Ulangan Harian 1 SKI kelas 9

Kerjakan soal-soal berikut ini dengan jawaban yang benar!

Jawaban di buku. Dikumpulkan Sabtu depan

1. Secara teori, ada berapa teori masukkan Islam di Indonesia? Sebutkan!

2. Berangkat dari teori-teori yang ada, menurutmu teori mana yang paling kuat? Jelaskan alasanmu!

3. Penyebaran Islam di Indonesia banyak menyisir wilayah pesisir sisi utara Indonesia. Jelaskan alasannya?

4. Aceh disebut sebagai Serambi Mekah. Mengapa demikian?

5. Jelaskan pertalian antara runtuhnya Majapahit dengan berdirinya Kerajaan Demak!

SKI PB 6 : DAMPAK NEGATIF PERILAKU MENYIMPANG DALAM PERGAULAN REMAJA

D. DAMPAK NEGATIF PERILAKU MENYIMPANG DALAM PERGAULAN  REMAJA

Perilaku menyimpang dalam pergaulan remaja jelaskan akan membawa dampak negatif baik bagi diri sendiri, orang lain, dan lingkungan. Dampak negatif perilaku menyimpang dalam pergaulan remaja antara lain: 

Bagi diri sendiri 

1. Dilabeli sebagai remaja kurang berguna 

2. Memendam rasa malu yang sulit dihilangkan 

3. Kurang dipercaya dalam keluarga dan pergaulan 

4. Menjatuhkan diri sendiri 

5. Dianggap imannya masih lemah 

6. Mempermalukan orang tua dan sekolahnya

7. Kurang mulia di mata Allah Swt. 


Bagi orang lain

1. Tidak bisa kenyamanan bagi orang lain 

2. Kurang disenangi dalam pergaulan 

3. Menyedihkan hati orang tua dan keluarga 

4. Tidak mendapat pengakuan dari orang lain 

5. Teman dan tetangga malas mendekati 

6. Tidak pantas sebagai contoh bagi oran lain 

7. Orang lain ketakutan dipengaruhi


Bagi lingkungan 

1. Membawa nama buruk lingkungan 

2. Diabaikan dan tidak disukai dalam masyarakat 

3. Dianggap mencemari lingkungan sekitar 

4. Tidak ada gunanya di masyarakat 

5. Tidak diberi peran lagi karena masyarakat sudah tidak percaya 

6. Dianggap orang yang perlu dibina agar tidak berdampak negatif pada lingkungan 

7. Menyimpang dari norma-norma masyarakat dan agama


Remaja supaya tidak terjerumus pada perilaku yang menyimpang yang membawa dampak negatif, perlu memiliki cara-cara mengindari perilaku menyimpang teraebur antara lain: 

a. Birru al-walidain (Taat kepada perintah kedua orang tua) 

b. Meningkatkan ibadah dan amal shalih kepada Allah Swt. 

c. Aktif kegiatan keremajaan lingkungannya 

d. Mengembangkan potensi diri secara positif 

e. Banyak bergaul dengan teman yang berakhlakul karimah 


E. HIKMAH AKHLAK TERPUJI DALAM PERGAULAN REMAJA 

Jika remaja bersedia akhlak terpuji dalam pergaulan sesama remaja, maka akan memetik hikmah/ manfaatnya. Selain untuk dirinya sendiri manfaat dapat dirasakan oleh keluarga dan lingkungan. Hikmah berakhlak terpuji dalam pergaulan remaja sebagai berikut: 

1. Dapat melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya 

2. Meneladani sifat Rasul yang memiliki akhlak mulia 

3. Hidup lebih tenang dan tenteram 

4. Jauh dari kemaksiatan 

5. Dapat kepercayaaan yang baik 

6. Patut menjadi teladan di masyarakat


Kerjakan Halaman Berikut ini!


SKI Kelas 8 PB 7 : Kemajuan Peradaban di Masa Dinasti Abbasiyah (Bagian 2)

d. Ekonomi (Perdagangan, Perindustrian dan Pertanian)

Peningkatan taraf hidup masyarakat dalam bidang ekonomi masa Daulah Abbasiyah sebenarnya telah dimulai saat Khalifah Abu Ja’far Al-Mansyur berkuasa. Ia merupakan tokoh utama dari peletak dasar ekonomi Daulah Abbasiyah, sikap tegas, adil dan bijaksana membawa Daulah Abbasiyah maju dalam berbagai bidang.

Kemajuan sektor ekonomi Daulah Abbasiyah pada masa ini disebabkan oleh usaha-usaha para khalifah yang mendorong kemajuan dalam sektor perdagangan.

