Langsung ke konten utama

Kenangan IMM Sidoarjo : Lauk Makan Kami Mujaer Beracun

Sidoarjo adalah daerah pesisir untuk sebagian kawasannya. Jangan  heran jika Sidoarjo disebut juga sebagai kota Udang dan juga bandeng. Produk unggulan Sidaorjo memang bandeng dan udang itu. Sampai-sampai lambang Kabupaten Sidoarjo itu adalah udang dan bandeng. Sebagai Kabupaten dengan kekayaan alam yang demikian seharusnya kecukupan gizi dan protein di Sidaorjo lebih dari cukup. Itu idealnya, Nyatanya demikian saya juga kurang tau. Tetapi yag jelas di lapangan pemilik tambak rata-rata ya orang-orang kaya. Sisanya adalah penggarap saja atau buruh di sana.
Kembali ke topik, Ini adalah membahas kenangan kami sebagai IMM Sidoarjo yang nyata kantongnya kurang tebal jika dibanding dengan mahasiswa di Malang atau Surabaya. Saat nyangkruk di Sekretariat yang merupakan rumah pinjaman di Candi adakalanya kami pergi ke daerah Kedungpeluk untuk memancing. Yang kami pancing bukan bandeng atau udang sebagaimana diulas di depan. yang kami pancing adalah ikan mujaer. Ikan mujaer adalah ikan hama yang tidak diternakkan di tambak. Karenanya orang-orang yang ingin memancing dibebaskan untuk memancing ikan ini. Ikan ini ibaratnya hama. Pemilik tambak ikhlas untuk dipancingi tambaknya jika yang dipancing adalah ikan ini. Jadi kami tanpa beban ketika memancing karena sudah ada hukum tak tertulis tentang hal ini.
Jika hasil kami sudah cukup maka kami kembali ke Sekretariat. yang membersihkan ya kami sendiri. Ada Abror yang memang hobby memancing. Untuk urusan masak adalah urusan Immawati (Julukan kader IMM yang perempuan). Jika yang masak dimasak oelh kader-kader kita sekitaran Sidoarjo maka Abror ikut nimbrung makan karena sesuai lidah. Namun jika yang masak adalah kader kita Ade Eviyanti maka Abror tidak akan masak. katanya Beracun...Kenapa ?
Ade Eviyanti adalah salah satu kader terbaik. Pernah menjabat sebagai bendahara. Ade berasal dari Makasaar. Jamaknya orang Makasar, Ade sangat suka masakan yang sangat pedas. Lombok atau cabe berapapun  akan dimasakkan dalam masakannya. Jika kurang pedas, maka rasanya kurang top markotop. Hehehe...ini menurut Ade
Berbeda dengan Abror yang tidak suka makanan pedas. Jika masakan itu dimasak Ade maka sudah dapat dipastikan masakan iku BERACUN


-----
Maaf Mbak Ade

Komentar

  1. wah...bahaya neh, tp thanx's atas info yg sanagat berguna ini :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih telah meninggalkan komentar pada blog ini.

Postingan populer dari blog ini

BLAI SLAMET

Mohon maaf bagi kawan-kawana yang kurang paham dengan bahasa Jawa. kata di atas memang kata-kata dalam bahasa jawa. orang jawa menyebutnya sebagai unen-unen . kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih menjadi "Celaka tetapi Selamat". kontradiktif sekali, tetapi demikianlah orang jawa. satu sisi orang terkena bencana atau kecelakaan. namun si satu sisi orang tersebut selamat. kalau kita renungkan lebih dalam lagi ternyata ada makna filosofis yang terkandung di dalamnya. Bencana atau kecelakaan atau juga kesialan memang sudah menjadi takdir yang tidak dapat kita hindari. bencana adalah kehendak Ilahi. tak seorang pun dapat menolaknya, termasuk yang nulis catatatn ini ketika mendapatkan blai   "kesialan" beruntun beberapa waktu yang lalu. orang jawa menerimanya sebagai sebuah keputusan Pencipta bagaimanapun keadaannya. namun dalam kondisi bersamaan, orang jawa mengatakan blai itu sebagai blai slamet   selama kesialan yang di dapa...

PB13: Para Ulama Daulah Abbasiyah Yang Mendunia (BAGIAN 1)

Ilmu pengetahuan paling penting yang muncul dari aktivitas-aktivitas intelektual bangsa Arab dan umat Islam yang lahir karena motif keagamaan adalah teologi, hadits, fiqih, filologi, dan linguistik. Pengembangan ilmu agama pada masa Daulah Abbasiyah juga dikuti munculnya para ulama yang mumpuni dan produktif banyak menghasilkan karya ilmiah. 1.         Ulama Hadits (Muhadditsin) Para ulama yang mengembangkan ilmu hadits pada zaman Daulah Abbasiyah sangat banyak, yang paling menonjol diantara mereka ada enam. Mereka merupakan pakar hadits yang telah melakukan seleksi ketat terhadap hadits-hadits Nabi Muhammad Saw. tujuan dari penyelesian tersebut adalah untuk mengetahui sumber hukum yang benar. Karya-karya dari enam ulama hadits itu disebut dengan Kutubussittah. Para ulama hadits tersebut adalah : a.         Imam Bukhori (194-256 H/810-870 M) Nama lengkapnya Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Muqi...

PB 14 : NILAI-NILAI ISLAM DAN KEARIFAN LOKAL DARI BERBAGAI SUKU DI INDONESIA (BAGIAN 1)

  Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin yang berisi aturan dan tata nilai untuk segala manusia yang masih hidup di alam dunia agar terhindar dari kesesatan. Dengan menerapkan ajaran Islam, manusia dapat mencapai kedamaian, kemuliaan, keselamatan, kesejahteraan, aman, sentosa, bahagia, serta meraih kedudukan yang tinggi di dunia dan akhirat kelak. Hal tersebut disebabkan manusia mengemban amanah dari Allah Swt. sebagai Abdillah, Imaratul fil ‘Ardhi, dan Khalifatullah. Manusia sebagai hamba Allah yang senantiasa harus patuh untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Manusia juga berperan sebagai pemimpin di dunia yang kelak ditanyakan tentang kepemimpinannya, baik untuk dirinya sendiri, keluarganya, ataupun sebagai pemimpin umat. Manusia di dunia ini berperan sebagai “pengganti Allah” dalam arti diberi otoritas atau kewenangan oleh Allah kemampuan untuk mengelola dan memakmurkan alam ini sesuai dengan ketentuan Allah dan untuk mencari ridha-Nya. Dari ketiga fun...