Langsung ke konten utama

Kepala SD Mutu dan TU diwisuda D 1 Pendidikan Kemuhammadiyahan

Riyono, S.PdI
Bertempat di Aula SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo bersama dengan 610 peserta lainnya, Kepala SD Muhammadiyah 1 Gempol Bapak Riyono, S.PdI  dan Staf Tata Usaha Bapak Adi Subur Raharjo diwisuda sebagai Diploma 1 Guru Pendidikan Kemuhammadiyahan. Wisuda dilangsungkan dengan khidmat dan dihadiri oleh ketua PP Muhammadiyah Prof. Dr. Din Syamsuddin, MA yang pada pagi itu berkenan memberikan orasi ilmiah kepada para wisudawan.
Sejatinya wisuda kali ini adalah wisuda angkatan ke 2. Sebelumnya telah diwisuda angkatan pertama pada tahun 2011 lalu. Jumlah wisudawan pada hari ini ada 610 orang yang kesemuanya dari unsur guru, pegawai dan pimpinan Persyarikatan Muhammadiyah yang telah menempuh pendidikan D1 Kemuhammadiyahan sebanyak 45 SKS. Semua peserta merupakan para Mahasiswa D1 Kemuhammadiyahan yang menempuh pendidikannya di 13 kota se Jawa Timur
Pendidikan Guru Kemuhammadiyahan merupakan pendidikan khusus yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Sidoarjo bekerja sama dengan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur. Diharapkan dengan diberikannya modal materi pendidikan Kemhammadiyahan, Materi KMD di sekolah menjadi lebih berbobot dan lebih diminati oleh siswa.
Dalam Orasi Ilmiahnya Prof. Din berharap agar pendidikan lebih mengutamakan masalah vallue dari pada masalah pengajarannya. Dengan menekankan pembelajaran Kemuhammadiyahan pada aspek nilai, maka diharapkan apa perubahan sikap dan pemehaman yang mendalam pada diri siswa akan Muhammadiyah.
Di sisi lain Profesor din menegaskan bahwa saat ini ada tarik menarik dalam masyarakat tentang nilai-nilai. Muhammadiyah pun demikian. Oleh karena itu, penguatan ideologi Muhammadiyah perlu ditingkatkan.

Sumber : sdmuh1gempol.sch.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BLAI SLAMET

Mohon maaf bagi kawan-kawana yang kurang paham dengan bahasa Jawa. kata di atas memang kata-kata dalam bahasa jawa. orang jawa menyebutnya sebagai unen-unen . kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih menjadi "Celaka tetapi Selamat". kontradiktif sekali, tetapi demikianlah orang jawa. satu sisi orang terkena bencana atau kecelakaan. namun si satu sisi orang tersebut selamat. kalau kita renungkan lebih dalam lagi ternyata ada makna filosofis yang terkandung di dalamnya. Bencana atau kecelakaan atau juga kesialan memang sudah menjadi takdir yang tidak dapat kita hindari. bencana adalah kehendak Ilahi. tak seorang pun dapat menolaknya, termasuk yang nulis catatatn ini ketika mendapatkan blai   "kesialan" beruntun beberapa waktu yang lalu. orang jawa menerimanya sebagai sebuah keputusan Pencipta bagaimanapun keadaannya. namun dalam kondisi bersamaan, orang jawa mengatakan blai itu sebagai blai slamet   selama kesialan yang di dapa...

PB13: Para Ulama Daulah Abbasiyah Yang Mendunia (BAGIAN 1)

Ilmu pengetahuan paling penting yang muncul dari aktivitas-aktivitas intelektual bangsa Arab dan umat Islam yang lahir karena motif keagamaan adalah teologi, hadits, fiqih, filologi, dan linguistik. Pengembangan ilmu agama pada masa Daulah Abbasiyah juga dikuti munculnya para ulama yang mumpuni dan produktif banyak menghasilkan karya ilmiah. 1.         Ulama Hadits (Muhadditsin) Para ulama yang mengembangkan ilmu hadits pada zaman Daulah Abbasiyah sangat banyak, yang paling menonjol diantara mereka ada enam. Mereka merupakan pakar hadits yang telah melakukan seleksi ketat terhadap hadits-hadits Nabi Muhammad Saw. tujuan dari penyelesian tersebut adalah untuk mengetahui sumber hukum yang benar. Karya-karya dari enam ulama hadits itu disebut dengan Kutubussittah. Para ulama hadits tersebut adalah : a.         Imam Bukhori (194-256 H/810-870 M) Nama lengkapnya Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Muqi...

PB 14 : NILAI-NILAI ISLAM DAN KEARIFAN LOKAL DARI BERBAGAI SUKU DI INDONESIA (BAGIAN 1)

  Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin yang berisi aturan dan tata nilai untuk segala manusia yang masih hidup di alam dunia agar terhindar dari kesesatan. Dengan menerapkan ajaran Islam, manusia dapat mencapai kedamaian, kemuliaan, keselamatan, kesejahteraan, aman, sentosa, bahagia, serta meraih kedudukan yang tinggi di dunia dan akhirat kelak. Hal tersebut disebabkan manusia mengemban amanah dari Allah Swt. sebagai Abdillah, Imaratul fil ‘Ardhi, dan Khalifatullah. Manusia sebagai hamba Allah yang senantiasa harus patuh untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Manusia juga berperan sebagai pemimpin di dunia yang kelak ditanyakan tentang kepemimpinannya, baik untuk dirinya sendiri, keluarganya, ataupun sebagai pemimpin umat. Manusia di dunia ini berperan sebagai “pengganti Allah” dalam arti diberi otoritas atau kewenangan oleh Allah kemampuan untuk mengelola dan memakmurkan alam ini sesuai dengan ketentuan Allah dan untuk mencari ridha-Nya. Dari ketiga fun...