* Sektor Perdagangan

Perekonomian masyarakat pada masa Daulah Abbasiyah meningkat saat khalifah Al- Mahdi (775-785 M) memerintah. Hubungan luar negeri Daulah Abbasiyah dengan kerajaan-kerajaan lain telah membawa peningkatan kesejahteraan masyarakat dan menambah kas negara.

Kota Basrah menjadi pelabuhan penting, sebagai tempat transit antara Timur dan Barat, banyak mendatangkan kekayaan bagi Abbasiyah. Selain itu, ada juga pelabuhan Damaskus dan dermaga Kuffah. Seiring itu, terjadi peningkatan pada sektor tambang, pertanian dan industri.

* Sektor Perindustrian

Khalifah Daulah Abbasiyah memiliki perhatian yang sangat serius dalam memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Untuk itu, mereka aktif mendorong kemajuan sektor perindustrian. Para khalifah menganjurkan masyarakatnya untuk berlomba-lomba dalam industri dan pengolahan.

Banyak kota dibangun untuk pusat perindustrian. kota Basrah menjadi pusat industri gelas dan sabun, kota Kuffah merupakan pusat industri tekstil, industri pakaian dari sutra bersulam ditempatkan di kota Damaskus yang pusat kerajinan sutranya berada di Khazakstan, dan kota Syam menjadi pusat industri keramik dan gelas berukir.

* Sektor Pertanian

Pembangunan kanal, bendungan, irigasi dan terusan diperuntukan untuk memenuhi kebutuhan petani yang hasilnya mampu meningkatkan produktifitas para petani dan kualitas hasil panennya. Sebagai contoh, pada masa khalifah Harun Ar-Rasyid, istri khalifah, Ratu Zubaidah menyaksikan penderitaan rakyat akibat kemarau panjang dalam kunjungannya ke Makkah dan Madinah. Atas usulan permaisuri, khalifah membangun sebuah bendungan dan terusan yang  dapat mengalirkan air ke ladang-ladang dan untuk kebutuhan hidup para petani. Sehingga kehidupan masyarakat di dua kota suci itu sejahtera. Untuk mengenang jasa Ratu Zubaidah, bendungan itu diberi nama “Bendungan Zubaidah”.

c. Seni Budaya

Peradaban Islam dalalm bidang seni budaya, sastra mancapai puncak kejayaannya pada masa Daulah Abbasiyah. Kota Baghdad menjadi kota pusat studi ilmu, seni dan sastra. Kemajuan ini disebabkan karena proses asimilasi (pertemuan budaya) antara bangsa Arab dengan bangsa lainnya. Apalagi setelah kegiatan penerjemahan berbagai macam buku dari Yunani, India, Byzantium, dan Persia ke dalam bahasa Arab.

Perkembangan peradaban yang dapat diidentifikasi dalam bidang seni budaya dan sastra seperti :

* Seni Arsitektur

Seni arsitektur ini sangat digemari oleh para khalifah. Seni arsitektur ini sangat berguna untuk keperluan membangun gedung, masjid, istana, madrasah, dan kantor pemerintahan. khalifah Abbsiyah tidak segan-segan mendatangkan arsitek-arsitek dari Byzantium, Yunani, Persia, dan India untuk mendisain bangunan dan mengajarkan seni arsitektur bangunan kepada orang Abbasiyah.

Bukti dari kemajuan pradaban seni arsitektur pada masa Daulah Abbasiyah masih dapat ditemukan sampai saat ini dari keindahan gedung-gedung istana, masjid, madrasah sebagai peninggalan Daulah Abbasiyah.

Seni Tata Kota

Seni tata kota dan arsitektur pada masa Daulah Abbasiyah bernilai sangat tinggi, banyak bangunan dan kota dibangun dengan teknik tata kota yang berseni tinggi. Diantara kota-kota itu adalah :

Kota Baghdad

Baghdad dibangun tahun 763 M pada masa pemerintahan khalifah Abu Ja’far Al-Mansyur. Pembangunan kota ini melibatkan 100.000 orang ahli bangunan, terdiri dari arsitek, tukang batu, tukang kayu, pemahat, pelukis, dan lain-lain yang didatangkan dari Suriah, Iran, Basrah, Mosul, Kuffah, dan daerah –daerah yang lainnya. Biaya pembangunan kota ini mencapai 4.833.000 dirham.

Kota Baghdad dibangun berbentuk bundar sehingga disebut kota bundar (Al-Mudawwarah). Dikelilingi dua lapis tembok besar dan tinggi. Bagian bawah selebar 50 hasta dan bagian atas 20 hasta, tingginya 90 kaki (27.5 m). Di luar tembok dibangun parit yang dalam, yang berfungsi ganda sebagai saluran air dan benteng pertahanan.

