Langsung ke konten utama

Pesta Telah Usai

Perhelatan besar itu sudah usai. Sekarang saatnya kita kembali ke habitat kita masing masing. Yang jadi guru kembali saja jadi guru. Yang jadi presiden dan pejabat silakan jadi pejabat lagi. Yang tukang ojek, sopir dan juga tukang becak mari kembali mencari sesuap nasi. Untung kalau sisa dapat kita tabung kembali. Yang pemulung ini pesta kita. Jika sebelumnya anda hanya jadi penonton pesta besar itu sekarang giliran pesta anda. Sampa dan barang bekas sudah menggunung. Timbunan tersebut mungkin jadi masalah buat pemerintah dan dinas kebersihan. Namun bagimu adalah rejeki tak terkira. Mudah-mudahan untungmu berlipat. Ada duit koruptor yang turut hanyut terbawa banjir kegembiraan di malam itu.
Ya, tahun baru sudah usai. Mungkin uang saya, uang anda dan uang kita sudah habis dan mungkin barangkali sudah habis-habisan di tanggal tua itu hanya untuk memperingati pergantian tahun saja. Berapa dananya yang dihabiskan untuk menyulut kembang api di pukul 00.00. Berapa rupiah yang mesti dikeluarkan untuk membeli terompet yang hanya berbunyi treeet saja itu. Berapa uang yang mesti dihamburkan untuk menyewa sound sistem sampai biduan-biduan dangdut guna menyemarakkannya ? saya tidak tahu. Tanya saja Jokowi yang menggelar peringatan itu di sepanjang jalanan Jakarta. Sebuah prestasi kah ? Tentu saja di tengah penderitaan rakyat yang tergusur dan terpaksa harus menepi di bantaran sungai karena lahan nenek buyutnya sudah disulap menjadi mall dan supermarket. Hitung-hitung hiburan gratis. Lupakan penat. LUpakan hutang dan juga derita. Biarkan saja kita enjoy khusus untuk sehari ini. Begitu gumanmu dan juga mungkin aku. mari nikmati jangan pikirkan hal-hal itu. Korupsi dan ketikadilan. Percuma...
Dan kini, pesta telah usai. KIta masih saja di sini. Di bumi yang sama ini. Indonesia
Dan mari kita nikmati kepenatan yang sama yang ada di tahun, windu, dasawarsa dan mungkin abad yang sama sebelumnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SKI Kelas 9 PB 1 : Menganalisis biografi Walisanga dan perannya dalam mengembangkan Islam (Sunan Gresik-Sunan Giri)

A. Pengantar Tokoh-tokoh Walisongo sebagai waliyullah, yaitu orang yang dekat dengan Allah serta mulia. Walisongo juga berkedudukan sebagai waliyul amri, yaitu orang yang memegang kekuasaan atas hukum kaum muslimin serta pemimpin masyarakat yang berwenang menentukan dan memutuskan urusan masyarakat, baik dalam bidang keduniawian maupun keagamaan. Wali yang dimaksud adalah Waliyullah yang mempunyai makna orang yang mencintai dan dicintai Allah. Adapun kata songo berasal dari bahasa Jawa yang bermakna “sembilan”. Jadi, Walisongo berarti “wali sembilan” yang mencintai dan dicintai Allah.  Mereka dipandang sebagai pemimpin dari sejumlah mubaligh Islam di nusantara. Adapun nama-nama Wali Songo sebagai berikut; Sunan Ampel, Sunan Gresik, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Kudus, Sunan Kali Jogo, Sunan Muria dan Sunan Gunung Jati B. Buka Cakrawalamu Tokoh-tokoh Walisongo sebagai waliyullah, yaitu orang yang dekat dengan Allah serta mulia. Walisongo juga berkedudukan sebagai wal...

BLAI SLAMET

Mohon maaf bagi kawan-kawana yang kurang paham dengan bahasa Jawa. kata di atas memang kata-kata dalam bahasa jawa. orang jawa menyebutnya sebagai unen-unen . kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih menjadi "Celaka tetapi Selamat". kontradiktif sekali, tetapi demikianlah orang jawa. satu sisi orang terkena bencana atau kecelakaan. namun si satu sisi orang tersebut selamat. kalau kita renungkan lebih dalam lagi ternyata ada makna filosofis yang terkandung di dalamnya. Bencana atau kecelakaan atau juga kesialan memang sudah menjadi takdir yang tidak dapat kita hindari. bencana adalah kehendak Ilahi. tak seorang pun dapat menolaknya, termasuk yang nulis catatatn ini ketika mendapatkan blai   "kesialan" beruntun beberapa waktu yang lalu. orang jawa menerimanya sebagai sebuah keputusan Pencipta bagaimanapun keadaannya. namun dalam kondisi bersamaan, orang jawa mengatakan blai itu sebagai blai slamet   selama kesialan yang di dapa...

SKI Kelas 8 PB 11 : B. Sumbangsih Besar Ilmuan Muslim Daulah Ayyubiyah (Bagian 3)

4. Abdul Latief Al Baghdadi, Ahli Ilmu Mantiq (Logika)   Seorang ulama berpengaruh yang menginspirasi ulama-ulama Al-Azhar lainnya, ahli ilmu mantiq, bayan, Hadist, fiqh, ilmu kedokteran, dan ilmu-ilmu lainya, sekaligus sebagai tokoh berpengaruh dalam pengembangan dan penyebaran madzhab Sunni di Mesir.  5. Abu Abdullah Al Quda’I, Ahli Ilmu Fiqih  Ahli fiqih, hadis dan sejarah, beberapa karyanya adalah Asy Syihab (Bintang), Sanadus Sihah (Perawi Hadis-Hadis Sahih), Manaqib al Imam Asy Syafi’i (Budi Pekerti Imam Syafi’i), Anba’ Al Anbiya’ (Cerita Para Nabi), ‘Uyun al Ma‘arif (Mata Air Ilmu Pengetahuan), Al Mukhtar fiz Zikir al Khutat wa Al Asar (Buku Sejarah Mesir). 6. Para ilmuan muslim lainnya seperti : Abu Abdullah Muhammad Al-Idrisi, seorang ahli geografi dan juga ahli botani yang mencatat penelitiannya dalam buku Kitab Al-Jami’ li Asytat anNabat (Kitab kumpulan dan Tanaman). Ad-Dawudi, seorang ahli botani, pengarang kitab Nuzhah an-Nufus wa al- Afkar...