Langsung ke konten utama

Pelajaran Berharga dari Isra' Mi'raj


Kemarin, hari Ahad tanggal 17 Juni 2012 bertepatan dengan tanggal 17 Rajab 1433 H. Kebanyakan muslim di dunia memperingati sebagai sebuah acara peringatan Isra' Mi'raj yang dilakukan Nabi Muhammad SAW. Entah tahun berapa peristiwa itu terjadi. Perbedaan pendapat di antara para ahli mencuat. Ada yang mengatakan pada tahun ke 9, 10, 11 dan seterusnya kenabian. Semuanya kita kembalikan saja kepada Allah SWT yang Maha Tahu.

Namun di antara cerita mistis yang menyertai perjalanan Isra' dan Mi'raj Nabi Muhammad SAW tersebut yang sebagian mungkin terdapat beberapa hadits yang kurang dapat dipertanggungjawabkan keakurasiannya, ada pelajaran yang penting yang dapat kita ambil sebagai muslim. Pelajaran penting tersebut perlu kita camkan agar sebagai muslim kita semakin mantab dalam beriman kepada Allah SWT.
Pertama,
peristiwa tersebut adalah hal yang ghaib dan hanya dilakukan Nabi Muhammad SAW sebagai salah satu kebesaran Allah SAW. Jika ada person yang  mengaku dapat melakukan mi'raj berarti orang tersebut perlu dikoreksi. Peristiwa tersebut juga terjadi karena kehendak Allah. Nabi Muhammad tidak punya kehendak untuk melakukan hal tersebut. Buktinya Rasul sendiri tidak pernah melakukan kembali peristiwa tersebut. Ini menandakan bahwa Nabi tidak punya kemampuan kecuali atas ijin Allah. Sama halnya dengan mukjizat. Mukjizat terjadi karena ijin Allah dan perintah Allah. Tidak pernah didapati seorang Rasul berinisiatif untuk melakukan sesuatu di luar kebiasaan tanpa ijin Allah. Dan tidak juga kita dapati Rasul dapat melakukan mukjizat yang sama untuk kedua kalinya. Berbeda dengan orang-orang yang memuja kesaktian yang entah datangnya dari siapa dan dari mana.
Kedua, Dalam Isra' Mi'raj akan menguji keimanan kita kepada Allah dengan sesuatu di luar nalar kita yang mungkin saat ini kita anggap mustahil sekalipun.Pasti ada penjelasan Ilmiah yang dapat ditemukan manusia entah pada saatnya nanti. Hal ini terjadi pada diri Rasulullah ketika menyampaikan hal ini dihadapan kaum Qurays yang katanya Syirik. Syirik berarti menyembah selain Allah atau menyembah Allah tetapi masih menyembah lainnya juga (Memadukan Allah). Orang Qurays tidak percaya dan menganggap mustahil. Tetapi Abu Bakar yang meruapan mertua Nabi Muhammad SAW percaya hal tersebut di saat orang-orang mukmin lainnya mulai terperdaya keimanannya.
Ketiga, Bahwa peristiwa tersebut adalah dalam rangka menjemput perintah Allah yaitu shalat 5 waktu. Penjemputan ini juga dilakukan dengan proses negosiasi yang sangat panjang sehingga muslimin hanya dibebani sholat 5 waktu saja. Padahal kalau kita baca sejarahnya Allah mulanya membebankan sholat 50 waktu sehari. terbukti Allah sudah memberi diskon kepada kita samapai turun harga tinggal 10 persen saja. Peristiwa penjemputan ini juga mengindikasikan bahwa Perintah sholat adalah perintah penting bukan sesuatu yang main-main. Walapun mungkin kita merasa hal tersebut adalah hal biasa dan mungkin tidak penting. Tetapi Allah mementingkan hal tersebut dengan mengundang langsung Nabi di hadapannya. Sehingga kita dapati bahwa amal yang paling dicintai Allah adalah sholat tepat waktu. Nabi juga mengatakan bahwa yang pertama ditimbang di antara amalan manusia adalah sholatnya sebelum ibadah yang lainnya. betapa pentingnya sholat itu.
Keempat, untuk menghadap Allah dibutuhkan hati yang suci. Nabi Muhammad SAW sebelum melakukan isra' mi'raj dalam khabarnya dibersihkan dan disucikan dulu hatinya secara simbolis dengan dibedah dan dikeluarkan hatinya oleh Jibril untuk kemudia dicuci dengan air zamzam. Tujuan jibril supaya hati tersebut menjadi bersih. Pertanyaan kita, Pelaku Isra' Mi'raj itu Nabi Muhammad SAW. Nabi sudah dijamin masuk surga. Nabi Muhammad orang yang maksum yang terjaga dari salah. Orang yang paling mulia di antara manusia. Tidak ada seorang muslim pun meragukan itu. Tapi mengapa ketika hendak menuju Allah beliau perlu dibersihkan dan disucikan dulu ? Wallahu a'lam. Pelajaran penting bagi kita yang mungkin tidak sesuci Nabi, bahwasanya untuk kita dapat bertemu dengan Allah kelak dibutuhkan kebersihan dan kesucian hati kita. Tidak mungkin kita dapat menghadap Allah dengan keadaan compang-camping. hati ini perlu dibersihkan terlebih dahulu sebelum kita dapat menghadap kepadanya. Tentu caranya dengan memperbanyak amalia dan pembersihan hati.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SKI Kelas 9 PB 1 : Menganalisis biografi Walisanga dan perannya dalam mengembangkan Islam (Sunan Gresik-Sunan Giri)

A. Pengantar Tokoh-tokoh Walisongo sebagai waliyullah, yaitu orang yang dekat dengan Allah serta mulia. Walisongo juga berkedudukan sebagai waliyul amri, yaitu orang yang memegang kekuasaan atas hukum kaum muslimin serta pemimpin masyarakat yang berwenang menentukan dan memutuskan urusan masyarakat, baik dalam bidang keduniawian maupun keagamaan. Wali yang dimaksud adalah Waliyullah yang mempunyai makna orang yang mencintai dan dicintai Allah. Adapun kata songo berasal dari bahasa Jawa yang bermakna “sembilan”. Jadi, Walisongo berarti “wali sembilan” yang mencintai dan dicintai Allah.  Mereka dipandang sebagai pemimpin dari sejumlah mubaligh Islam di nusantara. Adapun nama-nama Wali Songo sebagai berikut; Sunan Ampel, Sunan Gresik, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Kudus, Sunan Kali Jogo, Sunan Muria dan Sunan Gunung Jati B. Buka Cakrawalamu Tokoh-tokoh Walisongo sebagai waliyullah, yaitu orang yang dekat dengan Allah serta mulia. Walisongo juga berkedudukan sebagai waliyul

SKI Kelas 8 PB 11 : B. Sumbangsih Besar Ilmuan Muslim Daulah Ayyubiyah (Bagian 3)

4. Abdul Latief Al Baghdadi, Ahli Ilmu Mantiq (Logika)   Seorang ulama berpengaruh yang menginspirasi ulama-ulama Al-Azhar lainnya, ahli ilmu mantiq, bayan, Hadist, fiqh, ilmu kedokteran, dan ilmu-ilmu lainya, sekaligus sebagai tokoh berpengaruh dalam pengembangan dan penyebaran madzhab Sunni di Mesir.  5. Abu Abdullah Al Quda’I, Ahli Ilmu Fiqih  Ahli fiqih, hadis dan sejarah, beberapa karyanya adalah Asy Syihab (Bintang), Sanadus Sihah (Perawi Hadis-Hadis Sahih), Manaqib al Imam Asy Syafi’i (Budi Pekerti Imam Syafi’i), Anba’ Al Anbiya’ (Cerita Para Nabi), ‘Uyun al Ma‘arif (Mata Air Ilmu Pengetahuan), Al Mukhtar fiz Zikir al Khutat wa Al Asar (Buku Sejarah Mesir). 6. Para ilmuan muslim lainnya seperti : Abu Abdullah Muhammad Al-Idrisi, seorang ahli geografi dan juga ahli botani yang mencatat penelitiannya dalam buku Kitab Al-Jami’ li Asytat anNabat (Kitab kumpulan dan Tanaman). Ad-Dawudi, seorang ahli botani, pengarang kitab Nuzhah an-Nufus wa al- Afkar Ma’rifah wa al-Ahjar wa