Di tengah kota dibangun istana khalifah diberi nama Qashrul Dzahab (istana emas) yang melambangkan kemegahan dan kejayaan. Di samping istana, dibangun pula Masjid Jami’ Al-Mansyur.

- Kota Samarra

Lima tahun setelah kota Baghdad mengalami kemajuan Khalifah Al-Mu’tashim Billah (833-842 M) membangun kota Samarra. Di dalam kota ini terdapat istana yang indah dan megah, masjid raya, taman kota dengan bunga-bunga yang indah, dan alun-alun. Untuk memudahkan masyarakat memenuhi kebutuhan hidupnya, dibangun pula pusat-pusat perbelanjaan dan pusat-pusat pelayanan publik.

Selain pembangunan di kota-kota tersebut, dua kota suci umat Islam Makkah dan Madinah juga tidak terlepas dari sentuhan seni arsitektur para penguasaa Daulah Abbasiyah. Terlebih Masjid Al-Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Menurut tradisi, setiap penguasa muslim pada masanya masing-masing turut ambil bagian dalm renovasi dan pembangunan dua Masjid suci kebanggaan umat Islam tersebut.

f. Seni Sastra

Dunia sastra mencapai puncak kejayaannya pada masa Daulah Abbasiyah. Kota Baghdad merupakan pusatnya para penyair dan sastrawan. Bahkan hampir seluruh khalifah Abbasiyah menyukai sastra. Berikut beberapa penyair dan sastrawan yang terkenal saat itu :

 Abu Athiyah (760 – 841 M)

 Abu Nawas (741 – 794 M)

 Abu Tamam (w 847 M)

 Al-Buhtury (821 – 900 M)

 Al-Muntanabbi (961 – 967 M)

Kota Baghdad terkenal dengan kisah yang melegenda di kalangan umat Islam yaitu cerita tentang 1001 malam (Alfu Lailah Wa Lailah) yang ditulis oleh Mubasyir ibnu Fathik.

Kerjakan Tugas Berikut ini!


SKI Kelas 9 Semester 1 PB 6 : Kerajaan Islam di indoensia (Aceh-Malaka dan Samudera Pasai)

