Langsung ke konten utama

Candi Bangkal

Candi Bangkal
Candi Bangkal, terletak di desa Bangkal Kecamatan Ngoro. Dari rumah tinggal saya cukup lima belas menit sudah nyampai. Adalah sebuah Candi Peninggalan Kerajaan Majapahit yang terbuat dari batu bata merah. Beberapa bagian memang terbuat dari batu adesit seperti pondasi dan undakan tangganya serta beberapa ukiran kala di atasnya. Belum ada referensi yang secara tegas menyatakan kegunaan candi ini. Yang jelas tempat ini adalah sebuah tempat suci pada saat itu. di dalamnya kita akan kita temukan ruangan yang mungkin sebagai tempat perabuah. Bagian depan candi yang menghadap ke varat itu terdapat altar. Kemungkinan di sanalah upacara keagamaan sering digelar.

Candi Bangkal terlketak persis sebelah selatan sungai porong. Kira-kira sekitar 100 meter ke arah selatan. Sisi kanan dan kiri candi adalah sawah dan permukiman penduduk. Karena dekal dengan sawah dan ketinggian candi sama dengan ketinggian tanah sawah. Maka pada saat-saat tertentu air sawah sampai merembet ke area candi. Dri beberapa blog yang pernah menulis kunjungannya ke sana dan melakukan pengamatan ternayata pondasi candi miring agak ke utara. saya sendiri tidak mengamatinya dengan seksama.
Saat keamrin saya melakukan keunjungan kesana. Saat itu saya habis mengantar putra pertama saya jalan sehat PC Aisyiyah Ngoro di SMP Muhammadiyah 5 Ngoro. Kebetulan saat itu saya mencari alternatif jalan lain sambil mengajak ank isteri jalan-jalan. (saya adalah orang lama di Ngoro, besar di sana. Namun sekitar 10 tahun saya sudah meninggalkan kampung halaman dan baru pulang tahun 2011. Istri adalah orang Pasuruan. Seara medan lapangan isteri tidak paham).
Saat itu saya mengambil rute Kembangsri ke timur meyusuri jalanan pinggir sungai Porong. Tingginya tanggul menyulitkan kita untuk dapat menyaksikan langsung sungai Porong. Namun hal ini tidak masalah. Karena tujuan kami bukanlah ke sungai ini.
Kami sampai di Candi Bangkal relatif pagi. Sekitar jam 08.30. kami langsung masuk area. Tidak ada juru kunci dan pintu tidak ditutup. Kami masuk ke pendopo sisi utara candi. Di sana ada beberapa kompleks makam. Ada keterangan satu persatu makam tersebut. Perkiraan saya mereka yang dimakamkan adalah para sesepuh atau yang membabat desa. Karakter daerah Ngoro memang demikian. Mereka yang membabat desa akan dimakamkan di area tengah sawah desa. Namun yang unik adalah makam tersebut panjangnya melebihi ukuran manusia normal. Menurut saya pribadi kayaknya memang dibuat begitu oleh penduduk. Mengingat makam tersebut adalah makam hasil renovasian bukan makam lama. 
Anak-anak cukup senang bermain di sana. Sambil mengamati dan mengagumi candi, mereka mengamati persawahan yang ada di sekitar cadi. Orang membajak sawah, Bebek yang berenang adalah tontonan menarik bagi mereka. Maklum walau anak desa kami tidak punya sama. Sehingga jarang sekali mereka menikmati momen seperti ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SKI Kelas 9 PB 1 : Menganalisis biografi Walisanga dan perannya dalam mengembangkan Islam (Sunan Gresik-Sunan Giri)

A. Pengantar Tokoh-tokoh Walisongo sebagai waliyullah, yaitu orang yang dekat dengan Allah serta mulia. Walisongo juga berkedudukan sebagai waliyul amri, yaitu orang yang memegang kekuasaan atas hukum kaum muslimin serta pemimpin masyarakat yang berwenang menentukan dan memutuskan urusan masyarakat, baik dalam bidang keduniawian maupun keagamaan. Wali yang dimaksud adalah Waliyullah yang mempunyai makna orang yang mencintai dan dicintai Allah. Adapun kata songo berasal dari bahasa Jawa yang bermakna “sembilan”. Jadi, Walisongo berarti “wali sembilan” yang mencintai dan dicintai Allah.  Mereka dipandang sebagai pemimpin dari sejumlah mubaligh Islam di nusantara. Adapun nama-nama Wali Songo sebagai berikut; Sunan Ampel, Sunan Gresik, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Kudus, Sunan Kali Jogo, Sunan Muria dan Sunan Gunung Jati B. Buka Cakrawalamu Tokoh-tokoh Walisongo sebagai waliyullah, yaitu orang yang dekat dengan Allah serta mulia. Walisongo juga berkedudukan sebagai waliyul

BLAI SLAMET

Mohon maaf bagi kawan-kawana yang kurang paham dengan bahasa Jawa. kata di atas memang kata-kata dalam bahasa jawa. orang jawa menyebutnya sebagai unen-unen . kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih menjadi "Celaka tetapi Selamat". kontradiktif sekali, tetapi demikianlah orang jawa. satu sisi orang terkena bencana atau kecelakaan. namun si satu sisi orang tersebut selamat. kalau kita renungkan lebih dalam lagi ternyata ada makna filosofis yang terkandung di dalamnya. Bencana atau kecelakaan atau juga kesialan memang sudah menjadi takdir yang tidak dapat kita hindari. bencana adalah kehendak Ilahi. tak seorang pun dapat menolaknya, termasuk yang nulis catatatn ini ketika mendapatkan blai   "kesialan" beruntun beberapa waktu yang lalu. orang jawa menerimanya sebagai sebuah keputusan Pencipta bagaimanapun keadaannya. namun dalam kondisi bersamaan, orang jawa mengatakan blai itu sebagai blai slamet   selama kesialan yang di dapa

SKI Kelas 8 PB 11 : B. Sumbangsih Besar Ilmuan Muslim Daulah Ayyubiyah (Bagian 3)

4. Abdul Latief Al Baghdadi, Ahli Ilmu Mantiq (Logika)   Seorang ulama berpengaruh yang menginspirasi ulama-ulama Al-Azhar lainnya, ahli ilmu mantiq, bayan, Hadist, fiqh, ilmu kedokteran, dan ilmu-ilmu lainya, sekaligus sebagai tokoh berpengaruh dalam pengembangan dan penyebaran madzhab Sunni di Mesir.  5. Abu Abdullah Al Quda’I, Ahli Ilmu Fiqih  Ahli fiqih, hadis dan sejarah, beberapa karyanya adalah Asy Syihab (Bintang), Sanadus Sihah (Perawi Hadis-Hadis Sahih), Manaqib al Imam Asy Syafi’i (Budi Pekerti Imam Syafi’i), Anba’ Al Anbiya’ (Cerita Para Nabi), ‘Uyun al Ma‘arif (Mata Air Ilmu Pengetahuan), Al Mukhtar fiz Zikir al Khutat wa Al Asar (Buku Sejarah Mesir). 6. Para ilmuan muslim lainnya seperti : Abu Abdullah Muhammad Al-Idrisi, seorang ahli geografi dan juga ahli botani yang mencatat penelitiannya dalam buku Kitab Al-Jami’ li Asytat anNabat (Kitab kumpulan dan Tanaman). Ad-Dawudi, seorang ahli botani, pengarang kitab Nuzhah an-Nufus wa al- Afkar Ma’rifah wa al-Ahjar wa

Mitos Sabdo Palon dan Noyo Genggong : Ini Jawabannya !

Telah banyak bersliweran kabar, informasi, cerita legenda dan hikayat tentang keberadaan abdi dalem Kraton MAJAPAHIT (WILWATIKTA) yang bernama SABDO PALON dan NAYA GENGGONG. Dari yang bersifat sangat halus hingga yang berisi SUMPAH SERAPAH yang bersangkutan di era runtuhnya MAJAPAHIT. Belum lagi terbitnya saduran buku-buku baik berupa ajaran atau ramalan yang mengatas namakan dua abdi ini, tetapi semuanya tidak dapat menunjukkan rujukan asli dari sumber ceritanya. Mengingat seringnya timbul pertanyaan mengenai hal ini di group dan forum WILWATIKTA (MAJAPAHIT), maka saya berinisiatif untuk menjelaskannya secara tertulis seperti ini agar bila pertanyaan yang sama muncul, rekan-rekan dapat mereferensi jawabannya dari catatan ini. Hal ini didasarkan pada pengalaman pribadi saya, baik ketika menerima ajaran adat maupun ketika saya berkunjung ke beberapa lokasi peninggalan WILWATIKTA / MAJAPAHIT (di Jawa Timur dan Jawa Tengah). Sesungguhnya penokohan abdi dalem y

SKI Kelas 8 PB 9 :B. Sumbangsih Besar Ilmuan Muslim Daulah Ayyubiyah

1. As-Suhrawardi al-Maqtul (Ilmuan Teosofis)  Nama lengkapnya Abu Al-Futuh Yahya bin Habash bin Amirak Shihab al-Din as-Suhrawardi al-Kurdi, lahir pada tahun 549 H/ 1153 M di Suhraward, sebuah kampung di kawasan Jibal, Iran Barat Laut dekat Zanjan. Ia memiliki banyak gelar diantaranya, Shaikh al-Ishraq, Master of Illuminationist, al-Hakim, ash-Shahid, the Martyr, dan al-Maqtul.  Suhrawardi melakukan banyak perjalanan untuk menuntut ilmu. Ia pergi ke Maragha, di kawasan Azerbaijan. Di kota ini, Suhrawardi belajar filsafat, hukum dan teologi kepada Majd Al-Din Al-Jili. Juga memperdalam filsafat kepada Fakhr alDin al-Mardini. Selanjutnya ke Isfahan, Iran Tengah dan belajar logika kepada Zahir Al-Din Al-Qari. Juga mempelajari logika dari buku al-Basa’ir al-Nasiriyyah karya Umar ibn Sahlan Al-Sawi. Dari Isfahan dilanjutkan ke Anatolia Tenggara dan diterima dengan baik oleh pangeran Bani Saljuq. Setelah itu pengembaraan Suhrawardi berlanjut ke Persia, pusat lahirnya tokoh-tokoh su