Langsung ke konten utama

Pemanfaat Microsoft Powerpoint sebagai Media Pembelajaran PAI



BAB I

PENDAHULUAN

                                                                 

A. Latar Belakang Masalah

Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) pada sekolah dasar (SD) baik yang berstatus negeri maupun swasta selama ini dikonotasikan sebagai mata pelajaran nomOr II. Disebut sebagai mata pelajaran nomot II karena pembelajaran PAI terkesan membosankan, kaku dan tidak ada pembaharuan terutama dalam penyampaiannya. Oleh karena itu para siswa terkesan menomerduakan mata pelajaran ini disamping karena mata pelajaran PAI tidak diujikan secara nasional.

Menurut Dirjen Kelembagaan Pendidikan Agama Islam Departemen Agama RI memandang bahwa pelaksanan PAI di sekolah saat ini masih menekankan pada hafalan, mengajarkan doktriner masalah hubungan masusia dengan Tuhannya, penalaran berfikir masih kurang, penekanan nilai-nilai masih minim, pembelajaran kurang dikaitkan dengan realitas masyarakat, tujuan pendidikan masih formalistik, pembelajaran agama belum mampu menjadi pemicu kesuksesan pelajaran lain dan Belum mampu membentuk karakter peserta didik.

Teknik dan metode penyampaian mata pelajaran PAI dalam pembelajaran turut memberikan kontribusi atas merosotnya pamor mapel PAI dihadapan siswa. Pembelajaran PAI di kelas terkesan doktriner  harus diterima bulat oleh siswa dengan mengesampingkan unsur dialog berfikir di dalamnya. Mapel PAI juga disampaikan dengan gaya penyampaian yang monoton. Guru PAI di kelas lebih banyak menggunakan metode-metode klasik semacam ceramah dan mengesampingkan perkembangan teknologi yang ada.

Dengan berkembangnya teknologi informatika yang sangat cepat, ada beberapa pilihan media pembelajaran. Salah satunya menggunakan komputer untuk menjadi media pembelajaran yang dipergunakan untuk siswa. Komputer dapat juga sebagai alat komunikasi melalui internet yang berfungsi untuk mancari informasi di dunia.

Teknologi komputer merupakan sebuah penemuan yang memungkinkan menghadirkan beberapa atau semua bentuk stimulus yaitu hubungan atau interaksi manusia, realita, gambar bergerak atau tidak, tulisan dan suara yang direkam. Sehingga pembelajaran akan lebih optimal. Namun demikian masalah yang timbul tidak semudah yang dibayangkan. Pengajar atau guru merupakan orang yang mempunyai kemampuan untuk merealisasikan kelima bentuk stimulus tersebut dalam bentuk pembelajaran. Namun kebanyakan pengajar tidak mempunyai kemampuan untuk menghadirkan kelima stimulus itu dengan program komputer.

Jalan keluarnya adalah merealisasikan stimulus-stimulus itu dalam program komputer dengan menggunakan aplikasi Microsoft PowerPoint sehingga dengan demikian para pengajar akan dengan mudah merealisasikan ide-ide pengajarannya. Untuk itu makalah ini membicarakan tentang “Pemanfaatan aplikasi Microsoft PowerPoint Dalam Pembelajaran”.

B.  Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut :

            - Apa yang dimaksud media pembelajaran beserta kriterianya ?

      - Bagaimana penggunaan powerpoint sebagai media pembelajaran PAI ?

     C.  Manfaat Penulisan Makalah

Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk Menambah wawasan penulis tentang bagaimana cara mengajar menggunakan aplikasi Microsoft PowerPoint.

BAB II

PEMBAHASAN

      A.  Media Pembelajaran

      1. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia media diartikan sebagai alat, sarana komunikasi spt koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk. Media juga berarti perantara, penghubung untuk menyampaikan sesuatu.

(Association for Education and Communication Technology (AECT) mengartikan media sebagai segala bentuk yang dipergunakan untuk proses penyaluran informasi. Sedangkan National Education Association (NEA) mengartikan media sebagai segala benda yang dapat dimanipulasikan dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan untuk kegiatan tersebut.