1. Kerajaan Samudera PasaiPenguasa Kerajaan Samudera Pasai terdiri dari dua dinasti, yaitu sebagai berikut. a. Dinasti Meurah Khair Pendiri dan raja pertama Kerajaan Samudera Pasai adalah Meurah Khair yang bergelar Maharaja Mahmud Syah (1042–1078 Masehi). Kemudian, disusul para penggantinya, yaitu Maharaja Mansyur Syah (1078–1133 Masehi), Maharaja Giyasuddin Syah (1133–1155 Masehi), Meurah Noe atau Maharaja Nuruddin yang dikenal juga sebagai Tengku Samudera atau Sultan Nazimuddin al-Kamil. Ia berasal dari Mesir dan tidak mempunyai keturunan (1155–1210 Masehi).b. Dinasti Meurah SiluMeurah Silu bergelar Sultan Malik al-Saleh (1285–1297 Masehi). Ia adalah keturunan Raja Perlak (Malaysia) sekaligus merupakan pendiri kedua Dinasti Kerajaan Samudera Pasai. Dalam rangka memperkokoh hubungan dengan kerajaan Perlak, ia mempersunting putri Raja Perlak yang bernama Gangggang Sari. Selanjutnya, para penerus Meurah Silu atau Sultan Malik al-Saleh adalah Sultan Muhammad Malik Zahir (1297–1326 Masehi), Sultan Mahmud Malik Zahir (1326–1345 Masehi), Sultan Mansur Malik Zahir (1345–1346 Masehi), Sultan Ahmad Malik Zahir (1346–1383 Masehi), Sultan Zainal Abidin (1383– 1403 Masehi).Sultan Zainal Abidin adalah penguasa yang paling aktif menyebarkan Islam sampai ke pulau Jawa dan Sulawesi dengan mengirimkan para mubaligh seperti Maulana Malik Ibrahim dan Maulana Ishaq. Bukti kemakmuran Kerajaan Samudera Pasai adalah adanya cerita dari Tome Pires (seorang pengembara asal Portugis) yang mengatakan bahwa pada saat itu sudah ada mata uang drama (dirham).2. Kerajaan MalakaKerajaan ini pernah menguasai wilayah Semenanjung Malaka dan Riau. Penguasa/ rajanya yang pertama adalah Iskandar Syah. Ia merupakan raja pertama Kerajaan Malaka yang masih keturunan Majapahit yang kalah dalam perang Paregreg. Nama aslinya adalah Paramisora. Adapun para penerusnya adalah Muhammad Iskandar Syah, Sultan Muzafar Syah, Sultan Mansyur Syah (Laksamana Hang Tuah sangat berjasa pada masa pemerintahannya), serta Sultan Alauddin Syah.Pada masa kekuasaan Sultan Alauddin Syah, kondisi ekonomi kerajaan cukup stabil, tetapi secara politis mengalami kemunduran. Hal ini disebabkan banyak daerah yang ditaklukkan kemudian melepaskan diri serta terjadi beberapa pemberontakan oleh Sultan Mahmud Syah.Kerajaan Malaka dipengaruhi oleh dua budaya, yaitu Melayu dan Islam. Hal ini menjadikan Kerajaan Malaka memiliki corak budaya egaliter, terbuka, demokratis, serta menghargai budaya lain.Pada masa Sultan Alauddin Syah, kerajaan Malaka semakin mengalami kemunduran karena wilayahnya hanya mencakup Semenanjung Malaka. Daerahdaerah lain telah memisahkan diri dan menjadi kerajaan baru. Dalam kondisi demikian, pada tahun 1511, Malaka jatuh ke tangan Portugis yang dipimpin oleh Alfonso d’Albuquerque.3. Kerajaan Aceh DarussalamRaja pertama kerajaan ini adalah Sultan Ali Mugayat Syah. Setelah wafat, ia digantikan putranya, yaitu Sultan Salahudin. Karena kelemahan Sultan Salahudin, akhirnya kekuasaan direbut oleh saudaranya, yakni Sultan Alauddin Ri’ayat Syah alQahar. Sultan Alauddin Ri’ayat Syah al-Qahar cukup berperan memperbaiki keadaan pemerintahannya dan aktif menyebarkan Islam dengan mengirimkan mubaligh ke berbagai daerah, seperti Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati yang diutus ke Gresik, Jawa Timur. Sepeninggal Sultan Alauddin Ri’ayat Syah al-Qahar, Kerajaan  Aceh Darussalam mengalami kemunduran.Kerajaan Aceh Darussalam kembali bangkit setelah diperintah oleh Sultan Iskandar Muda/Darma Wangsa Perkasa Alam Syah. Ia sangat taat beragama dan berusaha dengan gigih untuk membangun pemerintahan sehingga pada saat itu Kerajaan Aceh Darussalam berkembang sangat pesatStruktur kekuasaan kerajaan Aceh Darussalam terbagi menjadi dua wilayah, yaitu kekuasaan oleh kaum bangsawan dan kaum ulama. Dalam, kekuasaan kaum bangsawan, wilayah kerajaan terbagi-bagi menjadi daerah-daerah kehulubalangan yang dipimpin oleh Uleebalang. Sepeninggal Sultan Iskandar Muda, Kerajaan Aceh Darussalam dipimpin oleh menantunya yang bergelar Sultan Iskandar Sani yang naik tahta pada tahun 1636. Namun, kekuasaan Sultan Iskandar Sani tidak berlangsung lama karena kemudian digantikan oleh istrinya, yaitu Putri Sri Alam Permaisuri yang bergelar Sultanah Tajul Alam Safiatuddin Syah. Selama 59 tahun berikutnya, Aceh Darussalam diperintah oleh para ratu.Sepeninggal Sultan Iskandar Muda, terjadi perpecahan antar kelompok dalam  masyarakat yaitu golongan ulama (Tengku) dan bangsawan (Teuku). Penyebabnya, kaum bangsawan dianggap terlalu dekat dengan penjajah Belanda. Selain itu, perpecahan juga disebabkan perbedaan paham keagamaan, yaitu antara Islam Syi’ah dan Islam Ahli Sunnah Wal Jama’ah.Pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Sani, terdapat dua orang sastrawan terkenal, yaitu Nuruddin ar-Raniri dan Hamzah Fansuri. Kesusastraan Aceh Darussalam yang cukup terkenal adalah Bustanussalatin dan Hikayat Putrou Gumbok Meuh.Silaka ISi Kehadiran!

SKI Kelas 8 PB 6 Semester 1 : B. KEMAJUAN PERADABAN DAN KEBUDAYAAN ISLAM MASA DAULAH ABBASIYAH (Bagian 1)

B. KEMAJUAN PERADABAN DAN KEBUDAYAAN ISLAM MASA DAULAH  ABBASIYAH

Daulah Abbasiyah yang berkuasa selama lima setengah abad, adalah salah satu  pemerintahan dalam sejarah Islam yang sangat mementingkan usaha perkembangan  peradaban Islam. Telah banyak prestasi yang ditorehkan oleh Daulah Abbasiyah, dari perluasan wilayah, pengembangan ilmu pengetahuan hingga seni bangunan arsitektur.

a. Pengembangan Ilmu Pengetahuan

Periode awal pemerintahan, Daulah Abbasiyah memiliki khalifah-khalifah yang memiliki perhatian besar terhadap pengembangan ilmu pengetahuan, seperti ; Khalifah Abu Ja’far Al-Mansyur. Dikenal sebagai seorang khalifah yang cinta ilmu pengetahuan, sehingga harta dan kekuasaaanya dimanfaatkan untuk pengembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan.

