Langsung ke konten utama

Mulai Menyusur Jalan, Mencari Rizki Allah

Aktivitas manusia terus berputar dan berirama dari hari ke hari, minggu ke minggu, bulan ke bulan, tahun ke tahun bahkan sampai abad ke abad. Iramanya naik turun, kadang menukik tajam kadang juga terjerembab. Meskipun demikian jika kita cermati sebenarnya iramanya nyaris tetap. Tujuan akhir yang hendak dicapai juga sama. Mencari sesuap nasi. Bagi orang beragama disebut mencari rizki dengan melakukan ikhtiar. Ikhtiar disebut usaha. Usaha inilah yang akan membedakan kesungguhan antara satu orang dengan orang lainnya. Ikhtiar juga kadang membedakan tingkat keberhasilan antara satu orang dengan orang lainnya. Meskipun kita maklumi ada faktor x yang diluar daya serta upaya kita. Namun tuntutan usaha tetap menjadi faktor dominan seseorang dalam menggapai rizki.
Orang Jawa memandang aktivitas mencari rizki ini sebagai sebuah kebiasaan yang terus berulang setiap hari. Yang selatan ke utara demikian sebaliknya. Yang digunung ke laut, yang di laut ke gunung. Manusia berputar-putar dari satu titik ke titik lain. Berpindah tempat tanpa henti hanya untuk satu tujuan mencari rizki. Orang Jawa menyebut kaya gabah diinteri. Entah kata apa yang pas dan sepadan untuk menyebut padanan kata di atas. Namun kita pahami manusia tak pernah berhenti beraktivitas mencari rizki setiap hari sebelum dihentikan sendiri oleh Allah SWT.
Semoga rizki Allah senantiasa datang kepada kita dengan cara yang halal dan dibenarkan dalam agama

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BLAI SLAMET

Mohon maaf bagi kawan-kawana yang kurang paham dengan bahasa Jawa. kata di atas memang kata-kata dalam bahasa jawa. orang jawa menyebutnya sebagai unen-unen . kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih menjadi "Celaka tetapi Selamat". kontradiktif sekali, tetapi demikianlah orang jawa. satu sisi orang terkena bencana atau kecelakaan. namun si satu sisi orang tersebut selamat. kalau kita renungkan lebih dalam lagi ternyata ada makna filosofis yang terkandung di dalamnya. Bencana atau kecelakaan atau juga kesialan memang sudah menjadi takdir yang tidak dapat kita hindari. bencana adalah kehendak Ilahi. tak seorang pun dapat menolaknya, termasuk yang nulis catatatn ini ketika mendapatkan blai   "kesialan" beruntun beberapa waktu yang lalu. orang jawa menerimanya sebagai sebuah keputusan Pencipta bagaimanapun keadaannya. namun dalam kondisi bersamaan, orang jawa mengatakan blai itu sebagai blai slamet   selama kesialan yang di dapa...

PB13: Para Ulama Daulah Abbasiyah Yang Mendunia (BAGIAN 1)

Ilmu pengetahuan paling penting yang muncul dari aktivitas-aktivitas intelektual bangsa Arab dan umat Islam yang lahir karena motif keagamaan adalah teologi, hadits, fiqih, filologi, dan linguistik. Pengembangan ilmu agama pada masa Daulah Abbasiyah juga dikuti munculnya para ulama yang mumpuni dan produktif banyak menghasilkan karya ilmiah. 1.         Ulama Hadits (Muhadditsin) Para ulama yang mengembangkan ilmu hadits pada zaman Daulah Abbasiyah sangat banyak, yang paling menonjol diantara mereka ada enam. Mereka merupakan pakar hadits yang telah melakukan seleksi ketat terhadap hadits-hadits Nabi Muhammad Saw. tujuan dari penyelesian tersebut adalah untuk mengetahui sumber hukum yang benar. Karya-karya dari enam ulama hadits itu disebut dengan Kutubussittah. Para ulama hadits tersebut adalah : a.         Imam Bukhori (194-256 H/810-870 M) Nama lengkapnya Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Muqi...

DELAP VS MEDHIT

Sekali lagi saya uraiakan kata-kata dalam bahasa Jawa untuk kita apahami kembali dikarenakan kata-kta tersebut sudah mulai  jarang kita jumpai atau kita dengarkan lagi. Kata pertama kata DELAP , arti delap adalah suatu karakter atau sifat seseorang yang suka meminta kepada orang lain. orang delap itu kreatif. tetapi kreatifnya kreatif meminta kepada orang lain. dulu kata ini dilekatkan pada anak-anak yang suka minta kue atau  minuman kepada temannya dengan intensitas tinggi atau keseringan. walaupun sejatinya dia sendiri punya dan mampu untuk beli sendiri. tetapi setiap kali orang lain pegang makanan pasti dia minta. anak tersebut delap , kata teman-temannya. namun demikian predikat delap tidak hanya dilekatkan pada anak kecil. orang dewasa pun bisa dilekati kata ini jika memang memiliki sifat delap . pejabat pemerintah yang suka minta-minta pun bisa dikatakan delap. bawahannya dijadikan sapi perahannya karena sifat delap nya itu. biasanya orang delap juga be...