Situs Raos Pacinan : Menyusuri Kebesaran Armada Maritim Majapahit di Sungai Porong

Pertempuran sengit antara tentara Singasari melawan Gelang-gelang akhrinya dimenangkan oleh Gelang-gelang. Sisa tentara Singasari kocar-kacir. Sebagian terbunuh dan ditangkap. Sebagian lagi memilih melarikan diri. Termasuk di dalamnya adalah Raden Wijaya dan pengikutnya. Sebelumnya Raden Wijaya sempat memenangkan pertempuran melawan pasukan Gelang-gelang di Desa Mameling. Namun ternyata pasukan Gelang-gelang di Mameling hanyalah pasukan pemancing yang ditugaskan untuk mengalihkan pasukan Singasari. Pasukan intinya telah bersiap sipa menggempur istana ketika pasukan inti singasari terfokus ke Mameling.

Ketika raden wijaya kembali ke Singasari amat terkejut ketika mendapati Istana sudah hancur lebur dan dikuasai oleh Jayakatwang raja Gelang-gelang. Sejak saat itu sisa tentara Raden Wijaya terus diburu dan melarikan diri ke utara. Pertempuran sengit terjadi sepanjang pelariannya. Mulai dari Kapulungan sampai di Rubat Carat. Kedua desa tersebut masih ada sampai sekarang di Kecamatan Gempol Pasuruan.
Dua tahun berselang setelah kehancuran Singasari, dan kekuasaan digantikan Jayakatwang di Kediri Raden Wijaya mengatur strategi menghancurkan Kediri. Siasat diatur. Mulai dari meminta bantua Arya Wiraraja bupati Sumenep sampai dengan memanfaatkan Kedatangan tentara Mongol yang akan menghukum Raja Jawa (Singasari) karena dua tahun sebelumnya pernah menghina utusan Kaisar Mongol (Meng Ci).
Pertemuan tentara Mongol dan Majapahit diperkirakan terjadi di Carat (dulu Rubat Carat). Sisa-sisa peninggalannya masih ada sampai saat ini. Namun yang tersisa hanyalah dua buah patung dwarakala yang terpendam  sampai kedalaman 1 meter lebih. Kemungkinan besar pada saat itu terjadi banjir bandang yang membawa lahar dingin dan memendam daerah Carat tersebut. Dan dari kisah-kisah penduduk, situs ini memang sebenarnya berada di dusun Raos desa Carat. Namun karena sering banjir maka Dusun Raos dipindah disisi timur sungai Kambing sekitar 500 m dari situs. Situs Raos Pecinan sendiri ada di sisi baratnya.
Menurut pakem bangunan di Majapahit. Dwarakala adalah gerbang. Di belakangnya pasti ada bangunan induk yang lebih besar. Jika benar Situs Raos Pacinan adalah Dermaga atau Pelabuhan Laut Majapahit maka dapat dipastikan bahwa sisi timurnya ada bangunan yang lebih besar. Bangunan tersebutlah bangunan utamanya. Namun saat bangunan tersebut sudah tidak dijumpai lagi. Entah tertimbun atau sudah dimusnakan.
Situs Raos Pacinan sendiri menghadap ke Sungai Porong dengan jarak kurang lebih 50 m saja. Jadi asumsi bahwa disana adalah sebuah Pelabuhan dapat diterima dengan baik. Bagi yang berminat wisata sejarah tidak ada salahnya melihat situs Raos Pacinan. Sambil berwisata kita turut melestarikan peninggalan sejarah. Jika kita tidak peduli lantas siapa lagi ?

0 comments:

Posting Komentar

Terima kasih telah meninggalkan komentar pada blog ini.