Pada periode inilah landasan bagi perkembangan ilmu pengetahuan disiapkan. Khalifah Abu Ja’far Al-Mansyur secara langsung meminta kepada para ilmuan untuk secara serius mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya untuk kemaslahatan ummat manusia. Kerjasama yang apik antara ilmuan dan pemerintah melahirkan para ilmuan muslim dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Kedokteran, Filsafat, Kimia, Botani, Astronomi, Matematika, dan lain-lain.

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan ilmu pengetahuan berkembang dengan pesat, yaitu ;

  1. Terjadinya asimilasi budaya, bahasa, pengetahuan antara bangsa Arab dengan bangsa lainnya.
  2. Gerakan penerjemahan berbagai ilmu pengetahuan dari bahasa asalnya ke bahasa Arab. Gerakan penerjemahan ini berlangsung sejak Khalifah Abu Ja’far Al- Mansyur hingga Khalifah Harun Ar-Rasyid. Buku-buku klasik Romawi dan Yunani yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu filsafat, astronomi, farmasi, dan seni budaya dialihbahasakan dalam bahasa Arab.
  3. Pendirian pusat studi dan kajian yang diberi nama Baitul Hikmah. Tempat ini bukan saja hanya menjadi pusat studi orang-orang di wilayah Baghdad, tapi hampir ari seluruh penjuru dunia.
  4. Pembentukan Majelis Munadzarah pada masa Khalifah Abdullah Al-Makmun menjadi pusat kajian yang mengupas segala persoalan hukum keagamaan.
b. Penertiban Administrasi Pemerintahan

Usaha membangun peradaban emas juga terjadi pada bidang administrasi pemerintahan Daulah Abbasiyah. 

* Pengangkatan Wazir (Perdana Menteri) yang bertugas membantu khalifah dalam menjalankan roda pemerintahan. Wazir dibantu oleh beberapa departemen ;
1. Diwanul Kharij ; Departemen Luar Negeri
2. Diwanul Ziman ; Departemen Pengawasan Urusan Negara
3. Diwanul Jundi ; Departemen Pertahanan dan Keamanan
4. Diwanul Akarah ; Departemen Tenaga Kerja dan Pekerjaan Umum
5. Diwanul Rasa’il ; Departemen Pos dan Telekomunikasi.

*Pengangkatan Ra’isul Kitabah (Sekretaris Negara) yang memimpin Diwanul Kitabah (Sekretariat Negara). Dalam menjalankan tugasnya Ra’isul Kitabah dibantu oleh lima orang Katib (Sekretaris), yaitu :
1. Katib Rasa’il ; sekretaris bidang persuratan
2. Katib Kharraj ; sekretaris bidang perpajakan dan kas negara
3. Katib Jundi ; sekretaris bidang kemiliteran, pertahanan dan kemanan
4. Katib Qada ; sekretaris bidang hukum dan perundang-undangan
5. Katib Syurtah ; sekretaris bidang kepolisian dan keamanan sipil

* Pengangkatan kepala daerah untuk menjaga daerah wilayah kekuasaan Daulah Abbasiyah yang dipimpin oleh gubernur (Amir). Untuk memudahkan kordinasi  pemerintah pusat dan daerah, di bawah gubernur dibentuk pemerintah desa (Qaryah) yang dipimpin oleh Syaikhul Qaryah (Kepala Desa).
* Pembentukan Mahkamah Agung, yang menangani beberapa bidang hukum, seperti ;
1. Al-Qadi ; mengadili perkara agama, hakimnya disebut Qadi
2. Al-Hisbah ; mengadili perkara umum, baik pidana maupun perdata, hakimnya disebut Al-Mustahsib
3. An-Nazar fil Mazalim ; pengadilan tingkat banding setelah dari pengadilan Al- Qadi atau Al-Hisbah, hakimnya disebut Sahibul Mazalim.

c. Politik dan Militer
* Bidang Politik
Dalam bidang politik Daulah Abbasiyah menjalan hubungan persahabatan yang baik dengan negara-negara lain, diantaranya:
1. Menjalin kerjasama politik dengan Raja Frank di sebagian wilayah Andalusia (Spanyol). Tujuannya adalah, untuk mengantisipasi meluasnya pengaruh Daulah Umayyah.
2. Menjalin hubungan dengan Afrika Barat. Tujuannya adalah, menambah kekuatan dan kekuasaan Abbasiyah di Baghdad, Irak.

