Langsung ke konten utama

Angin Segar bagi Guru PAI di Kurikulum 2013

Sebelum saya membahas kurikulum 2013 yang isinya ada angin surga bagi guru PAI, sebaiknya saudara baca dulu tulisan saya tentang kurikulum 2013 disini. Nah....kalau sudah dibaca saya bisa cerita tentang angin surga yang saya maksud.
Bagi saudara-saudara guru Indonesia yang belum melihat sepintas struktur kurikulum 2013 dapat melihatnya dulu. DIbagian mata pelajaran disebutkan bahwa pendidikan Agama akan mendapat tambahan porsi jam per minggunya. Jika dalam kurikulum saat ini Pendidikan Agama mendapat porsi 3 jam maka pada kurikulum 2013 akan mendapat tambahan satu jam lagi menjadi 4 jam per minggu.
namun dalam pelaksanaannya jika kurikulum ini benar-benar terwujud, maka akan ada penyunatan jama dalam kurikulum 2013 khususnya mapel Pendidikan Agama demi untuk mengejar target yang lain. artinya Pendidikan Agama akan dikorbankan dengan dikurangi porsi jamnya. Kita mafhum, dalam kurikulum saat ini, meskipun porsi jam Pendidikan Agama adalah 3 jama namun kenyataannya di lapangan banyak sekolah yang hanya melaksanakan 2 jam saja untuk Pendidikan Agama. Akibatnya banyak guru agama yang kelimpungan karena jamnya kurang. Apalagi kalau di sekolah tersebut Guru Agamanya lebih dari satu.
Karenanya saya hanya berharap bahwa dari pihak sekolah akan mengawal dengan seriusd kurikulum ini. lebih-lebih dalam pelajaran Pendidikan Agama. Karena Pendidikan Agama saat ini benar-benar mendapat perhatian serius oleh pemerintaha kita dan masyarakat. Jadi tidak mengherankan jika memang porsi Pendidikan Agama ditamabah.
Lebih dari itu. Guru Agama tidak lagi sibuk cari tambahan jam untuk sertifikasinya. Baravo Guru Agama selamat bertugas. Cerdaskan anak bangsa, Perbaiki juga akhlaknya

Komentar

Posting Komentar

Terima kasih telah meninggalkan komentar pada blog ini.

Postingan populer dari blog ini

BLAI SLAMET

Mohon maaf bagi kawan-kawana yang kurang paham dengan bahasa Jawa. kata di atas memang kata-kata dalam bahasa jawa. orang jawa menyebutnya sebagai unen-unen . kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih menjadi "Celaka tetapi Selamat". kontradiktif sekali, tetapi demikianlah orang jawa. satu sisi orang terkena bencana atau kecelakaan. namun si satu sisi orang tersebut selamat. kalau kita renungkan lebih dalam lagi ternyata ada makna filosofis yang terkandung di dalamnya. Bencana atau kecelakaan atau juga kesialan memang sudah menjadi takdir yang tidak dapat kita hindari. bencana adalah kehendak Ilahi. tak seorang pun dapat menolaknya, termasuk yang nulis catatatn ini ketika mendapatkan blai   "kesialan" beruntun beberapa waktu yang lalu. orang jawa menerimanya sebagai sebuah keputusan Pencipta bagaimanapun keadaannya. namun dalam kondisi bersamaan, orang jawa mengatakan blai itu sebagai blai slamet   selama kesialan yang di dapa...

PB13: Para Ulama Daulah Abbasiyah Yang Mendunia (BAGIAN 1)

Ilmu pengetahuan paling penting yang muncul dari aktivitas-aktivitas intelektual bangsa Arab dan umat Islam yang lahir karena motif keagamaan adalah teologi, hadits, fiqih, filologi, dan linguistik. Pengembangan ilmu agama pada masa Daulah Abbasiyah juga dikuti munculnya para ulama yang mumpuni dan produktif banyak menghasilkan karya ilmiah. 1.         Ulama Hadits (Muhadditsin) Para ulama yang mengembangkan ilmu hadits pada zaman Daulah Abbasiyah sangat banyak, yang paling menonjol diantara mereka ada enam. Mereka merupakan pakar hadits yang telah melakukan seleksi ketat terhadap hadits-hadits Nabi Muhammad Saw. tujuan dari penyelesian tersebut adalah untuk mengetahui sumber hukum yang benar. Karya-karya dari enam ulama hadits itu disebut dengan Kutubussittah. Para ulama hadits tersebut adalah : a.         Imam Bukhori (194-256 H/810-870 M) Nama lengkapnya Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Muqi...

PB 14 : NILAI-NILAI ISLAM DAN KEARIFAN LOKAL DARI BERBAGAI SUKU DI INDONESIA (BAGIAN 1)

  Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin yang berisi aturan dan tata nilai untuk segala manusia yang masih hidup di alam dunia agar terhindar dari kesesatan. Dengan menerapkan ajaran Islam, manusia dapat mencapai kedamaian, kemuliaan, keselamatan, kesejahteraan, aman, sentosa, bahagia, serta meraih kedudukan yang tinggi di dunia dan akhirat kelak. Hal tersebut disebabkan manusia mengemban amanah dari Allah Swt. sebagai Abdillah, Imaratul fil ‘Ardhi, dan Khalifatullah. Manusia sebagai hamba Allah yang senantiasa harus patuh untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Manusia juga berperan sebagai pemimpin di dunia yang kelak ditanyakan tentang kepemimpinannya, baik untuk dirinya sendiri, keluarganya, ataupun sebagai pemimpin umat. Manusia di dunia ini berperan sebagai “pengganti Allah” dalam arti diberi otoritas atau kewenangan oleh Allah kemampuan untuk mengelola dan memakmurkan alam ini sesuai dengan ketentuan Allah dan untuk mencari ridha-Nya. Dari ketiga fun...