Langsung ke konten utama

Syamsul Anwar: Peradaban Islam Perlu Kalender Yang Terpadu




Yogyakarta – Melalui Maklumat-nya, Muhammadiyah telah menetapkan awal puasa Ramadhan jatuh pada 20 Juli 2012 dan salat tarawih dimulai pada 19 Juli 2012 malam. Terkait dengan hal itu Ketua Majelis Tarjih dan Tadjid PP Muhammadiyah, Prof. Dr. H. Syamsul Anwar menyampaikan, pada suatu sistem kalender dalam penetuan waktu-waktu ibadah ditetapkan oleh kaidah matematis dari kalender itu sendiri, bukan dari sebuah kebijakan otoritas penguasa, sehingga masyarakat bisa sudah lebih tahu jauh-jauh dari hari pelakasanaan.
“Seperti dalam kalender masehi sudah bisa ditentukan jauh-jauh hari, (Berbeda dengan Hijriah) faktor kebiasaan, menyebabkan umat Islam selama tidak pernah mempunyai sistem kalender Islam yang terpadu. Tidak ada kalender pemersatu, karena ketergantungan kepada sistem Isbat,” jelasnya saat dihubungi melalui sambungan telpon, Kamis (28/06/2012).
Menurut Syamsul Anwar, hal positifnya adalah bahwa dalam kebijakan penetapan awal bulan Muhammadiyah itu terkandung suatu nilai edukasi bagi masyarakat luas bahwa suatu sistem penanggalan yang baik adalah suatu sistem kalender yang dapat memberikan penjadwalan waktu yang akurat dan pasti jauh ke depan sehingga bisa dipedomani jauh-jauh hari sebelumnya.  “Untuk itu sistem waktu tersebut harus akurat dan pasti agar rencana kegiatannya tidak menjadi berantakan akibat sistem waktu yang tidak pasti, ” tegasnya.
Suatu sistem penanggalan yang akurat dan bagus menurut Syamsul Anwar, harus dapat menjadwalkan waktu secara pasti ke depan dan harus dapat dilacak secara pasti pula jadwal waktunya di masa lalu. “Penetapan jadwal waktu itu harus lahir dari kaidah matematis kalender itu sendiri tanpa campur tangan otoritas luar mana pun selain dari kaidah kalender tersebut,” jelasnya. Guru Besar UIN Sunan Kalijaga ini menambahkan, merupakan suatu fenomena yang aneh, ketika semua peradaban mempunyai kalender terpadu untuk menata waktu, namun untuk peradaban Islam sendiri belum memilikinya. “Suatu yang ironis dalam peradaban Islam, belum memiliki kalender yang belum terpadu. Hanya ditentukan dalam Isbat saja,” sambungnya.
Pada saat Tanwir Muhammadiyah berlangsung di Bandung (21-24/6) yang lalu, PP Muhammadiyah telah mengeluarkan maklumat terkait penetapan 1 Ramadhan, 1 Syawal dan 1 Dzulhijjah 1433 H. “Maklumat ini terlihat perbedaan hanya pada awal ramadhan saja. Untuk 1 Syawal dan 1 Dzulhijjah 1433 Hijriyah Insya Allah tidak ada perbedaan. Kita melaksanakan ibadah sesuai dengan pandangan kita masing-masing dan saling memahami, hingga kita memiliki kalender yang terpadu, adapun perbedaan yang terjadi nanti, berharap kita semua saling bertoleransi,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, melalui ketua umumnya Din Syamsuddin, Muhammadiyah menyatakan tahun ini tidak akan mengikuti sidang Isbat yang digelar oleh Kementerian Agama RI. Muhammadiyah tetap dengan metodenya menggunakan ilmu esakta, yaitu astronomi, untuk menetapkan awal puasa Ramadhan dan Idul Fitri. (dzar)(mac)

Sumber : www.muhammadiyah.or.id

Komentar

Posting Komentar

Terima kasih telah meninggalkan komentar pada blog ini.

Postingan populer dari blog ini

BLAI SLAMET

Mohon maaf bagi kawan-kawana yang kurang paham dengan bahasa Jawa. kata di atas memang kata-kata dalam bahasa jawa. orang jawa menyebutnya sebagai unen-unen . kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih menjadi "Celaka tetapi Selamat". kontradiktif sekali, tetapi demikianlah orang jawa. satu sisi orang terkena bencana atau kecelakaan. namun si satu sisi orang tersebut selamat. kalau kita renungkan lebih dalam lagi ternyata ada makna filosofis yang terkandung di dalamnya. Bencana atau kecelakaan atau juga kesialan memang sudah menjadi takdir yang tidak dapat kita hindari. bencana adalah kehendak Ilahi. tak seorang pun dapat menolaknya, termasuk yang nulis catatatn ini ketika mendapatkan blai   "kesialan" beruntun beberapa waktu yang lalu. orang jawa menerimanya sebagai sebuah keputusan Pencipta bagaimanapun keadaannya. namun dalam kondisi bersamaan, orang jawa mengatakan blai itu sebagai blai slamet   selama kesialan yang di dapa...

PB 14 : NILAI-NILAI ISLAM DAN KEARIFAN LOKAL DARI BERBAGAI SUKU DI INDONESIA (BAGIAN 1)

  Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin yang berisi aturan dan tata nilai untuk segala manusia yang masih hidup di alam dunia agar terhindar dari kesesatan. Dengan menerapkan ajaran Islam, manusia dapat mencapai kedamaian, kemuliaan, keselamatan, kesejahteraan, aman, sentosa, bahagia, serta meraih kedudukan yang tinggi di dunia dan akhirat kelak. Hal tersebut disebabkan manusia mengemban amanah dari Allah Swt. sebagai Abdillah, Imaratul fil ‘Ardhi, dan Khalifatullah. Manusia sebagai hamba Allah yang senantiasa harus patuh untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Manusia juga berperan sebagai pemimpin di dunia yang kelak ditanyakan tentang kepemimpinannya, baik untuk dirinya sendiri, keluarganya, ataupun sebagai pemimpin umat. Manusia di dunia ini berperan sebagai “pengganti Allah” dalam arti diberi otoritas atau kewenangan oleh Allah kemampuan untuk mengelola dan memakmurkan alam ini sesuai dengan ketentuan Allah dan untuk mencari ridha-Nya. Dari ketiga fun...

DELAP VS MEDHIT

Sekali lagi saya uraiakan kata-kata dalam bahasa Jawa untuk kita apahami kembali dikarenakan kata-kta tersebut sudah mulai  jarang kita jumpai atau kita dengarkan lagi. Kata pertama kata DELAP , arti delap adalah suatu karakter atau sifat seseorang yang suka meminta kepada orang lain. orang delap itu kreatif. tetapi kreatifnya kreatif meminta kepada orang lain. dulu kata ini dilekatkan pada anak-anak yang suka minta kue atau  minuman kepada temannya dengan intensitas tinggi atau keseringan. walaupun sejatinya dia sendiri punya dan mampu untuk beli sendiri. tetapi setiap kali orang lain pegang makanan pasti dia minta. anak tersebut delap , kata teman-temannya. namun demikian predikat delap tidak hanya dilekatkan pada anak kecil. orang dewasa pun bisa dilekati kata ini jika memang memiliki sifat delap . pejabat pemerintah yang suka minta-minta pun bisa dikatakan delap. bawahannya dijadikan sapi perahannya karena sifat delap nya itu. biasanya orang delap juga be...