Kedua buto ijo ini diperankan oleh Ilham
Akbar kelas enam dan Sabri kelas lima. Keduanya memiliki karakter yang
hampir sama yaitu jahat. Keduanya selalu melakukan dialog yang sama dan
diulang dari buto yang besar ke buto yang kecil. Keduanya berniat untuk
menyantap daging Timun Mas sebagaimana perjanjian dengan ibu Timun Mas
sebelumnya. Namun berkat kecerdikan Timun Mas kedua Buto tersebut dapat
dilumpukan.
Mohon maaf bagi kawan-kawana yang kurang paham dengan bahasa Jawa. kata di atas memang kata-kata dalam bahasa jawa. orang jawa menyebutnya sebagai unen-unen . kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih menjadi "Celaka tetapi Selamat". kontradiktif sekali, tetapi demikianlah orang jawa. satu sisi orang terkena bencana atau kecelakaan. namun si satu sisi orang tersebut selamat. kalau kita renungkan lebih dalam lagi ternyata ada makna filosofis yang terkandung di dalamnya. Bencana atau kecelakaan atau juga kesialan memang sudah menjadi takdir yang tidak dapat kita hindari. bencana adalah kehendak Ilahi. tak seorang pun dapat menolaknya, termasuk yang nulis catatatn ini ketika mendapatkan blai "kesialan" beruntun beberapa waktu yang lalu. orang jawa menerimanya sebagai sebuah keputusan Pencipta bagaimanapun keadaannya. namun dalam kondisi bersamaan, orang jawa mengatakan blai itu sebagai blai slamet selama kesialan yang di dapa...
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih telah meninggalkan komentar pada blog ini.