beberapa saya bungkus sampai kertas. Kertasnya sekarang sudah tidak muat karena sudah mulai membesar. Mau ganti kertas masih malas. Mungkin sudah ada 20 buah yang berbuah. namun masih 1 buah yang saya panen. Bukan karena masak betul, melainkan anak keduaku nangis minta diambilkan. terpaksa saya petik. Waktu dibuka dan dimakan, dia mulai ranum. Mungkin sebulan lagi dia masak betul. Lumayan, bisa mencicipi jerih payah kesabaran.
Pohon pepayaku luar biasa. Dulu dia binasa, sekarang penerusnya mulai ada. Dua batang dibelakang rumah sudah menjulang dan berbuah. Meskipun bukan golongan pepaya yang layak jual senang saja saya mengawasi perkembangannya. Kalau makan saya belum juga berselera. Buktinya dua kali panen tidak satupun saya coba memakannya. hanya isteri yang hobby makanan lembek ini. Jadi bidadarikulah yang menghabiskannya.
Pohon mangga depan rumah tergolong istimewa. tahun lalu saya panen hampir 200 buah. Luar biasa. tahun ini tak sampai sepuluh buah yang dia hasilkan. Saya tidak tahu mengapa. Usut puya usut, dia ngambek. Sehabis panen tahun kemarin, karena terlalu banyak benalu saya kepras batangnya. Kebetulan ada Paklekku yang tukang bangunan yang mengerjakan rumah. Sekarang dia tidak berbuah. hanya batang lama saja yang berbuah. Makanya jangan dikepras, dia akan ngambek dan mogok berbuah. Ah, tanaman tak ubahnya juga manusia. Dia juga bisa ngambek.
Depan rumahnku asri. Puluhan pot berjajar di segenap posisi. Bunga-bunga menghiasi. jadi indahlah depan rumah. Sejuk dipandang. Membuat betah penghuni dan tamu yang datang. Ada rencana besar saya bangun taman bunga di depan. Nunggu dulu kalau sudah ada uang dan uluran tangan. hayo siapa yang punya tanaman nanum tidak terawat, saya siap membantu anda.
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih telah meninggalkan komentar pada blog ini.