Media pembelajaran merupakan alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah sebuah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar dan bahan ajar. Komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana penyampai pesan atau media.

Syarat-syarat media yang baik adalah sebagai berikut :

a.         media pembelajaran harus meningkatkan motivasi belajar

b.         Penggunaan media mempunyai tujuan memberikan motivasi kepada siswa.

c.         Selain itu media juga harus merangsang siswa untuk mengingat apa yang sudah dipelajari selain memberikan rangsangan belajar baru.

d.         Media yang baik juga akan mengaktifkan pembelajaran dalam memberikan tanggapan, umpan balik dan juga mendorong siswa untuk melakukan praktek-praktek dengan benar.

Dari uraian di depan dapat ditarik kesimpulan, bahwa media adalah segala sesuatu ( alat atau benda ) yang dapat menyalurkan pesan, yang dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada dirinya untuk memperoleh pengalaman di dalam hidupnya.

      2. Penggunaan Media

Proses belajar mengajar merupakan proses komunikasi. Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri dimana guru dan siswa bertukar pikiran untuk mengembangkan pengetahuan. Di dalam komunikasi sering terjadi penyimpangan sehingga komunikasi tersebut kurang efektif dan tidak efisien yang antara lain disebabkan oleh adanya ketidaksiapan siswa, kurang minat siswa dan tidak menyenangkan di dalam proses belajar mengajar.

Salah satu usaha untuk mengatasi keadaan tersebut dengan menggunakan media di dalam proses belajar mengajar. Mengingat bahwa fungsi media dalam proses ini sebagai penyaji stimulus dan juga untuk meningkatkan penerimaan informasi.

Media mempuyai nilai-nilai praktis sebagai berikut :

a.       Media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa.

Pengalaman masing-masing siswa tidak sama di dalam kehidupan keluarga dan masyarakat sangat menentukan macam pengalaman yang dimiliki siswa. Dua anak yang hidup di dua lingkungan yang berbeda akan mempuyai pengalaman yang berbeda pula. Dalam hal ini media dapat mengatasi perbedaan ini.[5]

b.      Media dapat mengatasi ruangan kelas

Banyak hal yang sukar untuk dialami secara langsung oleh beberapa siswa di dalam kelas, seperti obyek yang terlalu besar atau terlalu kecil, gerakan-gerakan yang akan diamati terlalu cepat. Melalui media kesukaran di atas dapat diatasi.

c.       Media memungkinkan adanya interaksi langsung dengan lingkungan.

Pengetahuan yang diperoleh siswa akan secara bersama-sama berkembang dari segi pengamatan. Misalnya saja mengenai pembelajaran Candi Borobudur sekolah yang berasal dari desa maupun yang dari kota perolehan ilmu yang akan diperoleh sama. Tidak ada perbedaan yang jauh karena menggunakan media yang sama.

d.      Media dapat menghasilkan keseragaman

Pengamatan yang dilakukan oleh siswa dapat secara bersama-sama diarahkan kepada hal-hal yang dapat dianggap penting sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

e.       Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkret, dan realitas.

Penggunaan media seperti gambar, film, model, dan lainnya dapat memberikan konsep dasar yang benar karena media tersebut memberikan informasi.

f.        Media dapat membangkitkan keinginan dan minat baru

Dengan menggunakan media, pengetahuan siswa bertambah luas, persepsi semakin tajam dan konsep-konsep dengan sendirinya semakin lengkap. Akibatnya keinginan dan minat baru untuk belajar selalu timbul.

g.       Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang siswa untuk belajar.

Pemasangan gambar di papan tulis, pemutaran film dan mendengarkan program audio, dapat menimbukan rangsangan-rangsangan tertentu ke arah keinginan untuk belajar.

h.       Media dapat memberikan pengalaman yang integral dari yang konkret sampai yang abstrak integral sendiri memiliki arti satu kesatuan, dengan demikian pembelajaran bersifat kesatuan.

