Yogyakarta- Aksi pengeboman yang diduga hasil bom bunuh diri di Solo pagi ini, merupakan aksi yang tidak dapat dibenarkan, serta hanya dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertuhan dan berperikemanusiaan
Demikian disampaikan ketua umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin saat dikonfirmasi melalui pesan singkat mengenai aksi pengeboman di Gereja Kepunton, Jln Arif Rahman Hakim, Solo Jawa Tengah. Menurut Din, Muhammadiyah mengecam aksi tersebut, apalagi dilakukan di tempat ibadat dan sampai menewaskan umat yang sedang menunaikan ibadat. Din Syamsuddin juga menghimbau umat beragama agar dapat menahan diri, dan tidak terpancing oleh pihak-pihak yang ingin mengail di air keruh.
Dalam akhir pesan singkatnya Din Syamsuddin meminta pada pihak Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) untuk dapat segera menyelidik dan menemukan pelaku, sekaligus actor intelektual dibelakang aksi yang mengerikan tersebut.
sumber : www.muhammadiyah.or.id
Mohon maaf bagi kawan-kawana yang kurang paham dengan bahasa Jawa. kata di atas memang kata-kata dalam bahasa jawa. orang jawa menyebutnya sebagai unen-unen . kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih menjadi "Celaka tetapi Selamat". kontradiktif sekali, tetapi demikianlah orang jawa. satu sisi orang terkena bencana atau kecelakaan. namun si satu sisi orang tersebut selamat. kalau kita renungkan lebih dalam lagi ternyata ada makna filosofis yang terkandung di dalamnya. Bencana atau kecelakaan atau juga kesialan memang sudah menjadi takdir yang tidak dapat kita hindari. bencana adalah kehendak Ilahi. tak seorang pun dapat menolaknya, termasuk yang nulis catatatn ini ketika mendapatkan blai "kesialan" beruntun beberapa waktu yang lalu. orang jawa menerimanya sebagai sebuah keputusan Pencipta bagaimanapun keadaannya. namun dalam kondisi bersamaan, orang jawa mengatakan blai itu sebagai blai slamet selama kesialan yang di dapa...
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih telah meninggalkan komentar pada blog ini.