Langsung ke konten utama

Di Mojokerto, Masjid dan Musholla Saja Dapat Bantuan LIstrik

Di Kabupaten Mojokerto, tempat tinggal saya yang lama dan juga baru. Lama karena dulu saya pindah dari Mojokerto mengikuti istri di Pasuruan dengan rentang waktu yang cukup lama. Dikatakan baru karena saya baru saja pindah lagi lke Kabupaten Mojokerto sekitar satu tahunan. Pada saat ini Kabupaten Mojokerto dengan Bupatinya Mustofa Kemal Pasya menerapkan terobosan baru yang telah berjalan pada tahun kedua. Setiap masjid dan mushollah di wilayah Kabupaten Mojokerto berhak mendapatkan bantuan tarif dasar listrik atau TDL. 
Pada awalnya bantuan TDL hanya diberlakukan untuk masjid saja dengan nominal yang relatif kecil. RP. 180.000 per tahun. Pertahun ya jangan sampai salah sebut menjadi per bulan. namun dalam perkembangannya, di tahun kedua bantuan TDL meningkat hampir 800 %. Jika semuala hanya seratus delapan puluh ribu rupiah menjadi Rp. 1.200.000/tahun. Logikanya dalam satu bulan setiap masjid di Mojokerto akan mendapat bantuan seratus ribu rupiah dari pemerintah kabupaten. Khusus mushollah yang ada di Kabupaten Mojokerto akan mendapat bantuan separuh dari masjid alias enam ratus ribu rupiah.
Namanya bantuan tentu ada persyaratan yang harus dipenuhi. Ada beberapa item antara lain :
1. Surat Permohonan bantuan
2. Susunan Takmir
3. RAB
4. Sertifikat waqaf (surat keterangan desa)
5. KTP penanggung jawab
6. Rekening bank Jatim atas nama masjid atau mushollah (bukan perorangan)
7. NPWP ketua
8. Surat Pernyataan penggunaan bantuan (materai 6000)
9. Pakta Integritas (materai 6000)
10. Kuitansi (materai secukupnya)

jadi sepuluh kompionen ini yang harus dipenuhi. Jika sudah silahkan langsung disetor ke Pem Kab Mojokerto karena akan segera dicairkan. Selamat untuk para takmir masjid dan mushollah. Mudah-mudahan bantuan yang sedikit ini bermanfaat. dan selamat juga untuk Pemkab Mojokerto, semoga terobosan ini ditiru oleh daerah-daerah lain di tanah air.

MoNggo mampir di GUBUG SAYA

Komentar

Posting Komentar

Terima kasih telah meninggalkan komentar pada blog ini.

Postingan populer dari blog ini

BLAI SLAMET

Mohon maaf bagi kawan-kawana yang kurang paham dengan bahasa Jawa. kata di atas memang kata-kata dalam bahasa jawa. orang jawa menyebutnya sebagai unen-unen . kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih menjadi "Celaka tetapi Selamat". kontradiktif sekali, tetapi demikianlah orang jawa. satu sisi orang terkena bencana atau kecelakaan. namun si satu sisi orang tersebut selamat. kalau kita renungkan lebih dalam lagi ternyata ada makna filosofis yang terkandung di dalamnya. Bencana atau kecelakaan atau juga kesialan memang sudah menjadi takdir yang tidak dapat kita hindari. bencana adalah kehendak Ilahi. tak seorang pun dapat menolaknya, termasuk yang nulis catatatn ini ketika mendapatkan blai   "kesialan" beruntun beberapa waktu yang lalu. orang jawa menerimanya sebagai sebuah keputusan Pencipta bagaimanapun keadaannya. namun dalam kondisi bersamaan, orang jawa mengatakan blai itu sebagai blai slamet   selama kesialan yang di dapa...

PB13: Para Ulama Daulah Abbasiyah Yang Mendunia (BAGIAN 1)

Ilmu pengetahuan paling penting yang muncul dari aktivitas-aktivitas intelektual bangsa Arab dan umat Islam yang lahir karena motif keagamaan adalah teologi, hadits, fiqih, filologi, dan linguistik. Pengembangan ilmu agama pada masa Daulah Abbasiyah juga dikuti munculnya para ulama yang mumpuni dan produktif banyak menghasilkan karya ilmiah. 1.         Ulama Hadits (Muhadditsin) Para ulama yang mengembangkan ilmu hadits pada zaman Daulah Abbasiyah sangat banyak, yang paling menonjol diantara mereka ada enam. Mereka merupakan pakar hadits yang telah melakukan seleksi ketat terhadap hadits-hadits Nabi Muhammad Saw. tujuan dari penyelesian tersebut adalah untuk mengetahui sumber hukum yang benar. Karya-karya dari enam ulama hadits itu disebut dengan Kutubussittah. Para ulama hadits tersebut adalah : a.         Imam Bukhori (194-256 H/810-870 M) Nama lengkapnya Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Muqi...

PB 14 : NILAI-NILAI ISLAM DAN KEARIFAN LOKAL DARI BERBAGAI SUKU DI INDONESIA (BAGIAN 1)

  Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin yang berisi aturan dan tata nilai untuk segala manusia yang masih hidup di alam dunia agar terhindar dari kesesatan. Dengan menerapkan ajaran Islam, manusia dapat mencapai kedamaian, kemuliaan, keselamatan, kesejahteraan, aman, sentosa, bahagia, serta meraih kedudukan yang tinggi di dunia dan akhirat kelak. Hal tersebut disebabkan manusia mengemban amanah dari Allah Swt. sebagai Abdillah, Imaratul fil ‘Ardhi, dan Khalifatullah. Manusia sebagai hamba Allah yang senantiasa harus patuh untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Manusia juga berperan sebagai pemimpin di dunia yang kelak ditanyakan tentang kepemimpinannya, baik untuk dirinya sendiri, keluarganya, ataupun sebagai pemimpin umat. Manusia di dunia ini berperan sebagai “pengganti Allah” dalam arti diberi otoritas atau kewenangan oleh Allah kemampuan untuk mengelola dan memakmurkan alam ini sesuai dengan ketentuan Allah dan untuk mencari ridha-Nya. Dari ketiga fun...