Langsung ke konten utama

Ramadhan yang Aneh, Ramadhan yang Penuh Rahmat

Ramadhan tahun 1433 H ini sedikit aneh bagi saya pribadi. Bukan lantaran saya tidak menjalankan ibadah puasa tau menjalankannya di negeri lain seperti yang dilaksanakan bayak sobat yang aktif menulis di blog atau di forum-forum online. Tiadk juga karena suheu yang ekstrim yang saya dan mungkin sobat rasakan belakangan ini sepanjang Ramadhan. Siang panas, malem dingin. Tetapi lebih dari itu adalah start yang berbeda dalam kita mengawali puasa.
Saya masih ingat drama sidang isbat yang dipimpin Bapak SDA di  gedung Kemenag pusat yang akhirnya dimenangkan oleh kubu pro rukyat. Saya juga masih ingat bahwa kesaksian dari para perukyat ditolak mentah-mentah sama para alim dan para ulama dengan mengatakan bahwa keilmuan perukyat tersebut perlu dipertanyakan seraya menghujat pula pada hakim yang mengambil sumpah keduanya. Saya masih ingat pula ada profesor yang mengail di air keruh dengan membid'ah-bid'ahkan kelmpok tertentu karena tidak memakai rukyat sebagai penetapan awal Ramadhan kelompoknya. yang perlu diketahui bahwa sang profesor memakai dalil rukyat. Kalaupun hisab dia pakai syarat MUNGKIN. Saya masih ingat betul kemudian dia menyebut kelompok itu tafarruk, memisahkan diri dan memecahbelah agama. Gawat......

Masih saya ingat pula perdebatan-perdebatan yang tak kunjung usai msalah 1 Ramadhan. Bener mana pakai rukyat apa hisab ? Masih kuingat juga di dunia maya perdebatan ini juga tak kunjung usai walau usia Ramadhan sudah masuk hari ke lima belas. Masih kuingat pula, ketika semua bertanya mana yang benar mana yang salah. Entahlah....
Semuanya telah berlalu hingga Ramahdan menyisakan waktu hanya seminggu. 10 malam terakhir hampir saja usai. Semua berburuh malam lailatul qadar. Semua ingin beramal sebanyak-banyaknya dan sebaik-baiknya pada malam itu dengan berharap pahala seribu bulan. Sebagain besar memburuhnya pada kisaran malam ganjil. entah itu malam 21, 23, 25, 27 atau 29. Dan tak banayk diantara kita sadar....
Sesungguhnya Ramadhan  kali ini adalah Ramadhan yang aneh. Kenapa aneh ? karena dalam Ramadhan ini tidak ada malam ganjil. Ramadhan kali ii tidak ada malam genap. Semua malam adalah ganjil. Semua malam adalah genap. Semua malam memungkinkan lailatul qadar.
Karena itu perbedaan pun menjadi rahmat. Tentu ketika kita bijak menyikapinya....


Gempol, 11 Agustus 2012 entah malam ganjil atau genap

Komentar

  1. Kalau gak goblok ya bisa buka NRG dari Mapenda Jatim Blo'on, jangan sok pinter buat blog itu baru masukkan Nrg blo'on

    BalasHapus
  2. maaf, saya kurang paham. yang goblog itu siapa ya ? saya atau mapenda jatim ya ?

    BalasHapus
  3. rusma fikri sanusi saya pernah masuk blognya, blog apaan punya dia ? cuma upload dan ngeling saja. Bahsa dia juga kacau. Lagian juga suka pamer gelarnya saja yang MPdI itu

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih telah meninggalkan komentar pada blog ini.

Postingan populer dari blog ini

BLAI SLAMET

Mohon maaf bagi kawan-kawana yang kurang paham dengan bahasa Jawa. kata di atas memang kata-kata dalam bahasa jawa. orang jawa menyebutnya sebagai unen-unen . kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih menjadi "Celaka tetapi Selamat". kontradiktif sekali, tetapi demikianlah orang jawa. satu sisi orang terkena bencana atau kecelakaan. namun si satu sisi orang tersebut selamat. kalau kita renungkan lebih dalam lagi ternyata ada makna filosofis yang terkandung di dalamnya. Bencana atau kecelakaan atau juga kesialan memang sudah menjadi takdir yang tidak dapat kita hindari. bencana adalah kehendak Ilahi. tak seorang pun dapat menolaknya, termasuk yang nulis catatatn ini ketika mendapatkan blai   "kesialan" beruntun beberapa waktu yang lalu. orang jawa menerimanya sebagai sebuah keputusan Pencipta bagaimanapun keadaannya. namun dalam kondisi bersamaan, orang jawa mengatakan blai itu sebagai blai slamet   selama kesialan yang di dapa...

PB13: Para Ulama Daulah Abbasiyah Yang Mendunia (BAGIAN 1)

Ilmu pengetahuan paling penting yang muncul dari aktivitas-aktivitas intelektual bangsa Arab dan umat Islam yang lahir karena motif keagamaan adalah teologi, hadits, fiqih, filologi, dan linguistik. Pengembangan ilmu agama pada masa Daulah Abbasiyah juga dikuti munculnya para ulama yang mumpuni dan produktif banyak menghasilkan karya ilmiah. 1.         Ulama Hadits (Muhadditsin) Para ulama yang mengembangkan ilmu hadits pada zaman Daulah Abbasiyah sangat banyak, yang paling menonjol diantara mereka ada enam. Mereka merupakan pakar hadits yang telah melakukan seleksi ketat terhadap hadits-hadits Nabi Muhammad Saw. tujuan dari penyelesian tersebut adalah untuk mengetahui sumber hukum yang benar. Karya-karya dari enam ulama hadits itu disebut dengan Kutubussittah. Para ulama hadits tersebut adalah : a.         Imam Bukhori (194-256 H/810-870 M) Nama lengkapnya Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Muqi...

PB 14 : NILAI-NILAI ISLAM DAN KEARIFAN LOKAL DARI BERBAGAI SUKU DI INDONESIA (BAGIAN 1)

  Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin yang berisi aturan dan tata nilai untuk segala manusia yang masih hidup di alam dunia agar terhindar dari kesesatan. Dengan menerapkan ajaran Islam, manusia dapat mencapai kedamaian, kemuliaan, keselamatan, kesejahteraan, aman, sentosa, bahagia, serta meraih kedudukan yang tinggi di dunia dan akhirat kelak. Hal tersebut disebabkan manusia mengemban amanah dari Allah Swt. sebagai Abdillah, Imaratul fil ‘Ardhi, dan Khalifatullah. Manusia sebagai hamba Allah yang senantiasa harus patuh untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Manusia juga berperan sebagai pemimpin di dunia yang kelak ditanyakan tentang kepemimpinannya, baik untuk dirinya sendiri, keluarganya, ataupun sebagai pemimpin umat. Manusia di dunia ini berperan sebagai “pengganti Allah” dalam arti diberi otoritas atau kewenangan oleh Allah kemampuan untuk mengelola dan memakmurkan alam ini sesuai dengan ketentuan Allah dan untuk mencari ridha-Nya. Dari ketiga fun...