Langsung ke konten utama

Awal dan Akhir Ramadhan, Idul Fitri dan Idul Qurban 2017 M / 1438 H Berdaasarkan Hisab Hakiki Muhammadiyah

Kalender Muhammadiyah tahun 2017 sudah diterbitkan 3 bulan yang lalu. Kalender ini unik, karena memuat banyak hal yang berkenaan dengan ibadah kaum muslimin Indonesia. Mulai dari awal Ramadhan, Idul Fitri dan Idul Adha. Di dalamnya juga terdapat perhitungan gerhana baik bulan maupun matahari dalam rentang setahun 2017. Ada juga warta tentang posisi matahari di atas Ka'bah yang akan dijadikan patokan pelurusan arah kiblat bagi kaum muslimin yang mau membangun masjid atau mushalla baru. Pada bahasan ini, saya akan menyampaikan tentang hasil hitungan Majelis Tarjih PP Muhammadiyah tentang awal dan akhir Ramadhan. Serta jatuhnya Idul Fitri 1438 H / 2017 M dan Idul Adha.
Berdasarkan almanak Muhammadiyah 2017 M, didapatkan bebrapa hitungan dan putusan sebagai berikut :
1. Awal Ramadhan 1438 H / 2017 M

Berdasarkan Hasil Hisab Hakiki Muhammadiyah, Ijtima' akhir Sya'ban terjadi pada Jumat Legi tanggal 26 Mei 2017 pukul 02.46. Pada saat itu ketinggian hilal di Yogyakarta berkisar 8 derajat, 22 menit, 59 detik.
Dari hasil hisab tersebut, maka dapat dipastikan bahwa awal Ramadhan jatuh pada 27 Mei 2017 M. Insyaallah pada awal Ramadhan tahun ini akan bersamaan antarkaum muslimin Indonesia.

2. Akhir Ramadhan 1438 H / 2017 M dan Idul Fitri 1438 H / 2017 M

Hasil Hisab menunjukkan ijtimak akhir Ramadhan terjadi pada Sabtu Kliwon, 24 Juni 2017 M pada pukul 09.33 WIB dengan ketinggian hilal 3 derajat, 46 menit, 31 detik. Angka ketinggian hilal inni cukup tinggi. Dalam kriteria Wujudul Hilal sudah dapat diputuskan bahwa Ramadhan berusia 29 H. Pada saat Maghrib, sudah masuk tanggal 1 bulan baru (Syawal). Karenanya Idul Fitri (1 Syawal 1438 H) jatuh pada tanggal 25 Juni 2017 M.
Meskipun cukup tinggi posisi hilal pada tanggal 29 Ramadhan 1438 H. Namun, ada kemungkinan terjadi perbedaan manakala hasil rukyatul hilal menunjukkan hal yang berbeda.
3. Idul Adha 1438 H / 2017 M

Berdasarkan hasil hisab. Ijtima' Akhir Bulan Dzulqa'dah jatuh pada tanggal 22 Agustus 2017 M pukul 01.32 WIB dengan ketinggian hilal 7 derajat, 22 menit, 26 Detik. Dengan ketinggian hilal tersebut dapat dipastikan 1 Dzulhijjah jatuh pada tanggal 23  Agustus 2017.
dengan demikian Idul Adha atau 10 Dzulhijjah jatuh pada tanggal 1 September 2017 M. Tanggal 31 Agustus disunnahkan Puasa Arafah bagi yang tidak menunaikan Ibadah haji.

Demikian info yang saya sampaikan. Mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua.

Komentar

Posting Komentar

Terima kasih telah meninggalkan komentar pada blog ini.

Postingan populer dari blog ini

SKI Kelas 9 PB 1 : Menganalisis biografi Walisanga dan perannya dalam mengembangkan Islam (Sunan Gresik-Sunan Giri)

A. Pengantar Tokoh-tokoh Walisongo sebagai waliyullah, yaitu orang yang dekat dengan Allah serta mulia. Walisongo juga berkedudukan sebagai waliyul amri, yaitu orang yang memegang kekuasaan atas hukum kaum muslimin serta pemimpin masyarakat yang berwenang menentukan dan memutuskan urusan masyarakat, baik dalam bidang keduniawian maupun keagamaan. Wali yang dimaksud adalah Waliyullah yang mempunyai makna orang yang mencintai dan dicintai Allah. Adapun kata songo berasal dari bahasa Jawa yang bermakna “sembilan”. Jadi, Walisongo berarti “wali sembilan” yang mencintai dan dicintai Allah.  Mereka dipandang sebagai pemimpin dari sejumlah mubaligh Islam di nusantara. Adapun nama-nama Wali Songo sebagai berikut; Sunan Ampel, Sunan Gresik, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Kudus, Sunan Kali Jogo, Sunan Muria dan Sunan Gunung Jati B. Buka Cakrawalamu Tokoh-tokoh Walisongo sebagai waliyullah, yaitu orang yang dekat dengan Allah serta mulia. Walisongo juga berkedudukan sebagai waliyul

