Langsung ke konten utama

Ketika Goyang Mewabah

Video Goyang Cesar Yuk Kita SahurHari ini aku masuk kelas. Kelas yang kutuju adalah kelas VI SD Muhammadiyah 1 Gempol. Jumlah muridnya tidak banyak hanya 27 siswa. Perbandingan prosentase putra dan putrinya seimbang antara 45 % putri dan 55 % putra. Semua adalah anak-anak yang mulai menapaki usia remaja. Masa akil baligh sudah dialami di antara sebagaian mereka. Kulihat dari potongan dan suara saja sudah bisa kutebak. Sebelumnya merke menungguku di depan kelas. Duduk-duduk bergerombol sambil menghabiskan jajanan yang mereka beli sebelum bel berbunyi. Ada juga yang berbagi secuil makanan ringan itu. Kubiarkan dulu sebentar sampai habis yang mereka makan. Tak sampai semenit mereka sudah masuk kelas, berisap dan dilanjutkan dengan berdoa.
Ada pemandangan menarik ketika mereka berjalan beriringan menuju kelas. Jalan mereka aneh, khusus untuk siswa laki-laki. Jalan yang seolah-olah ada yang salah dengan cara berjalan mereka. Jalan yang seolah-olah dibuat-buat dengan berirama. Ketika saya cermati lebih lanjut ternyata ada suara nyanyian yang mengiringi. Saya tidak tahu betul lagu apa itu. Ternyata jalan mereka memang sambil bergoyang atau berjoget. Ah, anak-anak apa yang dilihat itu yang diperbuat.
Setelah salam kuperintahkan untuk membuka juz amma. Satu surat kupinta untuk mereka baca. Surat Al Fajr. Lumayan panjang memang. Sambil menunggu tenang sekaligus mengawali hari dengan sesuatu yang baik. Membaca Al Quran.
Kembali ke goyang. Saya pelajaran dengan bertanya. "Siapa gurumu ?"\
Sontak semua menjawab "Pak Riyono"
"Salah !" jawabku
Anak-anak bingung dan saling pandang. Mereka merasa sudah menjawab benar tetapi saya menganggapnya salah
"Gurumu adalah Televisi. Gurumu adalah Cesar. Gurumu juga Kereta malam. Gurumu Bang Jali dan juga Caur-caur (Campur-campur)". Selorohku.
""Karena apa yang diajarkan mereka jitu untuk kaliantiru. Ingat jika suatu saat mereka mengajarkanmu untuk jatuh sumur, maka akan kalian ikuti" Tegasku
Fenomena Goyang lagi marak di layar TV. Setiap stasiun TV seolah berlomba bikin goyangan. Ada goyangan A, B, C dan D. Intinya semuanya sama, sekedar goyang saja. Kemudian goyangan itu dijadikan ikon acara. Padahal di negeri ini, kalau mau jujur, warganya adalah warga yang latah. Jika ada seorang yang berhasil dengan kreativitasnya maka yang lain akan berlomba-lomba meniru hal yang sama. Sama juga dengan goyangan. Satu TV sukses, yang lainnya ikut buta. Sampai pada akhirnya penonton bosan. Saat itulah mereka akan ditinggalkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SKI Kelas 9 PB 1 : Menganalisis biografi Walisanga dan perannya dalam mengembangkan Islam (Sunan Gresik-Sunan Giri)

A. Pengantar Tokoh-tokoh Walisongo sebagai waliyullah, yaitu orang yang dekat dengan Allah serta mulia. Walisongo juga berkedudukan sebagai waliyul amri, yaitu orang yang memegang kekuasaan atas hukum kaum muslimin serta pemimpin masyarakat yang berwenang menentukan dan memutuskan urusan masyarakat, baik dalam bidang keduniawian maupun keagamaan. Wali yang dimaksud adalah Waliyullah yang mempunyai makna orang yang mencintai dan dicintai Allah. Adapun kata songo berasal dari bahasa Jawa yang bermakna “sembilan”. Jadi, Walisongo berarti “wali sembilan” yang mencintai dan dicintai Allah.  Mereka dipandang sebagai pemimpin dari sejumlah mubaligh Islam di nusantara. Adapun nama-nama Wali Songo sebagai berikut; Sunan Ampel, Sunan Gresik, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Kudus, Sunan Kali Jogo, Sunan Muria dan Sunan Gunung Jati B. Buka Cakrawalamu Tokoh-tokoh Walisongo sebagai waliyullah, yaitu orang yang dekat dengan Allah serta mulia. Walisongo juga berkedudukan sebagai waliyul

SKI Kelas 8 PB 11 : B. Sumbangsih Besar Ilmuan Muslim Daulah Ayyubiyah (Bagian 3)

4. Abdul Latief Al Baghdadi, Ahli Ilmu Mantiq (Logika)   Seorang ulama berpengaruh yang menginspirasi ulama-ulama Al-Azhar lainnya, ahli ilmu mantiq, bayan, Hadist, fiqh, ilmu kedokteran, dan ilmu-ilmu lainya, sekaligus sebagai tokoh berpengaruh dalam pengembangan dan penyebaran madzhab Sunni di Mesir.  5. Abu Abdullah Al Quda’I, Ahli Ilmu Fiqih  Ahli fiqih, hadis dan sejarah, beberapa karyanya adalah Asy Syihab (Bintang), Sanadus Sihah (Perawi Hadis-Hadis Sahih), Manaqib al Imam Asy Syafi’i (Budi Pekerti Imam Syafi’i), Anba’ Al Anbiya’ (Cerita Para Nabi), ‘Uyun al Ma‘arif (Mata Air Ilmu Pengetahuan), Al Mukhtar fiz Zikir al Khutat wa Al Asar (Buku Sejarah Mesir). 6. Para ilmuan muslim lainnya seperti : Abu Abdullah Muhammad Al-Idrisi, seorang ahli geografi dan juga ahli botani yang mencatat penelitiannya dalam buku Kitab Al-Jami’ li Asytat anNabat (Kitab kumpulan dan Tanaman). Ad-Dawudi, seorang ahli botani, pengarang kitab Nuzhah an-Nufus wa al- Afkar Ma’rifah wa al-Ahjar wa

BLAI SLAMET

Mohon maaf bagi kawan-kawana yang kurang paham dengan bahasa Jawa. kata di atas memang kata-kata dalam bahasa jawa. orang jawa menyebutnya sebagai unen-unen . kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih menjadi "Celaka tetapi Selamat". kontradiktif sekali, tetapi demikianlah orang jawa. satu sisi orang terkena bencana atau kecelakaan. namun si satu sisi orang tersebut selamat. kalau kita renungkan lebih dalam lagi ternyata ada makna filosofis yang terkandung di dalamnya. Bencana atau kecelakaan atau juga kesialan memang sudah menjadi takdir yang tidak dapat kita hindari. bencana adalah kehendak Ilahi. tak seorang pun dapat menolaknya, termasuk yang nulis catatatn ini ketika mendapatkan blai   "kesialan" beruntun beberapa waktu yang lalu. orang jawa menerimanya sebagai sebuah keputusan Pencipta bagaimanapun keadaannya. namun dalam kondisi bersamaan, orang jawa mengatakan blai itu sebagai blai slamet   selama kesialan yang di dapa

DELAP VS MEDHIT

Sekali lagi saya uraiakan kata-kata dalam bahasa Jawa untuk kita apahami kembali dikarenakan kata-kta tersebut sudah mulai  jarang kita jumpai atau kita dengarkan lagi. Kata pertama kata DELAP , arti delap adalah suatu karakter atau sifat seseorang yang suka meminta kepada orang lain. orang delap itu kreatif. tetapi kreatifnya kreatif meminta kepada orang lain. dulu kata ini dilekatkan pada anak-anak yang suka minta kue atau  minuman kepada temannya dengan intensitas tinggi atau keseringan. walaupun sejatinya dia sendiri punya dan mampu untuk beli sendiri. tetapi setiap kali orang lain pegang makanan pasti dia minta. anak tersebut delap , kata teman-temannya. namun demikian predikat delap tidak hanya dilekatkan pada anak kecil. orang dewasa pun bisa dilekati kata ini jika memang memiliki sifat delap . pejabat pemerintah yang suka minta-minta pun bisa dikatakan delap. bawahannya dijadikan sapi perahannya karena sifat delap nya itu. biasanya orang delap juga berbanding

SKI Kelas 8 PB 9 :B. Sumbangsih Besar Ilmuan Muslim Daulah Ayyubiyah

1. As-Suhrawardi al-Maqtul (Ilmuan Teosofis)  Nama lengkapnya Abu Al-Futuh Yahya bin Habash bin Amirak Shihab al-Din as-Suhrawardi al-Kurdi, lahir pada tahun 549 H/ 1153 M di Suhraward, sebuah kampung di kawasan Jibal, Iran Barat Laut dekat Zanjan. Ia memiliki banyak gelar diantaranya, Shaikh al-Ishraq, Master of Illuminationist, al-Hakim, ash-Shahid, the Martyr, dan al-Maqtul.  Suhrawardi melakukan banyak perjalanan untuk menuntut ilmu. Ia pergi ke Maragha, di kawasan Azerbaijan. Di kota ini, Suhrawardi belajar filsafat, hukum dan teologi kepada Majd Al-Din Al-Jili. Juga memperdalam filsafat kepada Fakhr alDin al-Mardini. Selanjutnya ke Isfahan, Iran Tengah dan belajar logika kepada Zahir Al-Din Al-Qari. Juga mempelajari logika dari buku al-Basa’ir al-Nasiriyyah karya Umar ibn Sahlan Al-Sawi. Dari Isfahan dilanjutkan ke Anatolia Tenggara dan diterima dengan baik oleh pangeran Bani Saljuq. Setelah itu pengembaraan Suhrawardi berlanjut ke Persia, pusat lahirnya tokoh-tokoh su