Langsung ke konten utama

Dengan Bersyukur Semua Jadi Indah

Waktu SD saya selalu dibilangi sama guru saya, bahwa musim hujan itu jatuh mulai bulan Oktober sampai dengan April. Sedangkan untuk musim kemarau, jatuh mulai buulan April sampai dengan bulan Oktober. Begitu terus-menerus berputar dalam setiap tahunnya. Saya juga dikasih tahu bahwa di Indonesia hanya mengenal dua musim saja. Pertama Musim kemarau. Musim kemaraui adalah musim kering. Musim yang panas dan tidak ada hujan. Pada musim ini tumbuhan-tumbuhan ada yang meranggas menggugurkan dedaunannya untuk mengurangi panas atau penguapan. Hewan pun demikian, Banyak yang gerah dengan panasnya musim ini. Si Kerbau bahkan sampai berkubang di lumpur untyuk mendinginkan panas tubuhnya. Tidak hanya hewan dan tumbuhan, manusia juga merasa gerah dengan panasnya musim ini. Tidur tidak nyaman meski kipas sudah berputar pada kecepatan maksimal. Kecuali yang tergolong keluarga mampu, pastinya mereka bisa membeli AC untuk dipasang di rumahnya sehingga suhu ruangan tetap dingin. JIka sudah tidak betah di rumahpun mereka bisa boyongan dari rumah untuk menginap di villa keluarga ataupun di hotel yang berada di daerah dataran tinggi. Tentu hal ini mudah karena semuanya ada. Berbda dengan yang setiap hari harus bermandikan keringat untuk mencari sesuap nasi. Irama demikian harus tetap diterima karena sudah menjadi lagu kehidupannya. Petani, nelayan, kuli bangunan, sopir angkutan dan sebagainya adalah perwakilan dari mereka. Memang sudah nasib. Namun kalau disyukuri tentu akan menjadi indah. Karena bagaimanapun dengan bersyukur semuanya akan menjadi indah.
Kedua musim hujan. Dingin dan menggigil. Enaknya ada di rumah. Bercengkrama dengan keluarga dengan sedikit suguhan kopi hangat dan gorengan. Bermalas-malasan bercanda dengan keluarga. Namun susah juga, jemuran belum kering. Besok kerja pakai baju apa. Apalagi di musim ini sering terjadi banjir jika hujan lebat. Bisa susah juga. Membersihkan rumah. Mengamankan barang-barang berharga atau menghindarkan diri dan keluarga dari penyakit. Ribet juga. Apaagi ancaman tanah longsor, badai dan sebagainya. Miris jika kita bayangkang. Jika sudah begini Inginnya musim kering saja.
Itulah manusia. Suka berkeluh kesah. Suka ingkar nikmat yang diberikan Allah meskipun nikmat itu cuma-cuma. Termasuk di dalamnya saya. Memang untuk bersyukur sangat sulit. Ampuni kami ya Rabb

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BLAI SLAMET

Mohon maaf bagi kawan-kawana yang kurang paham dengan bahasa Jawa. kata di atas memang kata-kata dalam bahasa jawa. orang jawa menyebutnya sebagai unen-unen . kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih menjadi "Celaka tetapi Selamat". kontradiktif sekali, tetapi demikianlah orang jawa. satu sisi orang terkena bencana atau kecelakaan. namun si satu sisi orang tersebut selamat. kalau kita renungkan lebih dalam lagi ternyata ada makna filosofis yang terkandung di dalamnya. Bencana atau kecelakaan atau juga kesialan memang sudah menjadi takdir yang tidak dapat kita hindari. bencana adalah kehendak Ilahi. tak seorang pun dapat menolaknya, termasuk yang nulis catatatn ini ketika mendapatkan blai   "kesialan" beruntun beberapa waktu yang lalu. orang jawa menerimanya sebagai sebuah keputusan Pencipta bagaimanapun keadaannya. namun dalam kondisi bersamaan, orang jawa mengatakan blai itu sebagai blai slamet   selama kesialan yang di dapa...

DELAP VS MEDHIT

Sekali lagi saya uraiakan kata-kata dalam bahasa Jawa untuk kita apahami kembali dikarenakan kata-kta tersebut sudah mulai  jarang kita jumpai atau kita dengarkan lagi. Kata pertama kata DELAP , arti delap adalah suatu karakter atau sifat seseorang yang suka meminta kepada orang lain. orang delap itu kreatif. tetapi kreatifnya kreatif meminta kepada orang lain. dulu kata ini dilekatkan pada anak-anak yang suka minta kue atau  minuman kepada temannya dengan intensitas tinggi atau keseringan. walaupun sejatinya dia sendiri punya dan mampu untuk beli sendiri. tetapi setiap kali orang lain pegang makanan pasti dia minta. anak tersebut delap , kata teman-temannya. namun demikian predikat delap tidak hanya dilekatkan pada anak kecil. orang dewasa pun bisa dilekati kata ini jika memang memiliki sifat delap . pejabat pemerintah yang suka minta-minta pun bisa dikatakan delap. bawahannya dijadikan sapi perahannya karena sifat delap nya itu. biasanya orang delap juga be...

PB 14 : NILAI-NILAI ISLAM DAN KEARIFAN LOKAL DARI BERBAGAI SUKU DI INDONESIA (BAGIAN 1)

  Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin yang berisi aturan dan tata nilai untuk segala manusia yang masih hidup di alam dunia agar terhindar dari kesesatan. Dengan menerapkan ajaran Islam, manusia dapat mencapai kedamaian, kemuliaan, keselamatan, kesejahteraan, aman, sentosa, bahagia, serta meraih kedudukan yang tinggi di dunia dan akhirat kelak. Hal tersebut disebabkan manusia mengemban amanah dari Allah Swt. sebagai Abdillah, Imaratul fil ‘Ardhi, dan Khalifatullah. Manusia sebagai hamba Allah yang senantiasa harus patuh untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Manusia juga berperan sebagai pemimpin di dunia yang kelak ditanyakan tentang kepemimpinannya, baik untuk dirinya sendiri, keluarganya, ataupun sebagai pemimpin umat. Manusia di dunia ini berperan sebagai “pengganti Allah” dalam arti diberi otoritas atau kewenangan oleh Allah kemampuan untuk mengelola dan memakmurkan alam ini sesuai dengan ketentuan Allah dan untuk mencari ridha-Nya. Dari ketiga fun...