Langsung ke konten utama

Awal Ramadhan dan Idul Fitri 1435 H berdasarkan Almanak Muhammadiyah 2014

Awal Ramadhan dan Idul Fitri adalah dua hari yang banyak menyita energi kaum muslimin di belahan dunia khususnya Indonesia. Banyak energi dan juga finansial yang terbuang gara-gara hari ini. Lebih dari itu kerapkali diwarnai aduh argumen bagi mereka yang merasa dalilnya benar dalam penetapan hari ini. Hujat-menghujat acapkali diarahkan kepada golongan yang berseberangan. Alamatnya jelas, menyerang Muhammadiyah yang punya patokan sendiri yang berbeda dengan kebanyakan ormas maupun pemerintah.
Muhammadiyah menggunakan hisab Haqiqi Wujudul Hilal atau WH untuk penetapan dua hari ini. Hanya dengan perhitungan matematis saja Muhammadiyah sudah yakin akan kebenarannya. Sehingga Muhammadiyah tidak akan pernah melakukan rukyat untuk membuktikan hal munculnya hilal di ufuk barat di akhir bulan. Jauh-jauh hari Muhammadiyah pun sudha dapat menentukan agenda terbaiknya karena kedua hari itu sudah dapat ditentukan.
Berbeda dengan pemerintah dan sebagian ormas lainnya yang masih berpedoman pada rukyat. Mereka akan disibukkan dengan intip-mengintip hilal di penghujung bulan. Kepastian pun belum di dapat sebelum detik. Itu pun belum cukup, masih ada sidang isbat yang melibatkan berbagai unsur ormas dan pemerintah. Kesaksian saja tidak cukup untuk menjadi putusan. Acapkali kesaksian dimentahkan dalam sidang ini dan diabaikan. Sehingga putusan berbeda dengan kesaksian di lapangan. Kesulitan lainnya pasti dirasakan masyarakat yang simpang siur dengan kepastian. Jadi besok apa lusa. Hal ini juga dikarenakan sidang isbat yang tidak praktis dan menghabiskan banyak waktu dan tentunya biaya. 
Berikut ini Awal Puasa dan Hari Raya 1435 H berdasar Almanak Muhammadiyah 2014 :
  1. Awal Ramadhan jatuh pada hari Sabtu 28 Juni 2014. Kemungkinan besar awal Ramadhan akan berbeda antargolongan dan pemerintah mengingat tinggi hilal saat matahari terbenam tanggal 27 Juni 2014 hanya berkisar 0, 31 derajat untuk markaz Yogyakarta. Pemerintah besar kemungkinan baru akan melaksanakan puasa di hari Ahad tanggal 29 Juni 2014.
  2. Hari Raya Idul Fitri atau 1 syawal 1435 H jatuh tanggal 28 Juli 2014 bertepatan dengan hari Senin. tinggi Hilal di Yogyakarta saat itu 3, 37 derajat di atas ufuk saat matahari terbenam tanggal 27 Juli 2014. Berarti Menurut Hisab WH Muhammadiyah puasa genap 30 hari. Mengingat besaran derajat hilal hanya 3 derajat, ada kemungkinan hari raya bisa berbeda.
  3. Idul Adha jatuh pada tanggal 4 Oktober 2014 bertepatan dengan hari Sabtu. Besar kemungkinan Idul Adha akan berbeda antara Muhammadiyah dan Pemerintah karena tinggi hilal diatas ufuk pada tanggal 1 Dzulhijjah ganya sekitar 0, sekian derajat saja.
Demikian info awal puasa dan hari raya menurut kalender Muhammadiyah. Mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua.

Komentar

  1. terimakasih infonya gan, mantabs

    BalasHapus
  2. muhammadiyah dengan BID'AH DOLALAH seputar penanggalan batil makin menjadi2,
    biasanya juga muhammadiyah idul fitrinya tanggal 30 romadon,, ga mutu ni lama-lama..

    BalasHapus
    Balasan
    1. yang gak mutu kau itu,, coba cek ada di stellarium.. gak paham kan kau..

      Hapus
    2. Yang gak mutu tu yg bersembunyi di balik anonim

      Hapus
    3. Tidak perlu mencela pendapat sesama muslim,bukankah perbedaan.itu rakhmat asal berpegang pada Al Quran dan AlHadits.

      Hapus
    4. Kamu itu yang gila masa lebaran tgl 2, punya mata tp tak melihat bulan. Goblok

      Hapus
    5. Jangan terbawa emosi ada yang melihat dan ada yang menghitung sampai kapanpun nggak bakalan ketemu yang jelas lebih akurat menhitung dari pada melihat

      Hapus
    6. Perhitungan itu lebih bagus,Coba saja ketika mau ada gerhana matahari atau bulan....pasti sdh dpt di hitung baik jam,hari,maupun derajatnya,Dan belahan bumi yg mana yg dilaluinya.