* Bidang Militer
Daulah Abbasiyah pernah mencapai profesionalisme militer yang terjadi pada periode pertama dan periode kedua pemerintahannya. Sekitar 100 tahun lamanya kebijakan politik dan militer sepenuhnya mandiri ditangan para khalifah Daulah Abbasiyah, tanpa dipengaruhi oleh bangsa manapun.
Setidaknya ada empat periode kepemimpinan Daulah Abbasiyah dalam mewujudkan kemandirian politik dan militer :
  1. Periode pertama (750-847 M), kebijakan militer yang diambil pada periode inimerupakan usaha para khalifah dalam memberikan landasan pemerintahan yang tangguh dan militer yang kuat.
  2. Periode kedua (847-946 M), periode ini kebijakan politik dan militer Daulah Abbasiyah banyak dipengaruhi oleh orang-orang Turki. Hal ini mengakibatkan banyak orang Turki yang menduduki posisi penting dalam jabatan militer Daulah Abbasiyah. Orang-orang Turki yang banyak menduduki posisi penting itu tidak dapat dikendalikan, mereka mampu mengontrol kekuasaan bahkan banyak gubernur dan panglima tentara yang menyatakan diri sebagai khalifah. Dari sini tanda-tanda perpecahan dalam pemerintahan Daulah Abbasiyah mulai tampak.
  3. Periode ketiga (946-1094 M), munculnya kekuatan politik dari Bani Buwaihi yang beraliran Syiah. Mereka dapat mengontrol pemerintahan Daulah Abbasiyah, bahkan mampu menekan khalifah Abbasiyah saat itu khalifah Al-Mustakfi. Agar menjadikan Ahmad Buwaihi sebagai Amirul ‘Umara (Panglima tentara). Sejak saat itu khalifah Daulah Abbasiyah tidak lagi memiliki kekuasaan penuh, karena roda pemerintahan dipengaruhi oleh dominasi Bani Buwaihi.
  4. Periode keempat (1094-1258 M), pemerintahan Daulah Abbasiyah di bawah kendali orang-orang Seljuk dari Turki. Mereka mampu menghilangkan dominasi Bani Buawaihi yang berkuasa lama dalam pemerintahan Daulah Abbasiyah. Selama periode inilah, Bani Seljuk berhasil mengambil alih kekuasan dan jalanya roda pemerintahan dari tangan khalifah. Roda pemerintahan Daulah Abbasiyah tidak lagi berada di tangan khalifah yang sah, para khalifah Daulah Abbasiyah hanya diperkenankan mengurusi persoalan-persoalan agama. Kekhalifahan Daulah Abbasiyah hilang di tahun 1258 M saat tentara Mongol yang dipimpin Hulagu Khan memorak-porandakan kota Baghdad sebagai pusat pemerintahan Daulah Abbasiyah.
Setelah Membaca ISilah Kehadiran Berikut Ini!

SKI kelas 8 PB 5: Tugas 2

Baca dan cermati!
Kerjakan di laman ini

SKI Kelas 9 PB5 : Tugas 2 Uji Kompetensi

 Silakan masuk pada link berikut dan kerjakan!


PB 5 Akidah Akhlak IX Semester 1 : Akhlak Terpuji Pada Diri Sendiri

MENCERMATI
Firman Allah SWT

Q.S Ar Rahman (55):33

يٰمَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْاِنْسِ اِنِ اسْتَطَعْتُمْ اَنْ تَنْفُذُوْا مِنْ اَقْطَارِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ فَانْفُذُوْاۗ  لَا تَنْفُذُوْنَ اِلَّا بِسُلْطٰنٍۚ 


Terjemah :

Wahai golongan jin dan manusia! Jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka tembuslah. Kamu tidak akan mampu menembusnya kecuali dengan kekuatan (dari Allah). 

Q.S Al Mujadalah (58):11

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ


Terjemah :

Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan. 

Dahulu tidak terbayang bahwa manusia bisa sampai ke bulan. Namun, pada masa sekarang  berita manusia pergi ke bulan sudah biasa kita dengar. Pernahkah kalian membaca sejarah tentang Colombus, seorang yang pernah mengarungi bumi ini, lalu membuat kesimpulan bahwa bumi ini bulat? Bila dikaitkan dengan firman Allah Swt. di atas, kamu tidak akan mampu menembus langit dan bumi, kecuali dengan kekuatan dari Allah Swt. Kekuatan dan kelebihan apa yang dimaksud dalam firman Allah Swt. tersebut? Tentu kekuatan yang dapat menembus langit dan bumi adalah kekuatan akal. Akal berfungsi untuk mengkaji dan menemukan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan dapat menciptakan peralatan yang canggih. Akhirnya, manusia dengan ilmu pengetahuan dan karyanya dapat menembus penjuru langit dan bumi. Bukankah dengan ilmu pengetahuan semua menjadi mudah? Buktikan, dengan ilmu semua menjadi mudah.