      3.  Kriteria Pemilihan Media

Media adalah salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar. Tetapi perlu diingat akan adanya beraneka ragaman serta masing-masing media mempunyai karakteristik sendiri oleh karena itu guru harus dengan cermat memilih sarana yang paling tepat.

Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan di dalam memilih media dengan tujuan yang hendak dicapai, ketepatgunaan, keadaan siswa, dan biaya.

a.       Tujuan Penggunaan Media

Media yang kita pilih hendaknya menunjang tujuan pengajaran yang telah dirumuskan. Masalah tujuan ini adalah kriteria yang paling pokok, sedangkan yang lainnya merupakan kelengkapan dari kriteria utama ini. Karena kriteria-kriteria yang lain hanyalah sebagai penjabaran dari tujuan di dalam mengunakan media.

Bila tujuan pengajaran itu agar siswa dapat melafalkan kata-kata dengan baik, maka audio yang paling tepat, tapi tujuannya agar siswa dapat memahami isi bacaan, maka media cetak yang lebih tepat.

b.   Ketepatgunaan Penggunaan Media

Menggunakan media sesuai dengan fungsinya, sehingga di dalam penggunaan alat tepat misalnya saja di dalam materi yang dipelajari adalah bagian-bagian yang penting dari suatu benda, maka gambar seperti bagan, dapat digunakan. Sedangkan kalau yang dipelajari adalah aspek-aspek yang menyangkut gerak, maka media film atau video lebih tepat.

c.   Keadaan siswa

Di dalam menyampaikan materi pokok yang menggunakan media hendaknya guru lebih memperhatikan dalam pemilihan materi karena kesenjangan lingkungan juga dapat mempengaruhi. Misalnya saja guru di Kalimantan menjelaskan tentang alat transportasi kereta api maka tidak mungkin disana ada kereta api, maka kita hendaknya membawa miniatur atau sebuah program media yang mungkin cocok untuk tujuan tersebut. Disamping kemampuan-kemampuan dan kesiapan siswa kita yang akan mempergunakan media, besar kecilnya kelompok juga mempengaruhi peggunaan media.

     d.  Biaya Penggunaan Media

Kriteria yang tidak kalah pentingnya adalah masalah biaya. Biaya yang hendaknya seimbang dengan hasil yang dicapai. Apa bila dengan media yang lebih sederhana dapat dipergunakan lebih baik menggunakan media yang sederhana saja apa bila tujuan sudah dapat terpenuhi.

      4. Jenis-jenis Media

a.   Media Visual

Media Visual merupakan alat penyampai pesan yang berbentuk video atau gambar. Visual dapat menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif, visual sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual (image) itu untuk meyakinkan terjadinya proses informasi.

Yang termasuk media ini adalah :

1)       Gambar

Di antara media pendidikan, gambar merupakan media yang paling umum dipakai. Gambar merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan dinikmati di mana-mana.

2)      Kartun

Kartun adalah suatu gambar yang menggunakan simbolisme dan seringkali melebih-lebihkan secara berani untuk menyampaikan suatu pesan secara cepat atas suatu sifat seseorang, kejadian-kejadian tertentu.

b. Media Audio

Media Audio merupakan alat penyampaikan audia atau suara yang dihasilkan melalui alat elektronik. Yang termasuk media ini adalah :

1)   Radio

Radio merupakan salah satu medium untuk belajar, yang harganya relatif murah, variasi programnya lebih banyak dari TV dapat di bawa kemana-mana atau pindah ruangan.

2)   Laboratorium bahasa

Laboratorium bahasa merupakan alat untuk melatih siswa mendengar dan mengucapkan dalam bahasa asing dengan jalan menyajikan meteri pelajaran yang disiapkan sebelumnya. Media yang dipakai adalah tape. Dalam laboratorium bahasa siswa duduk sendiri-sendiri di dalam kotak akustik dan tahan bunyi. Siswa mendengar suara guru yang duduk di ruangan kontrol lewat headphone, mendengar apa yang diucapkan. Pada saat siswa menirukan itu dia juga mendengar suaranya sendiri lewat headphone (alat pendengar) , sehingga siswa dapat membandingkannya dengan suara guru.  

c. Projected Still Media

Projector Still media merupakan alat untuk menampilkan gambar transparansi. Salah satu alat tersebut ialah : Overhead Projector (OHP).