      Hapus
    7. klo untuk perhitungan kalender,gerhana tentu bs dipakai,tp klo penentuan 1 romadlon dan 1 syawal jelas sekali ROSULULLOH perintahnya rukyat(melihat dengan mata kepala bukan dengan itungan)tergantung kita2 sj deh mau ikut nabi apa ndak ya terserah sj!!!!!yg pnting halalbil halal ke simbah dapet duit bs tuk beli HP

      Hapus
    8. kok yang comment anonim semua. hhehehe

      Hapus
  3. setidak nya diharamkan puasa di tanggal 1 syawal,islam itu indah, islam itu mudah terkadang umatnya yg membuat susah, nawaitu aja,

    BalasHapus
  4. assalamualaikum wr wb
    untuk indonesia awal puasa ramadan hari senen tgl 30 juni 2014. semoga kita mendapat safaat di yaumil masar kelak amin . landasan hisab da rukyat itu tertulis di tiang aras urutan urufnya di lihat rasullulah saw di saat israk dan migrat, tentu allah sang pencipta alam yang menuliskannya ini metode yg kita pakai untuk menentukan awal puasa ramadan dan bulan hijriyah dan juga titik nol derajatnya revolusi bulan mengelilingi bumi bukan pada ijtimak (kunjungsi), lebih jelasnya baca rotasibulan.blogspot.com

    BalasHapus
  5. Nggak usah repot masalah perbedaan keyakinan masing2 ajalah gitu aja kok repot

    BalasHapus
  6. sesama orang muslim harus siap menghadapi perbedaan. Nggak usah berdebat dlm perbedaan. Asal tdk melanggar Al Quran dan As Sunah.

    BalasHapus
  7. Selamat merayakan Hari Raya Idul Fitri 1435H

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih telah meninggalkan komentar pada blog ini.

Postingan populer dari blog ini

SKI Kelas 9 PB 1 : Menganalisis biografi Walisanga dan perannya dalam mengembangkan Islam (Sunan Gresik-Sunan Giri)

A. Pengantar Tokoh-tokoh Walisongo sebagai waliyullah, yaitu orang yang dekat dengan Allah serta mulia. Walisongo juga berkedudukan sebagai waliyul amri, yaitu orang yang memegang kekuasaan atas hukum kaum muslimin serta pemimpin masyarakat yang berwenang menentukan dan memutuskan urusan masyarakat, baik dalam bidang keduniawian maupun keagamaan. Wali yang dimaksud adalah Waliyullah yang mempunyai makna orang yang mencintai dan dicintai Allah. Adapun kata songo berasal dari bahasa Jawa yang bermakna “sembilan”. Jadi, Walisongo berarti “wali sembilan” yang mencintai dan dicintai Allah.  Mereka dipandang sebagai pemimpin dari sejumlah mubaligh Islam di nusantara. Adapun nama-nama Wali Songo sebagai berikut; Sunan Ampel, Sunan Gresik, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Kudus, Sunan Kali Jogo, Sunan Muria dan Sunan Gunung Jati B. Buka Cakrawalamu Tokoh-tokoh Walisongo sebagai waliyullah, yaitu orang yang dekat dengan Allah serta mulia. Walisongo juga berkedudukan sebagai waliyul

SKI Kelas 8 PB 11 : B. Sumbangsih Besar Ilmuan Muslim Daulah Ayyubiyah (Bagian 3)

4. Abdul Latief Al Baghdadi, Ahli Ilmu Mantiq (Logika)   Seorang ulama berpengaruh yang menginspirasi ulama-ulama Al-Azhar lainnya, ahli ilmu mantiq, bayan, Hadist, fiqh, ilmu kedokteran, dan ilmu-ilmu lainya, sekaligus sebagai tokoh berpengaruh dalam pengembangan dan penyebaran madzhab Sunni di Mesir.  5. Abu Abdullah Al Quda’I, Ahli Ilmu Fiqih  Ahli fiqih, hadis dan sejarah, beberapa karyanya adalah Asy Syihab (Bintang), Sanadus Sihah (Perawi Hadis-Hadis Sahih), Manaqib al Imam Asy Syafi’i (Budi Pekerti Imam Syafi’i), Anba’ Al Anbiya’ (Cerita Para Nabi), ‘Uyun al Ma‘arif (Mata Air Ilmu Pengetahuan), Al Mukhtar fiz Zikir al Khutat wa Al Asar (Buku Sejarah Mesir). 6. Para ilmuan muslim lainnya seperti : Abu Abdullah Muhammad Al-Idrisi, seorang ahli geografi dan juga ahli botani yang mencatat penelitiannya dalam buku Kitab Al-Jami’ li Asytat anNabat (Kitab kumpulan dan Tanaman). Ad-Dawudi, seorang ahli botani, pengarang kitab Nuzhah an-Nufus wa al- Afkar Ma’rifah wa al-Ahjar wa