Tahukah kamu, siapakah yang punya ilmu itu? Allah SWT. yang Maha Memiliki ilmu. Allah disebut al- ‘Alīm artinya Maha Mengetahui (Maha Berilmu). Ilmu Allah SWT. sangat luas tanpa batas. Ada yang diberikan kepada kita sudah tertulis dan ada yang tidak tertulis.Yang tertulis adalah kitabullah dan yang tidak tertulis adalah alam semesta serta isinya.

RENUNGAN

“Ibnu Hajar (Si Anak Batu)”

Ada seorang ulama bernama Ibnu Hajar al-‘Asqolani. Pada mulanya, ia adalah seorang santri yang bodoh. Meskipun sudah lama belajar, dia belum juga paham.Akhirnya, Ibnu Hajar memutuskan untuk pulang. Dia pun mohon diri kepada kyainya supaya diperbolehkan pulang. Dengan berat hati sang kyai membolehkan Ibnu Hajar pulang, tetapi sambil berpesan agar Ibnu Hajar tidak berhenti belajar. Akhirnya Ibnu Hajar pulang ke rumah. Di tengah perjalanan, hujan turun dengan lebat. Dia terpaksa berteduh dalam sebuah gua.Pada saat di gua, dia mendengar suara gemericik air, lalu dia mendatangi sumber suara tersebut. Ternyata, itu suara gemericik air yang menetes pada sebongkah batu yang sangat besar.

Batu besar itu berlubang karena telah bertahun-tahun terkena tetesan air.Melihat batu yang berlubang tersebut, akhirnya Ibnu Hajar merenung. Dia berpikir, batu yang besar dan keras ini lama-lama berlubang hanya karena tetesan air.Kenapa aku kalah dengan batu? Padahal akal dan pikiranku tidak sekeras batu, itu artinya aku kurang lama dan tekun belajar.

Setelah berpikir, akhirnya Ibnu Hajar kembali lagi ke pondok untuk menemui sang kyai. Ia pun belajar lagi dengan penuh semangat. Usaha tersebut tidak sia-sia. Dia berhasil menjadi orang alim, bahkan dapat mengarang beberapa kitab. Dari asal mula cerita batu di dalam gua, inilah kemudian beliau diberi sebutan Ibnu Hajar (Anak Batu)

(Sumber: 60 Biografi Ulama Salaf, Syaikh Ahmad Farid)

Setelah membaca teks di atas silakan isi kehadiran pada link berikut!


PB 3 Akidah Akhlak IX Semester 1 : PERILAKU DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI YANG MENCERMINKAN BERIMAN KEPADA HARI AKHIR

 Orang yang mempercayai adanya hari akhir akan menampakkan perilaku yang dapat dipertanggungjawabkan. Perilaku orang beriman kepada hari akhir antara lain:

  1. Menjaga pikiran, sikap, dan perilaku dari akhlak tercela seperti; su’uzan, hasad, dendam namimah, tamak , dan sebagainya, Sebaliknya memupuk perilaku dari akhlak terpuhi seperti: husnuzan, bertanggungjawab, amanah, dan sebagainya.
  2. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt. Memantapkan keimanan terhadap Rukun Iman, beribadah dan beramal shalih berdasarkan Rukun Islam kecuali haji bagi yang mampu saja.
  3. Memperbanyak zikir dan bershalawat Berzikir untuk mengingat Allah Swt. dan mohon ampun atas kesalahan-kesalahan. Bershalawat untuk menyanjung dan mendoakan Rasulullah Muhammad Saw. sebagai rasa kecintaan kepada Nabi Saw. dan agar kelak kita mendapat syafaat di hari kiamat.
  4. Selalu membaca Al-Qur’an Sebagai orang yang beriman kepada hari akhir semestinya selalu membaca dan mengkaji ayat-ayat al-Qur’an selain untuk menambah pahala juga sebagai pengingat kelak dunia dan seisinya akan berakhir dan al-Qur’an sebagai pedoman hidup manusia juga bercerita tentang hari akhir.
  5. Bergaul dengan orang-orang shalih. Dengan siapa kita berteman dapat menandakan akhlak kita seperti apa. Jika kita berteman dengan orang shalih berarti kita termasuk orang yang shalih. Begitu sebaliknya. Berarti teman dapat membawa kita ke arah baik atau buruk. Maka hati-hati dalam memilih teman.
  6. Mengembangkan potensi diri Setiap orang memiliki potensi yang berbeda. Selama potensi itu baik, maka perlu dikembangkan agar lebih bermanfaat bagi diri sendiri dan mungkin bagi orang lain. Pandai memanfaatkan waktu luang untuk kegiatan yag positif dan gemar berlatih adalah cara mengembangkan potensi diri.
  7. Memupuk tali persaudaraan dan silaturahmi. Zaman sudah akhir dan suatu saat akan terjadi hari akhir. Memupuk tali persaudaraan sangat dibutuhkan. Bersaudara menandakan ada satu rasa, satunya senang yang lain ikut senang, yang satu sedih yang lainnya ikut sedih. Bersaudara jauh dengan sifat pemusuhan. Memupuk tali silaturahmi adalah cara terbaik untuk memperkuat persaudaraan. Silaturrahmi akan melancarkan rezeki dan memanjangkan umur.
Setelah mempelajari teks di atas, silakah isikan daftar hadirmu pada fformulir berikut ini! 