Transparansi yang diproyeksikan adalah visual baik huruf, lambing, gambar, grafik atau gabungannya pada lembaran bahan tembus pandang atau plastic yang dipersiapkan untuk diproyeksikan ke sebuah layar atau dinding melalui sebuah proyektor.

      d. Projected Motion Media

Media gerakan yang diproyeksikan untuk menampilkan suatu gambar dan suara.

1)   Televisi

Televisi adalah system elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel atau ruang.

Televisi merupakan medium pendidikan yang memiliki kelebihan-kelebian tertentu. Misalnya TV merupakan medium yang menarik, setiap ada perkembangan selalu siap diterima anak-anak mereka mengenalnya sebagai bagian dari kehidupan luar sekolah. Sifatnya langsung dan nyata, dengan mengunakan TV siswa langsung tahu kejadian-kejadian mutakhir, mereka bisa adakan kontak langsung dengan orang-orang besar dan terkenal dalam bidangnnya, melihat dan mendengar mereka berbicara. Namun media ini hanya bersifat komunikasi satu arah tidak ada timbal balik.

2)   Komputer

Komputer adalah mesin yang dirancang khusus untuk memanipulasi informasi yang diberi kode, mesin elektronik yang otomatis melakukan pekerjaan dan perhitungan sederhana dan rumit.

Pemanfaatan computer untuk pendidikan yang dikenal sering dinamakan pembelajaran dengan bantuan computer dikembangkan dalam beberapa format, antara lain drills and practice, tutorial, simulasi, permainan, dan discovery.

      B. PENGENALAN MICROSOFT POWERPOINT

       1. Pengertian Microsoft PowerPoint

Microsoft PowerPoint adalah sebuah program komputer untuk presentasi yang dikembangkan oleh Microsoft di dalam paket aplikasi Microsoft Office. Aplikasi ini sangat banyak digunakan, kalangan perkantoran, para pendidik, siswa, dan trainer. Dimulai pada versi Microsoft Office System 2003, Microsoft mengganti nama dari sebelumnya Microsoft PowerPoint saja menjadi Microsoft Office PowerPoint. Versi terbaru dari PowerPoint adalah versi 12 (Microsoft Office PowerPoint 2007), yang tergabung ke dalam paket Microsoft Office System 2007. Pengertian umum dari Microsoft PowerPoint 2007 Merupakan program aplikasi untuk presentasi. Untuk membuat presentasi diawali dengan membuat kerangka atau outline, kemudian menyiapkan slide yang baik dengan tampilan yang menarik.

Perkembangan berikutnya pada seri Microsoft office manampilkan Power point 2010.

      2.  Fungsi Microsoft PowerPoint

Fungsi dari Microsoft PowerPoint  atau program presentasi adalah untuk pengajar atau pembicara seminar yang biasanya membahas materi untuk dipresentasikan. Microsoft PowerPoint dapat juga digunakan untuk membantu merancang dan menyajikan presentasi. Presentasi yang dibuat dapat berisi tampilan teks maupun grafis yang terbagi dalam slide.

      3. Tahap-tahap Membuat Presentasi

Ada beberapa tahap yang harus dipersiapkan di dalam pembuatan presentasi yaitu :

a.   Tahap Persiapan

Penggunaan presentasi diawali dengan membuat perencanaan terlebih dahulu apa yang akan dipresentasikan atau materi yang akan dibahas untuk pembuatan slide. Adapun tahap ini meliputi :

1)   Memilih tema atau konsep-konsep yang akan dipelajari

2)  Mempersiapkan bahan pendukung misalnya dengan gambar, film, sound, dan animasi.

b.   Tahap Pelaksanaan

Membuka aplikasi Microsoft PowerPoint pada komputer, pada menu star kemudian membuat slide-slide (luncuran) yang akan ditampilkan untuk membantu di dalam menyampaikan materi pembelajaran tertentu. Hal-hal yang perlu diperhatikan di dalam pembuatan slide.

