Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2014

Mudik

Mudik adalah budaya masyarakat urban. Masyarakat perkotaan yang punya asal usul dari pedesaan. Mereka yang men   gadu nasib berjuang di kota-kota yang jauh dari tempat tinggal mereka. Masyarakat yang senantiasa kangen dengan nuansa asal mereka. Tempat tinggal mereka, desa mereka, kerabat mereka dan tentunya masa kecil mereka hingga mereka dibesarkan. Hingga mereka mencari kesempatan untuk berkumpul kembali. Bersilaturrahim antarfamaily. Tidak ada momen yang palin tepat kecuali Lebaran. Berapa dana dikeluarkan bukan masalah. Berapa tenaga juga bukan alasan. Spirit pingin berkumpulnya ini yang dicari, bercengkrama bersama keluarga, curhat tentang masalah-masalah, bercerita tentang pekerjaan. Haru dan birunya manakala merantau. Mudik berasal dari kata udi. Udik adalah orang gunung yang rumahnya jauh dari perkotaan. Saking jauhnya dibutuhkan perjalanan panjang ke tempat asalanya. Bisa sehari penuh dengan kendaraan darat. Bisa pula menyebrang sungai dan lautan. Bahkan juga negara. Mudi

Jalur Tengkorak : Hati-hati Melintas di Raya Kejapanan-Ngoro

Selamat ini, aparat dan masyarakat mengira bahwa jalur-jalur besar tertentu merupakan jalur tengkorak. Musalnya, di Purwodadi-Pasar Lawang, Baypass Mojokerto, Baypass Krian dan lain-lain. Sehingga masyarakat dihimbau untuk berhati-hati manakala melintas di jalur tersebut. Memang banyak sekali kecelakaan yang merenggut nyawa terjadi di jalur tersebut. Namun, banyak pemberitaan yang terlupakan. Ada jalur tengkorak yang betul-betul mengerikan yaitu di Kejapanan-Ngoro. Jalur ini sebenarnya jalur cepat bagi pengguna jalar raya Jogya-Malang Bali tanpa harus melewati Surabaya. Lwat jalur ini pengendara dapat potong kompas beberapa puluh kilometer dan tentunya menghemat waktu dan bahan bakar. Jalurnya pun lumayan lebar. Ada 4 ruas lajur dibagi kanan dan kiri. Aspalannya cukup mulus sehingga banyak pengendara yang tancap gas ketika melewat di jalur ini. Namun sayang. meski jalur ini cukup lebar ada beberapa hal yang memang perlu diperhatikan. Pertama, Jalur Kejapanan-Ngoro ini tidak dileng

Akhirnya Idul Fitri Bersama. Tapi Mana Foto Hilalnya ?

Idul Fitri 1435 H akhirnya jatuh pada hari yang sama, yaitu Senin 28 Juli 2014. Banyak yang bergembira dan menyambutnya dengan suka cita. Meski pada awal Ramadhan kita berbeda namun pada akhirnya pada Idul Fitri kita dapat melaksanakannya dengan bersama-sama. Sidang isbat yang digelar tadi sore mendengarkan paparan hasil rukyatul hilal di berbagai pelosok negeri. Dari lebih dari seratus tempat yang dijadikan lokasi rukyatul hilal, beberpaa tempat berhasil menangkap citra hilal ba'da ghurup. Dengan demikian, ditarik kesimpulan bahwa versi pemerintah bilangan Bulan Ramadhan hanya samapai pada 29 hari saja. Tidak ada istikmal atau penggenapan menjadi 30 hari. Namun, sebelum itu Muhammadiyah sendiri telah menetapkan jauh-jauh hari. Yakni 28 Juli 2014. Citra Hilalnya Mana ? Ada sebuah status dari kawan di Facebook. Status ini mempertanyakan dan sekaligus menantang para perukyat hilal Indonesia untuk berani buka kartu tentang penangkapan citra hilal ba'da ghurup. Hal ini say