SKI Kelas 9 PB 5 : 3.6 Menganalisis biografi tokoh penyebar Islam di berbagai wilayah Indonesia - Syaikh Abdur Rauf as-Singkili & Syaikh Muhammad Arsyad al Banjari

1. Syaikh Abdur Rauf as-Singkili  Nama aslinya adalah Abdur Rauf al-Fansuri yang lahir di kota Singkil. Beliau adalah orang pertama kali yang mengembangkan Tarekat Syattariyah di Indonesia.  Sekitar tahun 1640, beliau berangkat ke tanah Arab untuk mempelajari ilmu-ilmu keislaman. Abdur Rauf as-Singkili pernah bermukim di Makkah dan Madinah. Ia mempelajari Tarekat Syattariyah dari gurunya yang bernama Ahmad Qusasi dan Ibrahim al-Qur’ani. Kemudian, Abdur Rauf as-Singkili pernah menjadi Mufti Kerajaan Aceh ketika diperintah oleh Sultanah Safiatuddin Tajul Alam.  Abdur Rauf as-Singkili memiliki sekitar 21 karya dalam bentuk kitab-kitab tafsir, hadits, fiqh, dan tasawuf. Beberpa karyanya antara lain sebagai berikut.  Kitab Tafsir yang berjudul Turjuman al Mustafid (Terjemah Pemberi Faedah), yakni merupakan kitab tafsir pertama yang dihasilkan di Indonesia.  Umdat al Muhtajin, yaitu karya terpenting yang ditulis oleh Abdur Rauf asSingkili. Buku ini terdiri dari 7 bab yang memuat tentang dzik

BLAI SLAMET

Mohon maaf bagi kawan-kawana yang kurang paham dengan bahasa Jawa. kata di atas memang kata-kata dalam bahasa jawa. orang jawa menyebutnya sebagai unen-unen . kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih menjadi "Celaka tetapi Selamat". kontradiktif sekali, tetapi demikianlah orang jawa. satu sisi orang terkena bencana atau kecelakaan. namun si satu sisi orang tersebut selamat. kalau kita renungkan lebih dalam lagi ternyata ada makna filosofis yang terkandung di dalamnya. Bencana atau kecelakaan atau juga kesialan memang sudah menjadi takdir yang tidak dapat kita hindari. bencana adalah kehendak Ilahi. tak seorang pun dapat menolaknya, termasuk yang nulis catatatn ini ketika mendapatkan blai   "kesialan" beruntun beberapa waktu yang lalu. orang jawa menerimanya sebagai sebuah keputusan Pencipta bagaimanapun keadaannya. namun dalam kondisi bersamaan, orang jawa mengatakan blai itu sebagai blai slamet   selama kesialan yang di dapa

Mitos Sabdo Palon dan Noyo Genggong : Ini Jawabannya !

Telah banyak bersliweran kabar, informasi, cerita legenda dan hikayat tentang keberadaan abdi dalem Kraton MAJAPAHIT (WILWATIKTA) yang bernama SABDO PALON dan NAYA GENGGONG. Dari yang bersifat sangat halus hingga yang berisi SUMPAH SERAPAH yang bersangkutan di era runtuhnya MAJAPAHIT. Belum lagi terbitnya saduran buku-buku baik berupa ajaran atau ramalan yang mengatas namakan dua abdi ini, tetapi semuanya tidak dapat menunjukkan rujukan asli dari sumber ceritanya. Mengingat seringnya timbul pertanyaan mengenai hal ini di group dan forum WILWATIKTA (MAJAPAHIT), maka saya berinisiatif untuk menjelaskannya secara tertulis seperti ini agar bila pertanyaan yang sama muncul, rekan-rekan dapat mereferensi jawabannya dari catatan ini. Hal ini didasarkan pada pengalaman pribadi saya, baik ketika menerima ajaran adat maupun ketika saya berkunjung ke beberapa lokasi peninggalan WILWATIKTA / MAJAPAHIT (di Jawa Timur dan Jawa Tengah). Sesungguhnya penokohan abdi dalem y