BLAI SLAMET

Mohon maaf bagi kawan-kawana yang kurang paham dengan bahasa Jawa. kata di atas memang kata-kata dalam bahasa jawa. orang jawa menyebutnya sebagai unen-unen . kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih menjadi "Celaka tetapi Selamat". kontradiktif sekali, tetapi demikianlah orang jawa. satu sisi orang terkena bencana atau kecelakaan. namun si satu sisi orang tersebut selamat. kalau kita renungkan lebih dalam lagi ternyata ada makna filosofis yang terkandung di dalamnya. Bencana atau kecelakaan atau juga kesialan memang sudah menjadi takdir yang tidak dapat kita hindari. bencana adalah kehendak Ilahi. tak seorang pun dapat menolaknya, termasuk yang nulis catatatn ini ketika mendapatkan blai   "kesialan" beruntun beberapa waktu yang lalu. orang jawa menerimanya sebagai sebuah keputusan Pencipta bagaimanapun keadaannya. namun dalam kondisi bersamaan, orang jawa mengatakan blai itu sebagai blai slamet   selama kesialan yang di dapa

SKI Kelas 8 PB 11 : B. Sumbangsih Besar Ilmuan Muslim Daulah Ayyubiyah (Bagian 3)

4. Abdul Latief Al Baghdadi, Ahli Ilmu Mantiq (Logika)   Seorang ulama berpengaruh yang menginspirasi ulama-ulama Al-Azhar lainnya, ahli ilmu mantiq, bayan, Hadist, fiqh, ilmu kedokteran, dan ilmu-ilmu lainya, sekaligus sebagai tokoh berpengaruh dalam pengembangan dan penyebaran madzhab Sunni di Mesir.  5. Abu Abdullah Al Quda’I, Ahli Ilmu Fiqih  Ahli fiqih, hadis dan sejarah, beberapa karyanya adalah Asy Syihab (Bintang), Sanadus Sihah (Perawi Hadis-Hadis Sahih), Manaqib al Imam Asy Syafi’i (Budi Pekerti Imam Syafi’i), Anba’ Al Anbiya’ (Cerita Para Nabi), ‘Uyun al Ma‘arif (Mata Air Ilmu Pengetahuan), Al Mukhtar fiz Zikir al Khutat wa Al Asar (Buku Sejarah Mesir). 6. Para ilmuan muslim lainnya seperti : Abu Abdullah Muhammad Al-Idrisi, seorang ahli geografi dan juga ahli botani yang mencatat penelitiannya dalam buku Kitab Al-Jami’ li Asytat anNabat (Kitab kumpulan dan Tanaman). Ad-Dawudi, seorang ahli botani, pengarang kitab Nuzhah an-Nufus wa al- Afkar Ma’rifah wa al-Ahjar wa

Mitos Sabdo Palon dan Noyo Genggong : Ini Jawabannya !

Telah banyak bersliweran kabar, informasi, cerita legenda dan hikayat tentang keberadaan abdi dalem Kraton MAJAPAHIT (WILWATIKTA) yang bernama SABDO PALON dan NAYA GENGGONG. Dari yang bersifat sangat halus hingga yang berisi SUMPAH SERAPAH yang bersangkutan di era runtuhnya MAJAPAHIT. Belum lagi terbitnya saduran buku-buku baik berupa ajaran atau ramalan yang mengatas namakan dua abdi ini, tetapi semuanya tidak dapat menunjukkan rujukan asli dari sumber ceritanya. Mengingat seringnya timbul pertanyaan mengenai hal ini di group dan forum WILWATIKTA (MAJAPAHIT), maka saya berinisiatif untuk menjelaskannya secara tertulis seperti ini agar bila pertanyaan yang sama muncul, rekan-rekan dapat mereferensi jawabannya dari catatan ini. Hal ini didasarkan pada pengalaman pribadi saya, baik ketika menerima ajaran adat maupun ketika saya berkunjung ke beberapa lokasi peninggalan WILWATIKTA / MAJAPAHIT (di Jawa Timur dan Jawa Tengah). Sesungguhnya penokohan abdi dalem y

SKI Kelas 8 PB 9 :B. Sumbangsih Besar Ilmuan Muslim Daulah Ayyubiyah

1. As-Suhrawardi al-Maqtul (Ilmuan Teosofis)  Nama lengkapnya Abu Al-Futuh Yahya bin Habash bin Amirak Shihab al-Din as-Suhrawardi al-Kurdi, lahir pada tahun 549 H/ 1153 M di Suhraward, sebuah kampung di kawasan Jibal, Iran Barat Laut dekat Zanjan. Ia memiliki banyak gelar diantaranya, Shaikh al-Ishraq, Master of Illuminationist, al-Hakim, ash-Shahid, the Martyr, dan al-Maqtul.  Suhrawardi melakukan banyak perjalanan untuk menuntut ilmu. Ia pergi ke Maragha, di kawasan Azerbaijan. Di kota ini, Suhrawardi belajar filsafat, hukum dan teologi kepada Majd Al-Din Al-Jili. Juga memperdalam filsafat kepada Fakhr alDin al-Mardini. Selanjutnya ke Isfahan, Iran Tengah dan belajar logika kepada Zahir Al-Din Al-Qari. Juga mempelajari logika dari buku al-Basa’ir al-Nasiriyyah karya Umar ibn Sahlan Al-Sawi. Dari Isfahan dilanjutkan ke Anatolia Tenggara dan diterima dengan baik oleh pangeran Bani Saljuq. Setelah itu pengembaraan Suhrawardi berlanjut ke Persia, pusat lahirnya tokoh-tokoh su