SKI Kelas VIII PB 3 : Keruntuhan Daulah Abbasiyah

e. Keruntuhan Daulah Abbasiyah

Kekhilafahan daulah Abbasiyah tidak dapat lagi mengendalikan dan mengawasi jalannya roda pemerintahan daerah di wilayah kekuasaan daulah Abbasiyah sepanjang kawasan Mediterania dengan Asia Tengah. 
Akibatnya, muncul disintegrasi antara kekuatan-kekuatan sosial dan kelompok-kelompok moral. Seiring dengan itu, terjadi kehancuran semangat juang bangsa Arab, perbudakkan, kehidupan mewah, minum-minuman keras, nyanyi-nyaian yang rutin dipertunjukan dilingkungan istnana, merupakan faktor lain yang melemahkan semangat juang dan menghasilkan generasi pewaris takhta yang lemah.

Ada dua faktor penyebab keruntuhan Daulah Abbasiyah, faktor internal dan faktor eksternal.
1. Faktor internal lebih banyak berperan sebagai penyebab kehancuran Daulah Abbasiyah diantaranya ;
  • Hubbud Dunya (kecintaan yang berlebihan terhadap kemewahan dunia). Periode awal Daulah Abbasiyah berkuasa menghasilkan kemakmuran dan kemewahan hidup di kalangan penguasa. Kondisi ini mendorong generasi khalifah berikutnya untuk hidup lebih mewah dari khalifah sebelumnya, hal ini menyebabkan pemborosan uang kas negara.
  • Konflik keluarga Daulah Abbasiyah yang berujung pada perebutan kekuasaan. Pada periode kedua kekhalifahan Daulah Abbasiyah, perebutan kekuasaan nampak jelas. Pada periode ini, hanya empat khalifah yang meninggal secara wajar. Selebihnya para khalifah ada yang meninggal diracun, dibunuh, dan diturunkan paksa.
  • Meningkatnya konflik keagamaan. Konflik antara kelompok Sunni-Syiah sejak masa khalifah Ali bin Abi Thalib dan Mu’awiyah bin Abi Sufyan tidak pernah selesai hingga masa Daulah Abbasiyah.
  • Melemahnya jiwa patriotisme dan Nasionalisme. Daulah Abbasiyah banyak memperoleh kemakmuran, sehingga mampu membayar tentara asing dari Turki untuk menjaga keamanan dan pertahanan negara. Persoalan ini memicu merosotnya jiwa patriotisme dan nasionalisme rakyat Daulah Abbasiyah.
2. Faktor eksternal ;

Penyerangan tentara Mongol atas Baghdad (ibu kota Daulah Abbasiyah) yang dipimpin oleh Hulagu Khan pada 1258 M, saat itu Daulah Abbasiyah dipimpin oleh Al-Mu’tashim Billah. Setelah kota Baghdad hancur dan khalifah Daulah Abbasiyah terbunuh, berakhirlah kekuasaan Daulah Abbasiyah. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, dunia muslim tanpa khalifah yang namanya biasa disebut-sebut dalam sholat Jum’at.

a. Banyak muncul pemberontakan
Setelah periode kedua, kekhalifahan Daulah Abbasiyah tidak sekuat para pendahulunya. Kebijakan pemerintahan yang tidak berpihak kepada rakyat, tingginya pajak yang dibebankan kepada rakyat, mengakibatkan banyak daerah-daerah yang memberontak dan memisahkan diri dari pemerintah pusat Daulah Abbasiyah.

b. Dominasi bangsa Turki dan bangsa Persia
Bangsa Turki dan bangsa Persia (Bani Buwaihi) banyak menguasai pemerintahan dan mempengaruhi kebijakan khalifah. Segala persoalan terkait jalannya roda pemerintahan dikendalikan oleh bangsa Turki dan bangsa Persia. Kedudukan khalifah Daulah Abbasiyah benar-benar hanya sebatas pemerintahan boneka saja.

Setelah membaca Teks Silakan isi daftar hadir berikut: