Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2012

Kapan NRG GPAI Depag Pasuruan Keluar ?

Pertanyaan di atas adalah sebuah pertanyaan yang mengandung harapan besar. Harapan agar ada perubahan keadaan. Sebuah keadaan yang kurang baik menuju keadaan yang lebih baik. Kurang baik karena mungkin selama ini penghasilan yang bersangkutan kurang dari cukup. Lebih baik mungkin dengan dikeluarkannya NRG bagi mereka yang sudah tersertifikasi akan menyegerakan dicairkannya tunjangan profesi. Tunjangan Profesi inilah yang diharap-harapkan mereka termasuk saya akan segera masuk genggaman. Namun harapan tersebut terganjal sebuah keadaan. Salah satu faktor teknis yang menghalangi  adalah belum keluarnya NRG bagi mereka juga termasuk saya sampai saat ini. Penyebab belum keluarnya NRG mereka dan juga saat ini saya kurang tau persis. Ketika kita coba cek Di sini belum saya temukan nama saya. ini menandakan NRG kita belum keluar. Ya hanya bersabar, itu saja. padahal sudah hampir 1 tahun kami lulus sertifikasi dan juga sudah hampir 1 tahun kami menunggu dalam ketidakpastian.

Menyempurnakan Arah Kiblat dari Bayangan Matahari

Mari kita lakukan penyempurnaan arah kiblat. Apakah arah kiblat berubah? Tidak. Sebenarnya arah kiblat tidak berubah. Perlunya penyempurnan atau pemeriksaan ulang karena sebagian besar masjid atau musala arah kiblatnya ditentukan sekadar perkiraan dengan mengacu secara kasar arah kiblat masjid yang sudah ada atau dengan menggunakan kompas yang tidak akurat. Nah , dengan bayangan matahari pada saat-saat tertentu yang disebutkan di bawah ini, arah kiblat dapat lebih mudah dan lebih akurat ditentukan. Waktunya diberikan banyak pilihan, silakan gunakan waktu yang sesuai dengan mempertimbangkan keadaan cuaca dan konversi waktu setempat. Arah kiblat bisa ditentukan dari bayangan benda vertikal, misalnya tongkat, kusen jendela/pintu, atau sisi bangunan. Untuk daerah yang mengalami siang bersamaan dengan Mekkah (Indonesia Barat, Asia Tengah, Eropa, Afrika) silakan gunakan jadwal berikut ini untuk menentukan arah kiblat. 26 – 30 Mei, pukul 16:18 WIB (09:18 UT/GMT) 14 – 18

CURHAT BAYI ABORSI

  Ibu, mengapa engkau menutup telingamu? Apakah engkau sudah tak sudi mendengar tangisan bayi mungilmu. Ibu, mengapa engkau menutup matamu? Apakah engkau tak sudi melihat bayi mungilmu terlahir dari rahimmu. Ibu, mengapa engkau menutup mulutmu? Apakah engkau tak sudi memanggil bayi mungilmu. Telinga, mata, mulut dan hatimu telah tertutup dan berlari dari kenyataan ini. Engkau tak mau mengakui dan bertanggung jawab atas perbuataanmu ini. Rasa takut dan malu akan selalu menghantui hidupmu.Ibu, mengapa engkau juga menutup hatimu? Apakah engkau tak sudi mengakui bahwa aku ini bayi mungilmu. Ibu, sungguh kejam dan buas dirimu. Apa yang kau sebut bukti cinta ternyata racun! Engkau telah menghapus semua mimpi indahku. Engkau telah merengut kebahagiaanku. Ibuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu Ada denyut lain tertulis di rahimmu.namun yang kaufikir,hanyalah bagaimana cara menghapusnya. Saat malam kembali berjuntai, jaring-jaring mautmu telah serupa a

Orkes Dangdut : Antara Hiburan Rakyat dan Eksploitasi

Orkes dangdut, siapa yang tidak pernah nonton? Baik di televisi maupun langsung di lapangan becek, pasar, jalan raya maupun rumah-rumah warga yang sedang punya hajat. Dari orang dewasa, remanja bahkan nenek-nenek dan anak-anak pun senang nonton orkes dangdut. Orkes dangdut adalah sebuah hiburan. Hiburan yang murah meriah dan bahkan gratis dan yang penting menyenangkan. Menyenangkan bagi yang menonton apalagi yang menyanyi. Yang menonton senang dan gembira karena mendapat tontonan gratis sedang yang menyanyi senang mendapat bayaran menyanyi plus saweran dari penonton. Orkes dangdut saat ini menggurita. Ibaratnya jamur di musim hujan orkes dangdut saat ini berkembang dengan pesat-pesatnya. hampir di setiap desa saat ini sudah bermunculan grup orkes dangdut. Bisa satu, dua atau bahkan lebih grup yang ada tentu dengan kualitas yang berbeda pula. Kualitas inilah yang nanti menentukan tarif manggung mereka. Mengenai tarif manggung grup orkes dangdut beragam tergantung kualitas dan n

Kemilau Mentari sambut UN SD

  Pagi ini, Senin tanggal 7 Mei 2012 adalah hari pertama pelaksanaan UN utuk SD serentak se Indonesia. Hari ini yang diujikan adalah Bahasa Indonesia disusul kemudian dua hari kemudian dengan mata pelajaran berturut-turut Matematika dan IPA. Tiga hari yang menentukan selama pendidikan 6 tahun yang telah dijalani para siswa. Menegangkan dan menakutkan bagi mereka yang takut> namun tak jarang pula diantara mereka yang cuek saja. Mungkin mereka telah termakan sindrom akut penyakit UN yang ditularkan dari tahun ke tahun. Baik oleh kakak kelas mereka maupun oleh pendidik mereka. Sengaja maupun tidak sengaja. Ada pernyataan enteng dan mencengangkan dari mereka " Paling-paling nanti dapat jawaban dari Temen atau guru pas ke kamar kecil ".Sindrom akut ini telah menjara di berbagai belahan nusantara. Tentu dengan tanda-tanda yang berbeda tergantung seberapa parah penyakit itu menyebar. Mudah-mudahan anggapan saya salah. Kembali pada topik, Pagi ini adalah hari pertama UN SD

Jangan Paksa Mereka "Berprestasi"

Ujian Nasional (UN), Katanya momok bagi sebagian besar siswa di Negeri yang namanya Indonesia. Bahkan bukan siswanya saja yang menganggap UN sebagai momok yang menakutkan, sampai-sampai gurunya pun menganggap UN tersebut sebagai momok Ada kekhawatiran bagi siswa dan guru atas pelaksanaan UN tersebut. Bukan lantaran apa-apa UN ditakuti, tetapi lantaran ada target yang harus dipenuhi pasca UN. Target nilai tertentu yang membebani di luar kemampuan sebagian besar siswa-siswi dan guru-guru Indonesia. Sehingga untuk mencapai target yang ditetapkan banyak hal yang mesti dilakukan. Ada yang melakukan Tambahan belajar di luar jam sekolah (les tambahan) yang kemudian namanya

Ketika Galau Berjaya

Antara asa dan galau Kunanti dirimu Beribu pengharapan Akan berlabuhnya hati Tertambat pada dermaga Cintamu Satu kepastian Menyatunya rasa denganmu Ragukah engkau wahai jelita ? Tulisan diatas bisa anda sebut puisi atau sekedar corat-coret.