Langsung ke konten utama

Tulisan Alay, Antara Kreativitas dan Jati Diri Bangsa

http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSn3xeQzD978PY7loL2pvwiptW8ThjGQHggG4E8sdT5OfzUsc_Mt4j!S@n Al@y. b4H@S@ @lAy. .....Mungkin anda kesulitan membaca tulisan di samping. DAn mungkin juga anda tidak menyukainya. Banyak alasan anda tidak suka. Ada karena tulisannya tidak jelas dan membingungkan juga karena tidak sesuai dengan kaidah bahasa yang benar. Tetapi hal ini tidak berlaku pada kalangan ABG atau anak baru gedhe. Bagi ABG tulisan semacam ini adalah tulisan gaul. Bagi mereka tulisan ini menunjukkan tingkat kegaulan mereka. Bagi mereka tulisan ini adalah tren, Mereka yang tidak menggunakannya disebut ketinggalan jaman. Yang tidak menggunakannya bukanlah anak gaul alias jadul.
Karena tulisan dan juga bahasa macam ini akan terus berkembang dari masa ke masa. Saat ini mungkin tulisan ini akan menjadi tren. Tetapi tidak ada jaminan tulisan ini akan tetap menjadi tren dalam kurun waktu yang lama. BIsa saja akan tergerus dengan tren yang lebih baru dalam hitungan bulan dan tahun ke depan.
Sebenarnya ada juga yang menganggapnya sebagai sebuah kreativitas anak-anak jaman sekarang dalam berekspresi. Namun bagi saya, tulisan semacam ini tidak lebih dari penghancuran tatanan bahasa yang ada. Saya lebih mencintai menggunakan bahasa sesuai tatanan walaupun  saya sendiri sadar mungkin tidak benar seratus persen. Saya yakin dengan demikian jati diri saya sebagai bangsa ini. Wedehhhh....idealis sekali...
Bagaimana dengan anda ?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BLAI SLAMET

Mohon maaf bagi kawan-kawana yang kurang paham dengan bahasa Jawa. kata di atas memang kata-kata dalam bahasa jawa. orang jawa menyebutnya sebagai unen-unen . kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih menjadi "Celaka tetapi Selamat". kontradiktif sekali, tetapi demikianlah orang jawa. satu sisi orang terkena bencana atau kecelakaan. namun si satu sisi orang tersebut selamat. kalau kita renungkan lebih dalam lagi ternyata ada makna filosofis yang terkandung di dalamnya. Bencana atau kecelakaan atau juga kesialan memang sudah menjadi takdir yang tidak dapat kita hindari. bencana adalah kehendak Ilahi. tak seorang pun dapat menolaknya, termasuk yang nulis catatatn ini ketika mendapatkan blai   "kesialan" beruntun beberapa waktu yang lalu. orang jawa menerimanya sebagai sebuah keputusan Pencipta bagaimanapun keadaannya. namun dalam kondisi bersamaan, orang jawa mengatakan blai itu sebagai blai slamet   selama kesialan yang di dapa...

PB13: Para Ulama Daulah Abbasiyah Yang Mendunia (BAGIAN 1)

Ilmu pengetahuan paling penting yang muncul dari aktivitas-aktivitas intelektual bangsa Arab dan umat Islam yang lahir karena motif keagamaan adalah teologi, hadits, fiqih, filologi, dan linguistik. Pengembangan ilmu agama pada masa Daulah Abbasiyah juga dikuti munculnya para ulama yang mumpuni dan produktif banyak menghasilkan karya ilmiah. 1.         Ulama Hadits (Muhadditsin) Para ulama yang mengembangkan ilmu hadits pada zaman Daulah Abbasiyah sangat banyak, yang paling menonjol diantara mereka ada enam. Mereka merupakan pakar hadits yang telah melakukan seleksi ketat terhadap hadits-hadits Nabi Muhammad Saw. tujuan dari penyelesian tersebut adalah untuk mengetahui sumber hukum yang benar. Karya-karya dari enam ulama hadits itu disebut dengan Kutubussittah. Para ulama hadits tersebut adalah : a.         Imam Bukhori (194-256 H/810-870 M) Nama lengkapnya Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Muqi...

DELAP VS MEDHIT

Sekali lagi saya uraiakan kata-kata dalam bahasa Jawa untuk kita apahami kembali dikarenakan kata-kta tersebut sudah mulai  jarang kita jumpai atau kita dengarkan lagi. Kata pertama kata DELAP , arti delap adalah suatu karakter atau sifat seseorang yang suka meminta kepada orang lain. orang delap itu kreatif. tetapi kreatifnya kreatif meminta kepada orang lain. dulu kata ini dilekatkan pada anak-anak yang suka minta kue atau  minuman kepada temannya dengan intensitas tinggi atau keseringan. walaupun sejatinya dia sendiri punya dan mampu untuk beli sendiri. tetapi setiap kali orang lain pegang makanan pasti dia minta. anak tersebut delap , kata teman-temannya. namun demikian predikat delap tidak hanya dilekatkan pada anak kecil. orang dewasa pun bisa dilekati kata ini jika memang memiliki sifat delap . pejabat pemerintah yang suka minta-minta pun bisa dikatakan delap. bawahannya dijadikan sapi perahannya karena sifat delap nya itu. biasanya orang delap juga be...