1)       Pertama pembuatan slide harus runtut dalam penyampaian materi supaya pembelajaran tidak terkesan kembali ke materi awal.

2)  Kedua penggunaan background hendaknya pemilihan warna atau gambar yang tepat. Agar tulisan atau hal yang akan dijelaskan lebih terlihat.

3)   Ketiga bahan pendukung seperti sound dan animasi supaya diperhatikan sesuai dengan materi agar terlihat serasi dan indah.

c.   Tahap akhir

Untuk melihat hasil pembuatan menggunakan slide show yang merupakan tampilan seluruh halaman atau full screen presentasi. Dalam tampilan ini semua efek dan komponen animasi dimainkan. Jadi tampilan pada slide show merupakan tampilan akhir presentasi

BAB III

PENUTUP

      A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan tentang Pemanfaatan Microsoft PowerPoint sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam  maka penulis menyimpulkan hal-hal sebagai berikut :

1.              Media pembelajaran merupakan alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah sebuah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar dan bahan ajar. Komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana penyampai pesan atau media.

2.              Microsoft PowerPoint adalah sebuah program komputer untuk presentasi yang dikembangkan oleh Microsoft di dalam paket aplikasi Microsoft Office. Aplikasi ini sangat banyak digunakan, kalangan perkantoran, para pendidik, siswa, dan trainer.

B. Saran

Peran media aplikasi Microsoft PowerPoint  komputer sangat penting bagi siswa sehingga diharapkan setiap sekolah dan guru:

1.              Sekolah atau guru memiliki laptop dan LCD Proyektor untuk kepentingan pembelajaran

2.              Bagi pendidik yang kurang akrab dengan media ini disarankan agar mengikuti kursus komputer atau bertanya kepada orang yang lebih tahu akan aplikasi Microsoft PowerPoint.

3.              Akan lebih mudah lagi apabila Sekolah sudah memiliki jaringan internet untuk mencari informasi-informasi tentang kemajuan dunia pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Anang Priyono, 2009, Upaya Peningkatan Kualitas Pengajaran Pendidikan Agama Islam di SD Muhammadiyah 1 Gempol Pasuruan, Skripsi, Sidoarjo : Fakultas Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Supriyanto Sutatmi, 2005, Teknologi Informatika dan Komunikasi 2, Klaten : Yudhistira.

Zainuddin. 1984, Pusat Sumber Belajar, Jakarta : Depdibud.

Azhar Arsyad, 2011, Media Pembelajaran, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Christopher Lee, 2011, 175 Tip Profesional PowerPoi

http://kamusbahasaindonesia.org/media#ixzz29cGBsVxF

http://isnoe82.blogspot.com/2010/10/pembelajaran-pai-berbasis-ict.html

http://herynugrohoyes.wordpress.com/2012/08/11/pembelajaran-pai-berbasis-ict/

http://www.ialf.edu/kipbipa/papers/OudaTedaEna.doc

BIODATA PENULIS

Nama                                   :      RIYONO, S.PdI

NIP                                       :       19780903 200501 1 003

Tempat tanggal lahir          :       Mojokerto, 3 September 1978

Pangkat Golongan               :       III/b

Pendidikan terakhir             :       S-1

Jabatan                                :       Guru PAI

Unit Kerja                            :       SD Muhammadiyah 1 Gempol

Instansi Induk                      :       Kementerian Agama Kab. Pasuruan

Alamat                                 :       Ds. Carat 03/03 Gempol Pasuruan

Email                                   ;       riy_sdm1gempol@yahoo.com

Website                               :       http://putrapenanggungan.blogspot.com/

Komentar

  1. terima kasih untuk semua atensi saudara-saudara seperjuangan. Untuk contoh sederhana pemanfaatan powerpoint dalam pembelajarabn dapat dilihat disini http://www.4shared.com/file/zG2eEsir/Media_Pembelajaran_Powerpoint_.html

    BalasHapus
  2. assalamualaikum.....akhi terimakasih atas ilmunya....










