Antara asa dan galau
Kunanti dirimu
Beribu pengharapan
Akan berlabuhnya hati
Tertambat pada dermaga
Cintamu
Satu kepastian
Menyatunya rasa denganmu
Ragukah engkau wahai jelita ?
Tulisan diatas bisa anda sebut puisi atau sekedar corat-coret.
Saya enggan sebutkan kepada anda sipa penulisnya. Saya rasa tidak penting-penting amat untuk disebutkan di sini. Dia bukan orang terkenal yang lantas akan laku jika tulisan ini dimuat. Akan digemari dan dibaca banyak orang serta memberi pengaruh pada kehidupan yang membaca. Dia juga bukan orang penting yang menulis untuk hal-hal yang penting semisal membuat lagu-lagu indah kemudian dinyanyikan orang-orang yang terkenal pula. Tulisannya itu hanya sekedar coretan biasa yang dia coret asal-asalan pada selembar kertas yang dia punya. Tak perlu perenungan atau semedi untuk menuliskan kata-kata itu. Tak perlu menunggu berbulan-bulan untuk menghasilkan tulisannya. cukup hitungan menit bahkan detik cukup baginya untuk menulis. Karena dia menulis karena ingin menulis. Ketika tidak ingin menulis dia tak akan menulis. Termasuk ketika dia sedang GALAU
Saya enggan sebutkan kepada anda sipa penulisnya. Saya rasa tidak penting-penting amat untuk disebutkan di sini. Dia bukan orang terkenal yang lantas akan laku jika tulisan ini dimuat. Akan digemari dan dibaca banyak orang serta memberi pengaruh pada kehidupan yang membaca. Dia juga bukan orang penting yang menulis untuk hal-hal yang penting semisal membuat lagu-lagu indah kemudian dinyanyikan orang-orang yang terkenal pula. Tulisannya itu hanya sekedar coretan biasa yang dia coret asal-asalan pada selembar kertas yang dia punya. Tak perlu perenungan atau semedi untuk menuliskan kata-kata itu. Tak perlu menunggu berbulan-bulan untuk menghasilkan tulisannya. cukup hitungan menit bahkan detik cukup baginya untuk menulis. Karena dia menulis karena ingin menulis. Ketika tidak ingin menulis dia tak akan menulis. Termasuk ketika dia sedang GALAU
Galau mendadak naik daun dan berjaya. Iklan banyak memunculkan kata-kata galau untuk menjual produknya. Entah siapa yang memulai, yang jelas kata galau menjadi sangat populer di telinga kita. Galau menghiasi perbincangan kita. Galau bahkan mewarnai kehidupan kita. Tak usa saya jelaskan maknanya, Galau tetaplah galau. Galau adalah suasana hati yang gak enak. Rasa khawatir dll. cari sendiri saja di kamus ya? Setiap orang pernah merasakan galau. Mulai anak anak sampai orang dewasa. Mulai orang kecil yang takut tidak dapat membeli makanan bahkan presiden yang galau untuk mengambil keputusan. Mulai murid yang takut tidak lulus UN sehingga contekan sampai guru-guru yang bingung dan sedikitmemberi bantuan. Semua pasti akan merasakannya. Tidak ada undang-undang yang melarang orang untuk galau. Jadi, silakan saja galau kalau mau ?
Tetapi yang ingin saya sampaikan pada tulisan GALAU ini adalah mengapa galau menjadi naik daun dan terkenal. Barangkali kalau dibuatkan polling dengan item lebih terkenal mana SBY sama Galau ? mungkin orang akan menjawab Galau. Kenapa ? Karena Galau masuk rating tertinggi penampilannya di media. Di TV, Radio (maaf untuk radio, mungkin sudah beberapa tahun ini saya tidak pernah mendengarkannya kecuali dari radio tetangga yang diputar keras. Biasanya yang diputar dangdut koplo dari radio ilegal yang ada di kampung-kampung) atau pada media spanduk, baner yang ada di jalan-jalan. Hebat sekali media kita ya ? bahkan bisa membuat kata biasa menjadi terkenala sekelas galau disamping membuat orang lain terkenal atau pun tercemar.
Tetapi dari itu semua, saya cuma takut, generasi kita menjadi generasi yang mudah galau. bukan menjadi generasi yang kuat, generasi yang tangguh dan tahn banting. bukan kayak di iklan itu....gara-gara pulsa saja galau...apa jadinya negeri ini jika dipimpin orang - orang yang suka galau
0 comments:
Posting Komentar
Terima kasih telah meninggalkan komentar pada blog ini.