Langsung ke konten utama

Membandingkan Dua Blog

Blog Guru Indonesia Net adalah blog baru yang saya kenal. belum satu bulan ini saya bergaul dengan blog ini. Blog ini menurut cukup simpel dan tidak ribet sebagaimana blog lain yang dapat kita akses dengan free atau gratisan. Di blog lain kita dihadapkan dengan sedikit bahsa-bahasa pemrograman sehingga kita yang awam komputer akan sedikit kebingungan. belum lagi penataan-penatan, update theme atau templete, widget dan lain-lain. Sehingga bagikita yang sudah pernah berurusan dengan dunia blog akan merasa sangat enjoy ketika berada di blog guru indonesia ini.
Namun, dengan kemudahan yang ditawarkan memang mengurasi segi kreativitas yang kita miliki. Pemenuhan unsur-unsur yang kita ingin akan sangat sulit kita dapat di blog ini. Salah satu contohnya adalah pengaturan theme yang dimiliki. Kita sebagai user blog tidak akan dapat menupdate theme sesuai dengan keinginan kita. Berbeda dengan ketika kita berada di blogger. Maka kita akan dapat melakukan update sesuka kita.
Tetapi perlu kita sadari, bahwa salah satu prinsip dari blog ini memang dibuat demikian. Meminimalisir kesulitan sehingga guru-guru yang tidak paham dunia blogger akan terbantu disini. Guru-guru tidak kesulitan dengan menu-menu yang kadang kala memang mereka tidak butuhkan.
Tetapi harus diakui juga dalam blog ini memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh blog lain. Di blog ini terdapat sistem yang berjaring antaguru, siswa dan lainnya. Sehingga kesemuanya dapat saling berkomunikasi dan berbagi. Ini sangat luar biasa. Saya sendiri sebagi user dari blgger.com belum bisa menemukan ini sebelumnya kecuali di sistem yang ada di sekolah saya. Di sekolah saya menggunakan SiPinter.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BLAI SLAMET

Mohon maaf bagi kawan-kawana yang kurang paham dengan bahasa Jawa. kata di atas memang kata-kata dalam bahasa jawa. orang jawa menyebutnya sebagai unen-unen . kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih menjadi "Celaka tetapi Selamat". kontradiktif sekali, tetapi demikianlah orang jawa. satu sisi orang terkena bencana atau kecelakaan. namun si satu sisi orang tersebut selamat. kalau kita renungkan lebih dalam lagi ternyata ada makna filosofis yang terkandung di dalamnya. Bencana atau kecelakaan atau juga kesialan memang sudah menjadi takdir yang tidak dapat kita hindari. bencana adalah kehendak Ilahi. tak seorang pun dapat menolaknya, termasuk yang nulis catatatn ini ketika mendapatkan blai   "kesialan" beruntun beberapa waktu yang lalu. orang jawa menerimanya sebagai sebuah keputusan Pencipta bagaimanapun keadaannya. namun dalam kondisi bersamaan, orang jawa mengatakan blai itu sebagai blai slamet   selama kesialan yang di dapa...

PB13: Para Ulama Daulah Abbasiyah Yang Mendunia (BAGIAN 1)

Ilmu pengetahuan paling penting yang muncul dari aktivitas-aktivitas intelektual bangsa Arab dan umat Islam yang lahir karena motif keagamaan adalah teologi, hadits, fiqih, filologi, dan linguistik. Pengembangan ilmu agama pada masa Daulah Abbasiyah juga dikuti munculnya para ulama yang mumpuni dan produktif banyak menghasilkan karya ilmiah. 1.         Ulama Hadits (Muhadditsin) Para ulama yang mengembangkan ilmu hadits pada zaman Daulah Abbasiyah sangat banyak, yang paling menonjol diantara mereka ada enam. Mereka merupakan pakar hadits yang telah melakukan seleksi ketat terhadap hadits-hadits Nabi Muhammad Saw. tujuan dari penyelesian tersebut adalah untuk mengetahui sumber hukum yang benar. Karya-karya dari enam ulama hadits itu disebut dengan Kutubussittah. Para ulama hadits tersebut adalah : a.         Imam Bukhori (194-256 H/810-870 M) Nama lengkapnya Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Muqi...

PB 14 : NILAI-NILAI ISLAM DAN KEARIFAN LOKAL DARI BERBAGAI SUKU DI INDONESIA (BAGIAN 1)

  Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin yang berisi aturan dan tata nilai untuk segala manusia yang masih hidup di alam dunia agar terhindar dari kesesatan. Dengan menerapkan ajaran Islam, manusia dapat mencapai kedamaian, kemuliaan, keselamatan, kesejahteraan, aman, sentosa, bahagia, serta meraih kedudukan yang tinggi di dunia dan akhirat kelak. Hal tersebut disebabkan manusia mengemban amanah dari Allah Swt. sebagai Abdillah, Imaratul fil ‘Ardhi, dan Khalifatullah. Manusia sebagai hamba Allah yang senantiasa harus patuh untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Manusia juga berperan sebagai pemimpin di dunia yang kelak ditanyakan tentang kepemimpinannya, baik untuk dirinya sendiri, keluarganya, ataupun sebagai pemimpin umat. Manusia di dunia ini berperan sebagai “pengganti Allah” dalam arti diberi otoritas atau kewenangan oleh Allah kemampuan untuk mengelola dan memakmurkan alam ini sesuai dengan ketentuan Allah dan untuk mencari ridha-Nya. Dari ketiga fun...