Langsung ke konten utama

Cari Sapi Qurban, Datang Saja ke Jedong - Ngoro - Mojokerto

http://ditjennak.deptan.go.id/img_galeri/682472madura1.jpgIdul Adha atau Idul Qurban sebentar lagi datang. Saat ini, sebagian besar kaum muslimin sudah disibukkan untuk berburu hewan qurban. Baik kambing atau sapi dan tentunya tidak ada yang berburu onta. Ada yang datang ke pasar ada pula yang langsung ke blantik atau peternak rumahan. Banyak di antara kita tidak jadi membeli karena harga pasaran yang relatif semakin mahal. Untuk harga pasaran saat ini, sejak kenaikan harga daging sapi akibat ulah para pemain kotor di Jakarta sana, harga sapi qurban pun mengalami kenaikan yang cukup membuat kita kaget. Harga yang setahun lalu sekitar 8-9 jutaan. Saat ini sudah naik menjadi 11-12 jutaan. Rata-rata kenaikan harga mulai dari 2-3 juta per ekornya. Tentu hal ini membuat kita harus merogo kocek lebih dalam lagi.
Arisan yang semula kita banderol 1,5jutaan perorang untuk 7 orang  nyatanya tidak cukup untuk membeli seekor sapi yang layak untuk disembeli di hari qurban. Mau bagaimana lagi, menambah iuran adalah alternatif terakhir yang bisa kita lakukan.
Pengalaman pribadi saya ketika mencari hewan qurban, lebih enak langsung datang ke langganan. Pernah suatu kali temen-temen di masjid tempat tinggal cari di pasar sapi, mereka harus menelan kekecewaan karena harga dianggap tidak wajar dengan barang yang dijual. Untunglah ada salah seorang jamaah yang menjual sapinya dengan harga miring. Jadi dapat deh.
Masalahnya sekarang si jamaah tidak lagi memelihara sapi, sehingga kita harus muter cari sana sini. Untung saya sudah punya referensi dan insyaallah akan memudahkan membeli. tentu dengan harga yang pas dan barang yang sesuai. Bisa dibandingkan seandainya saudara pergi ke pasar sapi atau pedagang lainnya.
Perlu diketahui harga seekor sapi saat ini rata-rata star dari bilangan 10 juta dan seterusnya. (10 juta sapinya kecil dan kurus). Harga yang sesuai ya, 11,5 juta ke atas.
Saya biasanya datang ke salah satu pedagang. Namanya Pak Samaji. Alamatnya Jedong kecamatan Ngoro Mojokerto.
Dari arah surabaya ke Malang sampai Kejapanan ambil arah mojokerto. sampai Ngoro Tikuk kita naik ke Ngoro Industri dan terus naik sampai Jedong. Pertigaan pertama, belok kiri sampai kira-kira 50 meter tanya nama pak samaji blantik sapi. Dijamin banyak yang kenal. Kalau tidak ketemu, cari saja di markasnya, kandang sapi. dari pertigaan semula silakan naik lagi 50 meter belok kanan lurus ke arah barat. setelah turunan curam tanyakan kandangnya pak Ji. Sudah tau semua.
Untuk yang berminat bisa kasih komentar ke saya, nanti saya inbox nomer yag bersangkutan. Tapi untuk lebih puasnya datang saja ke lokasi untuk langsung pilih-pilih sapi dan kalau naksir langsung bisa di transaksi. Sapi siap dikirim H-1 hari raya, jadi kita tidak usah sibuk2 merawatnya lagi

Komentar

  1. Boleh minta nomer nya Pak Samaji Mas, saya sedang cari Sapi buat Kurban. aguswinartono@yahoo.co.id

    BalasHapus
  2. Boleh minta nomer nya Pak Samaji Mas, saya sedang cari Sapi buat Kurban. aguswinartono@yahoo.co.id

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih telah meninggalkan komentar pada blog ini.

Postingan populer dari blog ini

SKI Kelas 9 PB 1 : Menganalisis biografi Walisanga dan perannya dalam mengembangkan Islam (Sunan Gresik-Sunan Giri)

A. Pengantar Tokoh-tokoh Walisongo sebagai waliyullah, yaitu orang yang dekat dengan Allah serta mulia. Walisongo juga berkedudukan sebagai waliyul amri, yaitu orang yang memegang kekuasaan atas hukum kaum muslimin serta pemimpin masyarakat yang berwenang menentukan dan memutuskan urusan masyarakat, baik dalam bidang keduniawian maupun keagamaan. Wali yang dimaksud adalah Waliyullah yang mempunyai makna orang yang mencintai dan dicintai Allah. Adapun kata songo berasal dari bahasa Jawa yang bermakna “sembilan”. Jadi, Walisongo berarti “wali sembilan” yang mencintai dan dicintai Allah.  Mereka dipandang sebagai pemimpin dari sejumlah mubaligh Islam di nusantara. Adapun nama-nama Wali Songo sebagai berikut; Sunan Ampel, Sunan Gresik, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Kudus, Sunan Kali Jogo, Sunan Muria dan Sunan Gunung Jati B. Buka Cakrawalamu Tokoh-tokoh Walisongo sebagai waliyullah, yaitu orang yang dekat dengan Allah serta mulia. Walisongo juga berkedudukan sebagai waliyul