Parcel,

Alhamdulillah lebaran sudah hampir tiba. Tinggal hitungan jam sudah akan terdengar gema suara takbir berkumandang. Sahut-menyahut dari satu mesjid ke mesjid lain. Dari satu Musholla ke Musholla yang lain. Suara gembira tiada terkira akan kita dengarkan. Suara kemenangan akan kita panjatkan. Sebulan penuh kita puasa. Sekarang kita berahri raya. Susah-susah dahulu bersenang kemudian. Jangan kebablasan. SObat, hari raya identik dengan kesenangan. Makanan yang melimpah ruah, meski tak jarang kita enggan menyentuhnya. Ada aroma bosan dan ketidaktertarikan akan rasa untuk menicicipinya. Meskipun jujur, makanan makanan tersebut jarang kita temui selain di hari raya. Kemudian juga pakaian, mewah tentunya. Kurang afdhol rasanya jika tidak memakai pakaian yang baru. Kurang sip, kurang elegan. Demikian juga segala aksesorisnya, mulai sepatu, sandal, kopya, jilbab dll. Kembali ke Makanan, kue dan minuman lebaran. Alhamdulillah, tahun ini saya mendapatkan rejeki dari Allah berupa parcel an. Di h

Mudahnya Berhari Raya dengan Hisab Wujudul Hilal Versi Muhammadiyah

Kalau membaca buku Nalar Ayat-Ayat Semesta Karya @Agus Purwanto Dosen ITS, disana kita temukan bahwa persoalan sains sesungguhnya berjalan beriringan dengan Al Quran. Hampir 80 persen ayat-ayat di dalam Al Quran berisi informasi mengenai Alam Semesta. Mulai dari penciptaan langit dan bumi serta segala isinya. Matahari dan bulan yang selalu beriringan dan dapat menjadi tanda-tanda kekuasaan Allah berupa perhitungan ( Hisab ) waktu mulai dari hari, bulan dan tahun. Tentunya kesemuanya adalah sebagai tanda bagi manusia yang mampu dan mau mempergunakan nalarnya. Masalah kehidupan hewan dan tumbuhan juga kita dapatkan informasi di dalamnya. Menariknya, Bahasan ayat-ayat semesta yang ditulis oleh Gus Pur ini sangat jarang dibahas oleh ulama-ulama serta cendekiawan muslim kita. Kebanyakan, merka hanya berkutat pada permasalah hukum fiqih saja. Hukum ini, hukum itu. Boleh begini boleh begitu. Seolah Islam hanya mengatur itu saja. Lainnya tidak. Kembali kepada pembahasan masalah hisab. His

Catatan Ramadhan Kali Ini

Kawan, Puasa tinggal beberapa hari lagi. Jika dihitung saat saya tulis di blog ini, mungkin tinggal dua hari lagi kita sampai pada Idul Fitri. SIngkat sekali Ramadhan yang saya rasakan. Nyatanya, belum banyak aktivitas ibadah yang saya lakukan. Puasa nilainya masih seperti tahun-tahun sebelumnya. Tidak ada perubahan yang signifikan. Sholat malam alhamdulillah mampu hampir full sebulan penuh. Kecuali adanya sebuah insiden ketika kultum di salah satu masjid tempat tinggal saya. Ada jamaah yang pingsan. Witir saya kelupaan sampai habis makan sahur. Tadarus, jauh dari target yang ditetapkan. Hatam 30 Juz.Nyatanya hanya separuh yang dapat dilakukan. Shodaqoh, meski tidak banyak mudah-mudahan keluarga dekat dapat terbantu. Zakat, Mungkin tinggal disalurkan saja. Masih dalam pengepakan. kawan, begitulah Ramadhan kali ini. Mudah-mudahan kemajuan dapat kita peroleh, sekarang dan masa yang akan datang.

Sahur Kerinan

Pagi ini, untuk kesekalian kali kami makan sahur kerinan. Kadang hanya seteguk air, kadang pula masih bisa menyantap beberapa kepal nasi meski harus berburu dengan waktu adzan subuh. Kerinan  adalah bahasa jawa yang artinya kesiangan.  Dalam bahasa jawa, kata kerinan digunakan untuk seseorang yang bangunnya kesiangan. Biasanya bangunnya di atas waktu subuh dan tidak sempat melaksanakan sholat subuh. Sementara matahari sudah terlihat nampak tinggi. Dalam dimesi sahur kerinan  memiliki dua makna. pertama memang nyata kita tidak bangun sebelum subuh. Makan minum untuk santap sahur pun terlewatkan. Makna kedua kita bangunnya mepet dengan waktu subuh. Orang Indonesia menyebutnya dengan istilah sudah masuk waktu imsya'. Waktu imsya' sendiri dimaknai sebagai waktu untuk mulai menahan diri dalam makan dan minum karena hampir subuh. Sebagian orang yang awam mengatakan hal tersebut sudah haram untuk makan. Padahal sebenarnya masih sah dan dibolehkan. Dalam definisi ke dua ini. Selama

Tips Menyaipkan Baju Lebaran Yang Tidak Merepotkan Saat Puasa

Sudah jamak, ketika lebaran sudah di depan mata kita akan kalang kabut disibukkan dengan berbagai aktivitas untuk menyambutnya. Mulai dari mempersiapkan kue lebaran, baju, sandal, agenda mudik dan anjang sana ke kerabat sampai hal-hal lainnya yang tidak perlu semisal perbaikan rumah dan perawatan dan perbaruan tanaman hias. Kesemuanya terus terang sangat menyita energi dan waktu kita saat Ramadhan. hal tersebut dapat kita minimalisir andai kita telah menyiapkan jauh-jauh hari sebelum masuk masa Ramadhan. Untuk urusan kue Ramadhan saat ini sudah banyak arisan kue yang dapat diambil jelang Ramadhan. Jadi kita tidak perlu lagi kemana-mana untuk mencari kue. Kue arisan sendiri bisa kita tentukan sendiri jenisnya. Kalau memang kue yang dimaksud tidak ada memang terpaksa kita mencarinya atau mengerjakan sendiri. Untuk urusan baju lebaran dan segala pernak perniknya dapat kita siapkan jauh-jauh hari tanpa menunggu Lebaran dekat. Bahkan sebelum masuk Ramadhan kita sudah mulaia dapat hunti

RPP Kurikulum 13 Bikinan Sendiri.

RPP atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dalam Kurikulum 13 masih menjadi beban guru. Meskipun Silabus Pembelajaran sudah lepas dari pundak, RPP tetap ada. Bukannya semakin mudah, bagi saya masih nampak lebih sulit. Jika dulu dibebani dengan 3 kegiatan inti. Sekarang menjadi 5 kegiatan. Jika dulu kita melakukan penilaian yang tidak beragam, sekarang kita dituntut dengan penilaian autentik. Sulit memang bagi orang yang tidak pengalaman membuat RPP sendiri. Satu RPP jadi bisa memakan waktu beberapa jam. Belum lagi kita menyiapkan media pembelajaran. Bisa semalaman kita membuatnya. Pertanyaannya ? Apakan nantinya kita akan hanya ngurusi RPP dan Penilaian saja ? Bisa jadi. Berikut ini RPP Kurikulum 13 yang saya buat sendiri. Silakan diunduh dan dipelajari. Mudah-mudahan bermanfaat dan mohon kritikan dam masukannya. Linknya disini

Khawatir Kurikulum 13 jadi produk gagal

Jujur, dua kali mengikuti workshop Kurikulum 13 bagi saya belum terasa efeknya. Gambaran saya tentang K-13 masih sangat kabur, membingungkan dan sedikit apatis untuk diterapkan di sekolah. Kurikulum 13 yang katanya enjoy dan meringankan beban kerja guru sepenuhnya tidak saya temui di sana. Jangankan hal itu gambaran kongkret saja belum saya dapatkan. Yang ada hanyalah kurikulum ini meninggalkan dan menanggalkan semua kebiasan lama dalam pembelajaran. Pembelajaran K-13 harus bersifat saintifik dan mempunyai penilaian autentik. Saintifik artinya berbasiskan pengetahuan atau sains. Autentik sendiri adalah penilaian sebenar-benarnya. Nyata. Nyata memang embuat kepala da tangan puyeng. Sebab, dalam penilaian ini akan disuguhkan berbagai macam rubrik penilaian. Tidak cukup satu, bahkan lebih dari itu. Miris Belum lagi KI dan KD yang njelimet. Njelimet karena kita harus memetakan sendiri. Seolah-olah kita diajak main puzzle dalam kurikulum ini. Menghubungkan antarbagian yang (sengaja) terp

Libur Hari Raya Tahun Ini Terasa Sangat Singkat

Tahun ini, Liburan semester 2 atau liburan kenaikan kelas persis 1 pekan sebelum masuk Ramadhan. Liburan Kenaikan kelas sendiri dijatah dalam kelender pendidikan selama 3 minggu. Alhasil, praktis selama dua pekan para siswa SD sampai SMA menjalani puasa di masa liburan tersebut. Hari masuk sekolah itupun berlangsung singkat, hanya satu pekan saja. dimulai pada tanggal 14 sampai dengan tanggal 19 Juli 2014. Setelah itu sekolah libur kembali selama kurang lebih sekitar dua pekan. Sekolah sendiri baru masuk kembali pada tanggal 4 Agustus 2014. Masuk sekolah pada bulan Ramadhan ini dan juga awal tahun pelajaran banyak dimanfaatkan oleh lembaga untuk menggelar kegiatan pondok Ramadhan.  Kembali pada Libur hari raya. Hari Raya ini kalau melihat kalender akan jatuh pada tanggal 28 Juli 2014. Muhammadiyah sendiri sudah menetapkan jauh-jauh hari.Pemerintah Republik dan beberapa ormas masih akan menunggu hasil rukyat di lapangan. Terlepas dari itu semua. Jika nanti hari raya jatuh pada tangga

Ramadhan Masuk 10 Malam Terakhir

Semalam, Puasa saya memasuki 10 malam terakhir. Berarti saya sudah melaksanakan puasa selama 20 hari penuh. Sebagian teman yang lain, mungkin baru melaksanakan puasa sebatas 19 hari. Jika saya, malam kemarin sudah masuk 10 malam terakhir yang terdapat sebuah malam kemulyaan di dalamnya. Berbeda dengan teman saya yang baru masuk sepuluh malam terakhir di dalamnya pada nanti malam. Tidak perlu diributkan. Allah Maha Adil. Biarlah Allah yang menilai setiap amal kita. Senyampang kita niatkan ikhlas karena Allah dan didasari dengan dalil yang shahih, marilah kita pedomani dan kita laksanakan. Yang tidak benar itu, kita bersitegang perihal salah benarnya dalil. Tetapi kita tidak menjalankan yang diamanatkan dalam dalil itu alias tidak berpuasa. Dunia memang diciptakan indah oleh Allah SWT. Lebih indah ketika kita saling memahami dan menghargai. Jangan ada perasaan merasa benar sendiri. Dan janganlah pula merasa takabur. Marilah bergandengan tangan dan saling menyayangi.  Selamat Menun

Ramadhan yang Panas

Ramadhan tahun ini, 2014 M/1435 H terasa berbeda. Berbeda bukan karena masuk dalam musim panas . tahun kemarin juga masuk musim kemarau. Namun, suasananya lebih panas pada tahun ini. Kenapa ? Mari tanya kepada mbah google ......hehehe. Mau tanya pada rumput yang bergoyang sudah basi. Tahun 2014, bangsa Indonesia punya gawe besar. Setelah sukses dengan pileg yang bikin banyak caleg strees, 3 bulan berikutnya pas bulan Juli dilanjut dengan pilpres. Kok, ndelala bareng dengan Bulan Ramadhan. Entah sebuah kesengajaan atau tidak. Yang pasti tururt memberikan efek pada pelaksanaan Ibadah di Bulan ini. efek yang paling terasa adalah, munculnya kabar-kabar yang tidak jelas. Ada yang bilang kabar hitam atau kabar negatif. Terserah. Banyak fitnah. Adanya juru kampanye dadakan yang entah dia dibayar apa oleh sang calon. Mendadak dia getol untuk melakukan kampanya. Tak cukup jualan pisi dan misi calon. Menghujat sana hujat sini pun dilakukan. Oala leh, peno dibayar piro ? (sambil ngelus dada

Alhamdulillah, Masih Merasakan Puasa

Alhamdulillah, saya masih mersakan puasa di tahun 2014 ini. Di saat sebagian saudara kita tidak dapat lagi merasakannya. Di saat sebagain saudara kita masih diberi kesempatan namun enggan menggunkannya. Di saat sebagian mengharap tetapi masih belum diberi olehNya. Saya syukuri betul keadaan ini. Mudah-mudahan saya menjadi hamba yang bersyukur kepadaNya. Mengapa saya menulis demikian. Pada suatu malam, sudah masuk Bulan ramadhan saya mendapat pesan singkat dari seorang sahabat. SMS itu berisi kabar duka. salahs atu sahabat seinstansi meninggal dunia. Saya tidak kenal betul dengan rekan yang tiada ini. Namun, dalam beberpaa perjumpaan saya pernah sedikit bercengkrama. Almarhum adalah orang yang supel dan suka bercanda. Meski tidak kenal pembicaraan dengn almarhum terasa hangat. Kabar duka itu terasa sangat mengagetkan dan sangat mendadak. Saya balas SMS tersebut/ " kenapa gerangan beliau tiada ?". "Kecelakaan di Kraton, koma, di RSUD Syaiful Anwar meninggal"