    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih telah meninggalkan komentar pada blog ini.

Postingan populer dari blog ini

SKI Kelas 9 PB 1 : Menganalisis biografi Walisanga dan perannya dalam mengembangkan Islam (Sunan Gresik-Sunan Giri)

A. Pengantar Tokoh-tokoh Walisongo sebagai waliyullah, yaitu orang yang dekat dengan Allah serta mulia. Walisongo juga berkedudukan sebagai waliyul amri, yaitu orang yang memegang kekuasaan atas hukum kaum muslimin serta pemimpin masyarakat yang berwenang menentukan dan memutuskan urusan masyarakat, baik dalam bidang keduniawian maupun keagamaan. Wali yang dimaksud adalah Waliyullah yang mempunyai makna orang yang mencintai dan dicintai Allah. Adapun kata songo berasal dari bahasa Jawa yang bermakna “sembilan”. Jadi, Walisongo berarti “wali sembilan” yang mencintai dan dicintai Allah.  Mereka dipandang sebagai pemimpin dari sejumlah mubaligh Islam di nusantara. Adapun nama-nama Wali Songo sebagai berikut; Sunan Ampel, Sunan Gresik, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Kudus, Sunan Kali Jogo, Sunan Muria dan Sunan Gunung Jati B. Buka Cakrawalamu Tokoh-tokoh Walisongo sebagai waliyullah, yaitu orang yang dekat dengan Allah serta mulia. Walisongo juga berkedudukan sebagai waliyul

SKI Kelas 9 PB 5 : 3.6 Menganalisis biografi tokoh penyebar Islam di berbagai wilayah Indonesia - Syaikh Abdur Rauf as-Singkili & Syaikh Muhammad Arsyad al Banjari

1. Syaikh Abdur Rauf as-Singkili  Nama aslinya adalah Abdur Rauf al-Fansuri yang lahir di kota Singkil. Beliau adalah orang pertama kali yang mengembangkan Tarekat Syattariyah di Indonesia.  Sekitar tahun 1640, beliau berangkat ke tanah Arab untuk mempelajari ilmu-ilmu keislaman. Abdur Rauf as-Singkili pernah bermukim di Makkah dan Madinah. Ia mempelajari Tarekat Syattariyah dari gurunya yang bernama Ahmad Qusasi dan Ibrahim al-Qur’ani. Kemudian, Abdur Rauf as-Singkili pernah menjadi Mufti Kerajaan Aceh ketika diperintah oleh Sultanah Safiatuddin Tajul Alam.  Abdur Rauf as-Singkili memiliki sekitar 21 karya dalam bentuk kitab-kitab tafsir, hadits, fiqh, dan tasawuf. Beberpa karyanya antara lain sebagai berikut.  Kitab Tafsir yang berjudul Turjuman al Mustafid (Terjemah Pemberi Faedah), yakni merupakan kitab tafsir pertama yang dihasilkan di Indonesia.  Umdat al Muhtajin, yaitu karya terpenting yang ditulis oleh Abdur Rauf asSingkili. Buku ini terdiri dari 7 bab yang memuat tentang dzik

SKI Kelas 8 PB 8 : Penguasa Disnasti Ayyubiyah 2 (Sultan Al-Adil Saifuddin 596-615 H /1200-1218 M dan Sultan Al-Kamil Muhammad 1218-1238 M)