BLAI SLAMET

Mohon maaf bagi kawan-kawana yang kurang paham dengan bahasa Jawa. kata di atas memang kata-kata dalam bahasa jawa. orang jawa menyebutnya sebagai unen-unen . kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih menjadi "Celaka tetapi Selamat". kontradiktif sekali, tetapi demikianlah orang jawa. satu sisi orang terkena bencana atau kecelakaan. namun si satu sisi orang tersebut selamat. kalau kita renungkan lebih dalam lagi ternyata ada makna filosofis yang terkandung di dalamnya. Bencana atau kecelakaan atau juga kesialan memang sudah menjadi takdir yang tidak dapat kita hindari. bencana adalah kehendak Ilahi. tak seorang pun dapat menolaknya, termasuk yang nulis catatatn ini ketika mendapatkan blai   "kesialan" beruntun beberapa waktu yang lalu. orang jawa menerimanya sebagai sebuah keputusan Pencipta bagaimanapun keadaannya. namun dalam kondisi bersamaan, orang jawa mengatakan blai itu sebagai blai slamet   selama kesialan yang di dapa

PB 14 : NILAI-NILAI ISLAM DAN KEARIFAN LOKAL DARI BERBAGAI SUKU DI INDONESIA (BAGIAN 1)

  Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin yang berisi aturan dan tata nilai untuk segala manusia yang masih hidup di alam dunia agar terhindar dari kesesatan. Dengan menerapkan ajaran Islam, manusia dapat mencapai kedamaian, kemuliaan, keselamatan, kesejahteraan, aman, sentosa, bahagia, serta meraih kedudukan yang tinggi di dunia dan akhirat kelak. Hal tersebut disebabkan manusia mengemban amanah dari Allah Swt. sebagai Abdillah, Imaratul fil ‘Ardhi, dan Khalifatullah. Manusia sebagai hamba Allah yang senantiasa harus patuh untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Manusia juga berperan sebagai pemimpin di dunia yang kelak ditanyakan tentang kepemimpinannya, baik untuk dirinya sendiri, keluarganya, ataupun sebagai pemimpin umat. Manusia di dunia ini berperan sebagai “pengganti Allah” dalam arti diberi otoritas atau kewenangan oleh Allah kemampuan untuk mengelola dan memakmurkan alam ini sesuai dengan ketentuan Allah dan untuk mencari ridha-Nya. Dari ketiga fungsi

SKI Kelas 8 PB 9 :B. Sumbangsih Besar Ilmuan Muslim Daulah Ayyubiyah

1. As-Suhrawardi al-Maqtul (Ilmuan Teosofis)  Nama lengkapnya Abu Al-Futuh Yahya bin Habash bin Amirak Shihab al-Din as-Suhrawardi al-Kurdi, lahir pada tahun 549 H/ 1153 M di Suhraward, sebuah kampung di kawasan Jibal, Iran Barat Laut dekat Zanjan. Ia memiliki banyak gelar diantaranya, Shaikh al-Ishraq, Master of Illuminationist, al-Hakim, ash-Shahid, the Martyr, dan al-Maqtul.  Suhrawardi melakukan banyak perjalanan untuk menuntut ilmu. Ia pergi ke Maragha, di kawasan Azerbaijan. Di kota ini, Suhrawardi belajar filsafat, hukum dan teologi kepada Majd Al-Din Al-Jili. Juga memperdalam filsafat kepada Fakhr alDin al-Mardini. Selanjutnya ke Isfahan, Iran Tengah dan belajar logika kepada Zahir Al-Din Al-Qari. Juga mempelajari logika dari buku al-Basa’ir al-Nasiriyyah karya Umar ibn Sahlan Al-Sawi. Dari Isfahan dilanjutkan ke Anatolia Tenggara dan diterima dengan baik oleh pangeran Bani Saljuq. Setelah itu pengembaraan Suhrawardi berlanjut ke Persia, pusat lahirnya tokoh-tokoh su