BLAI SLAMET

Mohon maaf bagi kawan-kawana yang kurang paham dengan bahasa Jawa. kata di atas memang kata-kata dalam bahasa jawa. orang jawa menyebutnya sebagai unen-unen . kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih menjadi "Celaka tetapi Selamat". kontradiktif sekali, tetapi demikianlah orang jawa. satu sisi orang terkena bencana atau kecelakaan. namun si satu sisi orang tersebut selamat. kalau kita renungkan lebih dalam lagi ternyata ada makna filosofis yang terkandung di dalamnya. Bencana atau kecelakaan atau juga kesialan memang sudah menjadi takdir yang tidak dapat kita hindari. bencana adalah kehendak Ilahi. tak seorang pun dapat menolaknya, termasuk yang nulis catatatn ini ketika mendapatkan blai   "kesialan" beruntun beberapa waktu yang lalu. orang jawa menerimanya sebagai sebuah keputusan Pencipta bagaimanapun keadaannya. namun dalam kondisi bersamaan, orang jawa mengatakan blai itu sebagai blai slamet   selama kesialan yang di dapa

SKI Kelas 8 PB 11 : B. Sumbangsih Besar Ilmuan Muslim Daulah Ayyubiyah (Bagian 3)

4. Abdul Latief Al Baghdadi, Ahli Ilmu Mantiq (Logika)   Seorang ulama berpengaruh yang menginspirasi ulama-ulama Al-Azhar lainnya, ahli ilmu mantiq, bayan, Hadist, fiqh, ilmu kedokteran, dan ilmu-ilmu lainya, sekaligus sebagai tokoh berpengaruh dalam pengembangan dan penyebaran madzhab Sunni di Mesir.  5. Abu Abdullah Al Quda’I, Ahli Ilmu Fiqih  Ahli fiqih, hadis dan sejarah, beberapa karyanya adalah Asy Syihab (Bintang), Sanadus Sihah (Perawi Hadis-Hadis Sahih), Manaqib al Imam Asy Syafi’i (Budi Pekerti Imam Syafi’i), Anba’ Al Anbiya’ (Cerita Para Nabi), ‘Uyun al Ma‘arif (Mata Air Ilmu Pengetahuan), Al Mukhtar fiz Zikir al Khutat wa Al Asar (Buku Sejarah Mesir). 6. Para ilmuan muslim lainnya seperti : Abu Abdullah Muhammad Al-Idrisi, seorang ahli geografi dan juga ahli botani yang mencatat penelitiannya dalam buku Kitab Al-Jami’ li Asytat anNabat (Kitab kumpulan dan Tanaman). Ad-Dawudi, seorang ahli botani, pengarang kitab Nuzhah an-Nufus wa al- Afkar Ma’rifah wa al-Ahjar wa

SKI Kelas 8 PB 9 :B. Sumbangsih Besar Ilmuan Muslim Daulah Ayyubiyah

1. As-Suhrawardi al-Maqtul (Ilmuan Teosofis)  Nama lengkapnya Abu Al-Futuh Yahya bin Habash bin Amirak Shihab al-Din as-Suhrawardi al-Kurdi, lahir pada tahun 549 H/ 1153 M di Suhraward, sebuah kampung di kawasan Jibal, Iran Barat Laut dekat Zanjan. Ia memiliki banyak gelar diantaranya, Shaikh al-Ishraq, Master of Illuminationist, al-Hakim, ash-Shahid, the Martyr, dan al-Maqtul.  Suhrawardi melakukan banyak perjalanan untuk menuntut ilmu. Ia pergi ke Maragha, di kawasan Azerbaijan. Di kota ini, Suhrawardi belajar filsafat, hukum dan teologi kepada Majd Al-Din Al-Jili. Juga memperdalam filsafat kepada Fakhr alDin al-Mardini. Selanjutnya ke Isfahan, Iran Tengah dan belajar logika kepada Zahir Al-Din Al-Qari. Juga mempelajari logika dari buku al-Basa’ir al-Nasiriyyah karya Umar ibn Sahlan Al-Sawi. Dari Isfahan dilanjutkan ke Anatolia Tenggara dan diterima dengan baik oleh pangeran Bani Saljuq. Setelah itu pengembaraan Suhrawardi berlanjut ke Persia, pusat lahirnya tokoh-tokoh su

SKI Kelas 9 PB 5 : 3.6 Menganalisis biografi tokoh penyebar Islam di berbagai wilayah Indonesia - Syaikh Abdur Rauf as-Singkili & Syaikh Muhammad Arsyad al Banjari

1. Syaikh Abdur Rauf as-Singkili  Nama aslinya adalah Abdur Rauf al-Fansuri yang lahir di kota Singkil. Beliau adalah orang pertama kali yang mengembangkan Tarekat Syattariyah di Indonesia.  Sekitar tahun 1640, beliau berangkat ke tanah Arab untuk mempelajari ilmu-ilmu keislaman. Abdur Rauf as-Singkili pernah bermukim di Makkah dan Madinah. Ia mempelajari Tarekat Syattariyah dari gurunya yang bernama Ahmad Qusasi dan Ibrahim al-Qur’ani. Kemudian, Abdur Rauf as-Singkili pernah menjadi Mufti Kerajaan Aceh ketika diperintah oleh Sultanah Safiatuddin Tajul Alam.  Abdur Rauf as-Singkili memiliki sekitar 21 karya dalam bentuk kitab-kitab tafsir, hadits, fiqh, dan tasawuf. Beberpa karyanya antara lain sebagai berikut.  Kitab Tafsir yang berjudul Turjuman al Mustafid (Terjemah Pemberi Faedah), yakni merupakan kitab tafsir pertama yang dihasilkan di Indonesia.  Umdat al Muhtajin, yaitu karya terpenting yang ditulis oleh Abdur Rauf asSingkili. Buku ini terdiri dari 7 bab yang memuat tentang dzik