2. Sultan Al-Adil Saifuddin 596-615 H /1200-1218 M Sering dipanggil Al-Adil, nama lengkapnya Al-Malik Al-Adil Saifuddin Abu Bakar bin Ayyub, menjadi penguasa ke 4 Dinasti Ayyubiah yang memerintah pada tahun 596-615 H/1200-1218 M berkedudukan di Damaskus. Beliau putra Najmuddin Ayyub yang merupakan saudara muda Shalahuddin Yusuf AlAyyubi, dia menjadi Sultan menggantikan Al-Afdal yang gugur dalam peperangan. Al-Adil merupakan seorang pemimpin pemerintahan dan pengatur strategi yang berbakat dan efektif. Prestasi Al Malik Al-Adil antara lain :  Antara tahun 1168 – 1169 M mengikuti pamannya ( Syirkuh ) ekspedisi militer ke Mesir  Tahun 1174 M, menguasai Mesir atas nama Salahuddin Yusuf Al Ayyubi, sedangkan Salahuddin Yusuf Al Ayyubi mengembangkan pemerintahan di Damaskus  Tahun 1169 M, dapat memadamkan pemberontakan orang-orang Kristen Koptik di Qift-Mesir   Pada tahun 1186-1195 M, kembali ke Mesir untuk memerangi pasukan Salib  Pada tahun 1192-1193 M, menjadi gubernur di wilayah utara Mes

SKI Kelas 8 PB 11 : B. Sumbangsih Besar Ilmuan Muslim Daulah Ayyubiyah (Bagian 3)

4. Abdul Latief Al Baghdadi, Ahli Ilmu Mantiq (Logika)   Seorang ulama berpengaruh yang menginspirasi ulama-ulama Al-Azhar lainnya, ahli ilmu mantiq, bayan, Hadist, fiqh, ilmu kedokteran, dan ilmu-ilmu lainya, sekaligus sebagai tokoh berpengaruh dalam pengembangan dan penyebaran madzhab Sunni di Mesir.  5. Abu Abdullah Al Quda’I, Ahli Ilmu Fiqih  Ahli fiqih, hadis dan sejarah, beberapa karyanya adalah Asy Syihab (Bintang), Sanadus Sihah (Perawi Hadis-Hadis Sahih), Manaqib al Imam Asy Syafi’i (Budi Pekerti Imam Syafi’i), Anba’ Al Anbiya’ (Cerita Para Nabi), ‘Uyun al Ma‘arif (Mata Air Ilmu Pengetahuan), Al Mukhtar fiz Zikir al Khutat wa Al Asar (Buku Sejarah Mesir). 6. Para ilmuan muslim lainnya seperti : Abu Abdullah Muhammad Al-Idrisi, seorang ahli geografi dan juga ahli botani yang mencatat penelitiannya dalam buku Kitab Al-Jami’ li Asytat anNabat (Kitab kumpulan dan Tanaman). Ad-Dawudi, seorang ahli botani, pengarang kitab Nuzhah an-Nufus wa al- Afkar Ma’rifah wa al-Ahjar wa

Mitos Sabdo Palon dan Noyo Genggong : Ini Jawabannya !

Telah banyak bersliweran kabar, informasi, cerita legenda dan hikayat tentang keberadaan abdi dalem Kraton MAJAPAHIT (WILWATIKTA) yang bernama SABDO PALON dan NAYA GENGGONG. Dari yang bersifat sangat halus hingga yang berisi SUMPAH SERAPAH yang bersangkutan di era runtuhnya MAJAPAHIT. Belum lagi terbitnya saduran buku-buku baik berupa ajaran atau ramalan yang mengatas namakan dua abdi ini, tetapi semuanya tidak dapat menunjukkan rujukan asli dari sumber ceritanya. Mengingat seringnya timbul pertanyaan mengenai hal ini di group dan forum WILWATIKTA (MAJAPAHIT), maka saya berinisiatif untuk menjelaskannya secara tertulis seperti ini agar bila pertanyaan yang sama muncul, rekan-rekan dapat mereferensi jawabannya dari catatan ini. Hal ini didasarkan pada pengalaman pribadi saya, baik ketika menerima ajaran adat maupun ketika saya berkunjung ke beberapa lokasi peninggalan WILWATIKTA / MAJAPAHIT (di Jawa Timur dan Jawa Tengah). Sesungguhnya penokohan abdi dalem y